Posted on 6 Comments

Titrasi Asam Basa (netralisasi)

B. Percobaan I

  1. Tujuan percobaan:

  • Dapat menyiapkan larutan asam, membakukannya dan mengaplikasikannya untuk menentukan kadar suatu zat.
  • Dapat merancang prosedur penentuan kadar basa/garam
  1. Bahan:

  • HCl(p)
  • Na2B4O7 padat
  • Na2CO3 padat
  • Campuran larutan NaOH + Na2CO3, Na2CO3 + NaHCO3, Na2CO3
  • Indikator

 

  1. Cara kerja

 

  • Penyiapan larutan

1) Pembuatan larutan HCl yang normalitasnya kira-kira 0,1 N
  1. Sediakan labu ukur 250 mL, isilah dengan 150 mL air suling.
  2. Dengan menggunakan sebuah gelas ukur, ambil HCl pekat (kadar kira-kira 37%) sebanyak lebih kurang 2,5 mL dan masukkan ke dalam labu ukur tersebut.
  3. Tambahkan air suling sampai tepat tanda batas.

Peringatan:

Pada pengenceran asam pekat, asam harus ditambahkan ke dalam air, jangan sebaliknya.

2) Pembuatan larutan boraks 0,1 N
  1. Berat ekivalen Na2B4O7.10 H2O = 190,72. Timbanglah dengan teliti 1,9072 gram boraks pada sebuah botol timbang.
  2. Kemudian pindahkan secara kuantitatif ke dalam labu ukur 100 mL.
  3. Larutkan dengan air suling sampai tepat tanda batas.
3) Pembakuan larutan HCl dengan larutan boraks 0,1 N
  1. Siapkan buret 50 mL yang bersih dan bilaslah dengan sedikit larutan HCl yang akan dibakukan. Isilah buret tersebut dengan larutan HCl.
  2. Pipet 25 mL larutan boraks 0,1 N dengan menggunakan pipet gondok dan pindahkan ke dalam erlenmeyer yang bersih.
  3. Tambahkan 2 atau 3 tetes larutan indikator metil merah.
  4. Titrasi larutan ini dengan larutan HCl dari buret sampai larutan berubah warna menjadi merah muda.
  5. Ulangi titrasi sekali lagi dan hitunglah normalitas larutan HCl.
  • Aplikasi

1) Penentuan kadar karbonat (Na2CO3)
  1. Siapkan buret 50 mL yang bersih dan bilaslah dengan sedikit larutan HCl yang telah dibakukan. Isilah buret tersebut dengan larutan HCl.
  2. Encerkan sampel yang didapat pada labu ukur 100 mL sampai tanda batas dengan air suling.
  3. Pipet 25 mL larutan sampel dengan menggunakan pipet gondok dan pindahkan ke dalam erlenmeyer yang bersih.
  4. Tambahkan 2 atau 3 tetes larutan indikator fenolftalein.
  5. Titrasi larutan ini dengan larutan HCl dari buret sampai larutan berubah warna menjadi merah muda.
  6. Catat volume HCl yang dibutuhkan (V1).
  7. Kemudian tambahkan 2 atau 3 tetes larutan indikator metil jingga.
  8. Titrasi larutan ini dengan larutan HCl dari buret sampai larutan berubah warna.
  9. Catat volume HCl yang dibutuhkan (V2).
  10. Ulangi titrasi sekali lagi dan hitunglah kadar masing-masing senyawa yang terdapat dalam campuran.
     2) Penentuan kadar campuran karbonat

Lakukan percobaan yang sama dengan penentuan kadar karbonat untuk sampel campuran karbonat yang Anda terima.

  • Perhitungan:

Normalitas larutan HCl =

Campuran karbonat:

Bila     V1 = V2 maka senyawa yang terdapat adalah Na2CO3

V1 > V2 maka senyawa yang terdapat adalah NaOH dan Na2CO3

V1 < V2 maka senyawa yang terdapat adalah Na2CO3 dan NaHCO3

 
Percobaan II silahkan lanjut ke halaman 3

6 thoughts on “Titrasi Asam Basa (netralisasi)

  1. […] titrasi asam basa. Sebelumnya telah banyak di bahas mengenai titrasi dan macamnya  seperti Teori untuk titrasi asam basa , Titrasi Pengendapan, titrasi Redoks, dan titrasi […]

  2. Zat baku primer harus memenuhi persyaratan apa aja?

  3. […] D. Titrasi Asam-Basa […]

  4. halo admin, saya ingin bertanya. pada titrasi netralisasi biasa digunakan pentiter NaOH. tapi setelah titrasi, kran buret tersangkut dan tidak bisa dikeluarkan. bagaimana cara mengeluarkan kran buret yang tersangkut itu min?

    1. Wah memasukkannya sepertinya terlalu dalam ya ke labunya.

      Ya itu harus dilihat secara langsung sih.
      Tp mungkin bisa dengan menggerak2an keran dengan benda panjang seperti batang pengaduk atai sejenisnya.

      Solusi terakhir, relakan labunya.

      Daripada buret yang patah .

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.