Posted on 4 Comments

Entropi : Derajat Ketidakaturan Suatu Sistem

blaze blue blur bright

Entropi : Derajat Ketidakaturan Suatu Sistem
Sumber Gambar : sd.prasacademy.com

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat melelehnya es menjadi air . Dari peristiwa tersebut dapat kita simpulkan bahwa es itu mengalami perubahan wujud atau fasa. Perubahan yang di maksud adalah perubahan dari wujud padat menjadi cair, hal ini karena untuk zat apapun baik itu zat padat, cair, atau gas yang memiliki nilai entropi paling besar adalah zat gas dan yang paling kecil adalah zat padat. Mengapa demikian?

Hal ini karena struktur partikel dalam zat padat itu lebih teratur ketimbang zat cair dan gas . Sehingga urutan nilai entropinya adalah Spadat < Scair < Sgas. Simpulannya maka entropi mampu menjelaskan banyaknya atom, molekul, atau atom yang bermuatan (ion) yang bekerja secara tidak teratur dalam suatu sistem tertentu. Entropi : Derajat Ketidakaturan Suatu Sistem

Continue reading Entropi : Derajat Ketidakaturan Suatu Sistem
Posted on Leave a comment

Contoh Soal dan Pembahasan Karbohidrat

Hai sahabat bisakimia, semoga sahabat semua tetap sehat dan tetap semangat “Belajar Dari Rumah”. Sahabat semua harus tetap semangat latihan soal-soalnya ya. Dengan banyak latihan soal-soal, materi pelajaran tersebut akan lebih mudah kalian ingat. Materi kita kali ini adalah beberapa contoh soal dan pembahasan karbohidrat. Materi karbohidrat ini merupakan materi kimia di kelas XII semester genap.

Contoh Soal tentang Monosakarida dan Disakarida

1. Yang disebut gula susu dari karbohidrat berikut ini adalah….
A. sukrosa

B. glukosa

C. amilum

D. laktosa

E. maltosa

Kunci Jawaban: D
Pembahasan:

Laktosa merupakan gula utama yang terdapat dalam susu ibu maupun susu sapi (kadar laktosanya 4-8%). Oleh karena itu, laktosa disebut juga dengan istilah gula susu.

Continue reading Contoh Soal dan Pembahasan Karbohidrat
Posted on Leave a comment

Konsep Dasar Reaksi Dalam Kimia Anorganik

Konsep Dasar Reaksi Dalam Kimia Anorganik

Sahabat Bisakimia, berkaitan tentang kimia terdapat pengelompokan kimia organik dan anorganik. Kimia organik merupakan cabang kimia yang membahas tentang struktur, sifat, reaksi dan penggunaan senyawa karbon. Sedangkan kimia anorganik merupakan cabang kimia yang membahas mengenai senyawa kecuali karbon. Reaksi kimia atau perubahan kimia didefinisikan sebagai perubahan zat menjadi zat yang baru. Suatu perubahan kimia dari zat asal/pereaksi atau reaktan menjadi zat baru/hasil reaksi/produk yang dinyatakan dengan lambang kimia, wujud zat, koefisien, dan tanda panah sebagai batas antara reaktan dengan produk disebut dengan persamaan reaksi kimia.

Persamaan reaksi kimia sangat penting dipelajari sebagai aspek kimia deskriptif, yang menyangkut perihal zat mana saja yang dapat bereaksi satu dengan yang lainnya, tipe reaksi mana yang mungkin terjadi pada reaktan-reaktan tertentu, dan produk seperti apa yang mungkin dihasilkan, dan sebagainya. Persamaan reaksi dapat dipelajari secara sistematis berdasarkan pendekatan kualitatif, sehingga klasifikasinya dapat ditentukan dan hasilnya dapat diramalkan. Klasifikasi yang paling umum dan sederhana untuk konsep dasar reaksi-reaksi senyawa anorganik diantaranya :

  1. Reaksi Penggabungan (Kombinasi)

Reaksi penggabungan adalah reaksi bergabungnya dua atau lebih reaktan menjadi satu produk baru. Contohnya : 2 H2 (s) + O2 (g) à 2H2O (l) dan pembentukan garam NaCl.

  1. Reaksi Penguraian (Dekomposisi)

Yakni reaksi terurainya suatu reaktan senyawa menjadi dua atau lebih produk yang lebih sederhana. Contohnya : Penguraian air (H2O).

  1. Reaksi Pendesakan (Substitusi)

Yaitu reaksi penggantian suatu spesies dari senyawanya. Reaksi ini terjadi jika spesies yang diikat memiliki ikatan lemah atau daya tarik reduksi yang lebih kecil atau memiliki kereaktifan yang lebih kecil daripada yang mendesak. Reaksi ini mengikuti aturan Deret Volta yang disusun berdasarkan  berkurangnya daya reduksi logam.

K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Cd-Co-Ni-Sn-Pb-(H)-Cu-Hg-Ag-Pt-Au

Makin kekiri letak suatu logam dalam deret volta sifat reduktornya semakin kuat. Oleh karena itu, anggota Deret Volta yang lebih kiri dapat mendesak anggota Deret Volta yang lebih kanan melalui reaksi redoks.

  1. Reaksi Pertukaran Pasangan (Metatesis)

Reaksi ini terjadi apabila produk yang yang dihasilkan merupakan hasil pertukaran pasangan reaksi dari reaktan yang direaksikan. Syarat terjadinya reaksi metatesis adalah salah satu zat yang terbentuk harus :

  1. Mengendap (berupa padatan yang tidak larut)
  2. Berupa gas
  3. Senyawa yang terbentuk terurainya menjadi gas, seperti asam karbonat terurai menjadi air dan gas karbon dioksida.

5. Reaksi Penetralan

Reaksi penetralan merupakan reaksi pembentukan garam dari asam dan basa. Hasil reaksi yang dihasilkan biasanya berupa garam dan air.

  1. Reaksi Reduksi-Oksidasi

Reaksi reduksi-oksidasi terjadi akibat adanya transfer elektron yang mengakibatkan perubahan tingkat atau bilangan oksidasi dari unsur yang bereaksi. Bilangan oksidasi (biloks) dapat ditentukan menurut aturan berikut :

  1. Biloks untuk setiap atom unsur adalah nol
  2. Biloks ion monoatomik adalah muatan ion yang bersangkutan
  3. Jumlah aljabar biloks suatu spesies poliatomik netral adalah nol, dan suatu spesies ion poliatomik adalah muatan ion yang bersangkutan.
  4. Dalam suatu senyawa, unsur yang lebih elektronegatif mempunyai biloks negative dan unsur yang lebih elektropositif mempunyai biloks positif.
  5. Untuk suatu senyawa yang dalam molekulnya tersusun lebih dari satu atom yang sama, dikenal dengan adanya biloks rata-rata maupun biloks individual bagi masing-masing atom berdasarkan ikatannya.

 

Jadi itu beberapa reaksi yang berkaitan dengan reaksi-reaksi untuk senyawa anorganik.

Referensi :

Haris, Mukhtar. 2016. Kimia Anorganik 1. Universitas Mataram.

Posted on 1 Comment

Yuk, Bahas Kimia Dalam Stalagmit dan Stalaktit Di Gua Gong!

Fenomena alam sangat beragam bentuknya, dengan keindahan yang sangat mengagumkan. Salah satu yang menarik perhatian pada pembahasan kali ini yaitu Gua Gong yang ada di Pacitan, Jawa Timur. Gua tersebut memiliki batu-batuan menonjol yang lancip bagian atasnya dan juga bebatuan dari atas yang lancip bagian bawahnya. Ternyata, obyek bebatuan yang seperti itu terbentuk karena adanya aktifitas kimia loh! Selengkapnya simak pembahasan berikut ini.

Bebatuan yang terbentuk tersebut disebut stalagmit dan stalaktit. Stalaktit adalah jenis mineral sekunder yang terlatak di bagian atas gua (langit-langit gua) yang menjulang ke bawah dan memiliki tekstur keras. Sedangkan stalagmit merupakan batuan di dasar gua (lantai gua) yang menjulang ke atas.

Continue reading Yuk, Bahas Kimia Dalam Stalagmit dan Stalaktit Di Gua Gong!

Posted on 3 Comments

Yuk, Kenali Pemisahan Kation pada Analisis Kualitatif!

Pemisahan kation pada analisis kualitatif

          Berbeda dengan analisis gravimetri, analisis untuk menentukan jumlah ion dalam sampel yang belum diketahui, analisis kualitatif secara singkatnya merupakan analisis untuk menentukan jenis ion yang berada dalam suatu larutan. Dalam hal ini kita akan memfokuskan bahasan pada pemisahan kation melalui analisis kualitatif.

           Terdapat 20 kation umum yang dapat dianalisis keberadaannya dalam suatu larutan. Kation-kation umum tersebut terbagi menjadi 5 golongan bergantung pada tingkat ketidaklarutan garamnya. Karena sebuah larutan yang ingin di analisis bisa saja mengandung 1 hingga 20 kation secara keseluruhan, analisis harus dilakukan secara sistematis dari kation golongan 1 hingga golongan 5.

Yuk, kenali prosedur umum pemisahan 20 kation umum dengan menambahkan reagen pengendap pada larutan yang ingin dianalisis…!

Kation golongan 1

Ketika larutan HCl ditambahkan pada larutan yang belum diketahui, hanya ion Ag+, Hg22+ dan Pb2+ yang akan mengendap. Ketiga ion tersebut masing-masing akan mengendap sebagai AgCl, Hg2Cl­2, dan PbCl2. Kemudian endapan dapat dipisahkan dan ion-ion lainnya, yang mana merupakan klorida yang larut, akan tetap berada pada larutan. Continue reading Yuk, Kenali Pemisahan Kation pada Analisis Kualitatif!

Posted on 1 Comment

Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks Metode Biloks

Hai sahabat bisakimia. Kali ini kita akan membahas cara mudah dalam hal penyetaraan persamaan reaksi redoks metode biloks. Seperti yang teman-teman ketahui, terdapat dua metode untuk penyelesaian penyetaraan persamaan reaksi redoks, yaitu metode biloks (bilangan oksidasi) dan metode setengah reaksi (ion elektron). Pembahasan kita kali ini tentang metode biloks.

Sumber: pixabay.com

Metode Biloks

Pendahuluan:

Tulis ulang soal, kemudian tentukan bilangan oksidasi atom-atom yang mengalami perubahan.

Continue reading Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks Metode Biloks

Posted on Leave a comment

Contoh Soal Reaksi Redoks dan Elektrokimia

Hai sahabat bisakimia, semoga tetap semangat ya belajarnya. Agar teman-teman lebih memahami lagi materi pelajaran yang telah didapatkan di sekolah, sahabat bisakimia harus tetap semangat ya untuk berlatih dengan soal-soal yang bervariasi. Salah satunya teman-teman bisa dapatkan beberapa contoh soal tentang reaksi redoks dan elektrokimia disini.

Contoh Soal dan Pembahasan:

Sel Volta

1. Apakah fungsi dari jembatan garam pada sel Volta?
Jawaban:
Jembatan garam pada sel Volta berfungsi menjaga kenetralan listrik dari kedua larutan sehingga aliran listrik tidak terputus.

2. Tuliskan 3 kegunaan dari sel Volta dalam kehidupan sehari-hari!

Continue reading Contoh Soal Reaksi Redoks dan Elektrokimia

Posted on 3 Comments

Baterai Penyimpan Listrik

Baterai Penyimpan Listrik

Salah satu contoh penggunaan sel elektrokimia dalam kehidupan sehari-hari adalah baterai (sumber arus searah/dc), Baterai Penyimpan Listrik.

Sumber arus searah dibedakan menjadi sel primer dan sel sekunder.

Sel primer adalah sel yang reaksinya tidak dapat balik (irreversible), sehingga ketika sudah habis, tidak dapat diisi ulang. Contoh : sel kering, sel alkaline, dan sel perak oksida.

Sel sekunder adalah sel yang reaksinya dapat balik (reversible), sehingga ketika sudah habis, dapat diisi ulang. Contoh : aki, baterai Ni-Cd, dan baterai litium.

Continue reading Baterai Penyimpan Listrik