Titrasi Asam Basa (netralisasi)

C. Percobaan II

1. Tujuan Percobaan

  • Dapat menyiapkan larutan basa, membakukannya dan mengaplikasikannya untuk penentuan kadar suatu zat.
  • Dapat merancang prosedur penentuan asam/garam

 2. Bahan

  • NaOH
  • KHP padat
  • Larutan H3PO4, H3PO4 + NaH2PO4, HCl + H3PO4

3.  Cara Kerja

  •  Penyiapan larutan

1) Pembuatan larutan baku NaOH yang normalitasnya kira-kira 0,1 N

Timbang dengan tepat 4,0077 gram NaOH dalam sebuah botol timbang dan larutkan dengan air suling dalam labu ukur 1 L dan tepatkan sampai tanda batas.

2) Pembuatan larutan KHP (Kalium Hidrogen Pthalat) 0,1 N
  1. Berat ekivalen KHP = 204,22 . Timbanglah dengan teliti 2,0422 gram KHP pada sebuah botol timbang.
  2. Kemudian pindahkan secara kuantitatif ke dalam labu ukur 100 mL.
  3. Larutkan dengan air suling sampai tepat tanda batas.
3) Pembakuan larutan NaOH dengan larutan KHP 0,1 N
  1. Siapkan buret 50 mL yang bersih dan bilaslah dengan sedikit larutan NaOH yang akan dibakukan. Isilah buret tersebut dengan larutan NaOH.
  2. Pipet 25 mL larutan KHP 0,1 N dengan menggunakan pipet gondok dan pindahkan ke dalam erlenmeyer yang bersih.
  3. Tambahkan 2 atau 3 tetes larutan indikator fenolftalein.
  4. Titrasi larutan ini dengan larutan NaOH dari buret sampai larutan berubah warna menjadi merah muda.
  5. Ulangi titrasi sekali lagi dan hitunglah normalitas larutan NaOH.
  • Aplikasi

1) Penentuan kadar asam fosfat
  1. Siapkan buret 50 mL yang bersih dan bilaslah dengan sedikit larutan NaOH 0,1 N yang telah dibakukan. Isilah buret tersebut dengan larutan NaOH.
  2. Encerkan sampel yang didapat pada labu ukur 100 mL sampai tanda batas dengan air suling.
  3. Pipet 25 mL larutan sampel dengan menggunakan pipet gondok dan pindahkan ke dalam erlenmeyer yang bersih.
  4. Tambahkan 2 atau 3 tetes larutan indikator metil jingga.
  5. Titrasi larutan ini dengan larutan NaOH dari buret sampai larutan berubah warna menjadi jingga.
  6. Catat volume NaOH yang dibutuhkan (V1).
  7. Kemudian tambahkan 2 atau 3 tetes larutan indikator fenolftalein.
  8. Titrasi larutan ini dengan larutan NaOH dari buret sampai larutan berubah warna.
  9. Catat volume NaOH yang dibutuhkan (V2).
  10. Ulangi titrasi sekali lagi dan hitunglah kadar masing-masing senyawa yang terdapat dalam campuran.
Baca Juga  Hidrolisis Garam
2) Penentuan kadar campuran fosfat

Lakukan percobaan yang sama dengan penentuan kadar asam fosfat untuk sampel campuran fosfat yang Anda terima.

  1. Perhitungan

Normalitas larutan NaOH =

Campuran fosfat:

Bila     V1 = V2 maka senyawa yang terdapat adalah H3PO4

V1 > V2 maka senyawa yang terdapat adalah HCl dan H3PO4

V1 < V2 maka senyawa yang terdapat adalah H3PO4 dan NaH2PO4


Titrasi netralisasi (Ref.1)

RELATED POST

[display-posts tag=asam basa ] [display-posts tag=titrasi ] [display-posts tag=netralisasi ]

Pages: 1 2 3

Lahir di Padang pada tahun 1991, saya telah tinggal di berbagai wilayah di Indonesia sejak TK hingga kuliah, termasuk Aceh, Palembang, dan Bogor. Saya meraih gelar Sarjana Sains dari FMIPA Universitas Indonesia. Saat ini, saya bekerja sebagai guru di sebuah sekolah swasta di Bogor sambil tetap fokus mengembangkan Bisakimia.

6 comments

comments user
Angga

Zat baku primer harus memenuhi persyaratan apa aja?

comments user
Yuki desu

halo admin, saya ingin bertanya. pada titrasi netralisasi biasa digunakan pentiter NaOH. tapi setelah titrasi, kran buret tersangkut dan tidak bisa dikeluarkan. bagaimana cara mengeluarkan kran buret yang tersangkut itu min?

    comments user
    krisnadwi

    Wah memasukkannya sepertinya terlalu dalam ya ke labunya.

    Ya itu harus dilihat secara langsung sih.
    Tp mungkin bisa dengan menggerak2an keran dengan benda panjang seperti batang pengaduk atai sejenisnya.

    Solusi terakhir, relakan labunya.

    Daripada buret yang patah .

Post Comment