Posted on Leave a comment

Titik Akhir vs Titik Ekuivalen pada Kurva Titrasi

​Titrasi adalah salah satu metode analisis untuk mengetahui kadar suatu bahan dengan cara mereaksikan dengan larutan yang telah diketahui konsentrasinya melaui buret. 

Pernah dengar kurva titrasi?

Pada penitaran asam basa kurva titrasi kurva titrasi yaitu grafik perbandingan fungsi pH dan volume titran yang diperlukan. Kurva titrasi akan berbeda satu sama lain. 

Bila kalian melihat kurva titrasi, maka kalian akan menemukan titik ekuivalen. Apa titik akuivalen itu? Titik ekuivalen adalah titik yang mennjukkan saat titran yang ditambahkan bereaksi seluruhnya dengan zat tang dititrasi. Dengan kata lain, pada titik ekuivalen jumlah mol titran setara dengan jumlah mol titrat menurut stoikiometri.

Perlu kita ketahui bahwa titik ekuivalen bukanlah titik akhir. 

Titik atau keadaaan dimana reaksi telah berjalan secara sempurna dimana dapat kita amati dengan mengunakan mata telanjang. Titik akhir titrasi merupakan signal dimana memberitahukan kita untuk memberhentikan penambahan larutan standar.Titik akhir titrasi ini dapat diamati dengan menggunakan indikator, sedangkan titik ekuivaken adalah titik atau keadaan dimana antara analit dengan larutan standar tepat bereaksi secara stoikiometri.

Apa saja perbedaan titik akhir dan titik ekuivalen?

Idealnya titik akhir titrasi terjadi bersamaan dengan titik ekuivalen tetapi ini jarang terjadi.n Titik akhir dapat diamati dengan penambahan indikator pada titrat saat titrasi sedangkan titik ekuivalen tidak daoat diamati karena tidak ada indicator yang bisa menunjukkan kejadian ini makanya tidak dapat ditentukan kecuali menggunakan metoda potensiometri. 

Silahkan dicoba saat melakukan titrasi saat praktek. Bisa bersamaankah?:)

Posted on Leave a comment

Bagaimana Cara Membuat Larutan Iodium?

​Larutan iodium  merupakan oksidator. Apa itu oksidator?

Istilah oksidasi mengacu pada setiap perubahan kimia dimana terjadi kenaikan bilangan oksidasi, sedangkan reduksi digunakan untuk setiap penurunan bilangan oksidasi.Berarti proses oksidasi disertai hilangnya elektron sedangkan  reduksi memperoleh elektron. Oksidator adalah senyawa di mana atom yang terkandung mengalami penurunan bilangan oksidasi. Sebaliknya pada reduktor, atom yang terkandung mengalami kenaikan bilangan oksidasi. Oksidasi-reduksi harus selalu berlangsung bersama dan saling menkompensasi satu sama lain. Istilah oksidator reduktor mengacu kepada suatu senyawa, tidak kepada atomnya saja.
Larutan Iodium biasa dikenal dengan larutan obat luka. Namun dalam materi Kimia Analisa Kuantitatif lain, yang memang Iodium mempunyai Rumus I2, tapi jika hanya dilarutkan dengan air zat ini akan susah larut atau sukar larut. Jika pun larut, itu membutuhkan waktu yang relatif lama. Biasanya pembuatan larutan Iodium sering ditambahkan zat pembantu yaitu KI ( Kalium Iodida ). Jadi larutan ini akhirnya mempunyai rumus senyawa KI3.

Dalam proses analitik, iodium digunakan sebagai pereaksi oksidasi (iodimetri). Iodimetri merupakan titrasi langsung dan merupakan metoda penentuan atau penetapan kuantitatif yang pada dasar penentuannya adalah jumlah I2 yang bereaksi dengan sample atau terbentuk dari hasil reaksi antara sample dengan ion iodida . Iodimetri adalah titrasi redoks dengan I2 sebagai penitar.
Titrasi iodimetri merupakan titrasi langsung terhadap zat – zat yang potensial oksidasinya lebih rendah dari sistem iodium – iodida, sehingga zat tersebut akan teroksidasi oleh iodium. Cara melakukan analisis dengan menggunakan senyawa pereduksi iodium yaitu secara langsung disebut iodimetri, dimana digunakan larutan iodium untuk mengoksidasi reduktor-reduktor yang dapat dioksidasi secara kuantitatif pada titik ekivalennya.

Bagaimana cara membuat larutan iodium bila kita ketahui iodium tidak larut dengan air?

Berikut ini cara pembuatannya :

  • Timbang dengan seksama sebanyak 12,90 gram Iodium ( I2 ) + 18,00 gram Kalium Iodida ( KI ) lalu larutkan dengan 200 ml air. Setelah semua Iodium larut, encerkan larutan dengan air tersebut menjadi 1000 ml larutan.
Posted on 1 Comment

soal dan pembahasan titrasi (Tingkat Lanjut)

Perhitungan Lengkap Titrasi Penetralan dan Contohnnya

Menentukan Bilangan Saponifikasi/Penyabunan Dengan Titrasi Asam Basa

Bilangan saponifikasi didefinisikan sebagai milligram KOH yang diperlukan untuk menitrasi 1 gram lemak dengan reaksi:

soal dan pembahasan titrasi

0,10 gram mentega dititrasi dengan menggunakan 25 mL KOH 0,250 N. Setelah proses saponifikasi berlangsung sempurna maka KOH yang tidak bereaksi dengan mentega dititrasi dengan 0,250 N HCl dan membutuhkan 9,26 mL. Berapakah bilangan saponifikasi/bilanga penyabunan dari mentega tersebut? Dan hitung pula berapa berat formula lemak dalam mentega tersebut (asumsikan semua mentega adalah lemak).

Continue reading soal dan pembahasan titrasi (Tingkat Lanjut)

Posted on 2 Comments

Perhitungan Lengkap Titrasi Penetralan dan Contohnnya

Perhitungan Lengkap Titrasi Penetralan dan Contohnnya

Titrasi Penetralan ini merupakan penetralan antara asam dan basa yang sebenarnya merupakan titrasi asam basa. Sebelumnya telah banyak di bahas mengenai titrasi dan macamnya  seperti Teori untuk titrasi asam basa , Titrasi Pengendapan, titrasi Redoks, dan titrasi kompleksometri. Continue reading Perhitungan Lengkap Titrasi Penetralan dan Contohnnya

Posted on 1 Comment

Rangkuman Materi Larutan

Peta Konsep

peta konsep Larutan

 

A. Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit

Larutan adalah campuran homogen antara dua zat atau lebih. Berdasarkan daya hantarnya larutan terbagi 2, yaitu larutan elektrolit dan nonelektrolit

Larutan Elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik. Ini terjadi karena dalam larutan mengalami ionisasi. Contohnya NaCl, HCl, NaOH dan lain lain

Tabel perbedaan elektrolit kuat dan elektrolit lemah Continue reading Rangkuman Materi Larutan

Posted on 1 Comment

Titrasi Redoks

TITRASI REDOKS

titrasi redoks

 

  1. Prinsip Dasar

 

Reaksi titrasi redoks dapat secara umum digambarkan sebagai berikut:

Red1 + e ↔ oks1                   (reduksi)

Oks2 ↔ red2 + e                    (oksidasi)

Red1 + oks2 ↔ oks1 + red2  (redoks) Continue reading Titrasi Redoks

Posted on 1 Comment

Titrasi Pengendapan

TITRASI PENGENDAPAN

 

  1. titrasi pengendapanPrinsip Dasar

Titrasi pengendapan didasarkan pada reaksi pengendapan, seperti:

Ag+ + Cl → AgCl (s)

Ag+ + I → AgI (s)

Zat yang biasa digunakan sebagai baku primer adalah NaCl, NaBr, KBr, atau KCl dengan kemurnian yang tinggi. Sebagai baku sekunder digunakan larutan AgNO3. Continue reading Titrasi Pengendapan

Posted on 6 Comments

Titrasi Asam Basa (netralisasi)

titrasi asam basaTITRASI ASAM BASA

  1. Prinsip Dasar

Titrasi netralisasi adalah titrasi yang didasarkan pada reaksi antara suatu asam dengan basa

H3O+ + OH ⇔ 2 H2O

Dalam titrasi ini berlaku hubungan :

jumlah ekivalen asam (H3O+) sama dengan jumlah ekivalen basa (OH). Continue reading Titrasi Asam Basa (netralisasi)