Posted on Leave a comment

Makan Durian Kemudian Minum Minuman Bersoda Mengakibatkan Meninggal Dunia? Benarkah?

​Pernah mendengar berita berantai tentang korban meninggal dunia akibat makan durian kemudian minum minuman bersoda?

Bagaimana pendapat kalian?
Sebelumnya mari kita lihat kandungan dari keduanya bahan makanan tersebut.

Durian kaya akan vitamin C, potasium, asam amino triptofan, asam folat, asam pantotenat, thiamin, riboflavin, niacin, dan B6.

Sekitar 100 g daging buah durian mampu mencukupi 32% kebutuhan vitamin C harian. Selain vitamin C, durian mengandung senyawa antioksidan seperti asam kafeat, antosianin, dan quercetin.

Mineral penting lain seperti zat besi, kalsium, magnesium, sodium, seng, dan fosfor juga dapat ditemukan dalam durian. Durian pun merupakan sumber karbohidrat, lemak, serat, dan protein yang baik.

Beberapa ahli gizi merekomendasikan durian sebagai sumber lemak mentah, namun sebagian lagi menggolongkan durian ke dalam buah berindeks glikemis tinggi sehingga konsumsinya perlu dibatasi.

Adakah kandungan yang membahayakan?

Bagaimana dengan air soda sendiri?

Minuman berkarbonasi (Sparkling Beverages), secara harfiah diartikan minuman yang mengandung karbonasi. Minuman berkarbonasi memiliki beberapa nama populer yang berbeda-beda, sebagai contoh, di Amerika Serikat, dikenal dengan nama soda, soda pop, pop atau tonik, di Inggris dikenal dengan fizzy drinks, di Kanada dikenal dengan Soda atau Popsaja. Di daerah Ireland, mereka menyebutnya Minerals. Sedangkan di Indonesia orang lebih mengenalnya dengan sebutan minuman bersoda.Tetapi tahukah Anda apa sebenarnya soda itu? Air soda memiliki rumus kimia H2CO3.Untuk membuat air soda, komponen yang paling penting adalah air dan gas karbondioksida.Air soda dibuat dengan melarutkan gas karbondioksida (CO2) ke dalam air. Bila diinjeksi kedalam air dengan tekanan tinggi, karbondioksida akan membentuk asam karbonat. Itulahsebabnya minuman ini disebut minuman berkarbonasi (carbonated beverages). Asamkarbonat tersebutlah yang menyebabkan timbulnya sentuhan khas soda di mulut (mouthfeel)dan perasaan yang mengigit (bite) pada saat diminum.Karbonasi terjadi ketika gas CO2 terlarut secara sempurna dalam air. Proses ini akan menghasilkan sensasi karbonasi “Fizz” pada air berkarbonasi dan sparkling mineral water.Hal tersebut diikuti dengan raeksi keluarnya buih (foaming) pada minuman soda yang tidak lain adalah proses pelepasan kandungan CO2 terlarut di dalam air. Menilik bahan baku dan proses pembuatannya minuman berkarbonasi tidak memiliki kandungan alkohol.Dilihat dari nilai gizinya, minuman berkarbonasi tidaklah termasuk minuman padat gizi. Namun, meturut catatan Prof. Dr. Ir. Made Astawan, MS, Dosen di Departemen Ilmu danTeknologi Pangan IPB, penggunaan gula, menjadikan minuman ini sebagai penyumbang energi yang dibutuhkan tubuh. Selain itu penambahan bahan tertentu juga memberikan sumbangan mineral yang berarti bagi tubuh.Yang menarik, mereka yang sedang berdiet rendah kalori dapat memilih minuman karbonasi rendah energi. Minuman ini menggunakan bahan pemanis sintetik sebagai pengganti gula.Sementara, konsumsi energi dalam satu hari rata-rata mencapai 2.300- 3.800 kkal, tergantung dari umur dan banyaknya aktivitas. Sekaleng minuman ringan ukuran 240 mlmengandung sekitar 100 kkal energi. Kandungan energi inilah yang menyebabkan minuman ringan memberikan efek menyegarkan setelah melakukan pekerjaan fisik atau berolahraga.sumber

Bagaimana kemungkinan dari pengkonsumsian kedua penganan tersebut secara bersamaan? 

Secara ilmiah tidak ada hubungannya makan durian minum soda lalu meninggal. Hanya mungkin ada efek kembung yang dirasakan, karena soda kan mengandung gas dari bubble-nya itu. Durian juga salah satu makanan yang menimbulkan gas. Jadinya menimbulkan efek kembung.

Dr. Nina Amelia, dari meetdoctor menjelaskan, bahwa belum pernah ada penelitian dan studi yang dapat membuktikan hal ini. “Tak hanya durian, berbagai mitos juga mengatakan buah semangka, melon, dan berbagai buah lainnya (tak boleh dimakan setelah minum soda), tapi sampai saat ini belum ada buktinya,” ujar Nina. 
Namun, ia menjelaskan jika ditinjau secara logika, memakan durian dan meminum soda, memang tidak dianjurkan. Penjelasan yang paling logis adalah, tingkat gas pada lambung karena konsumsi kedua makanan tersebut tinggi.
“Meminum soda saja, sudah bisa meningkatkan tingkat gas lambung, jika ditambah durian yang juga menyebabkan gas, maka perut akan kembung, dan terancam kena gangguan pencernaan,” lanjut Nina. Selain itu, dari kandungan kalori yang dibawa oleh kedua makanan ini, juga hal yang menjadi perimbangan, sehingga konsumsinya tidak dianjurkan. 

Kandungan kalori dalam satu gelas soda, bisa membawa lebih dari 250 kalori, jika ditambah dengan konsumsi duren yang juga tinggi kalori, kandungan lemak yang diserap tubuh berbahaya. “Konsumsi keduanya bisa menyebabkan melonjak kolesterol, obesitas, hingga gangguan penyakit seperi diabetes,” tutup Nina.sumber

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.