Posted on Leave a comment

Antibiotik terbaru ditemukan dengan membunuh patogen tanpa perlawanan

150108124854-large

Selama bertahun-tahun, ketahanan patogen terhadap antibiotik telah menempatkan mereka selangkah lebih maju untuk para peneliti yang sebelumnya cukup menyebabkan krisis kesehatan masyarakat, begitulah yang dikatakan menurut Profesor Kim Lewis dari University Distinguished. Namun, dalam penelitian baru, Lewis dan rekan-rekannya menyajikan antibiotik baru yang telah ditemukan dengan cara menghilangkan bakteri patogen tanpa memberikan perlawanan. Temuan ini memang cukup menantang keyakinan ilmiah dan memegang janji besar untuk mengobati infeksi kronis seperti tuberkulosis serta yang disebabkan oleh MRSA.
Penelitian ini menjadi berita utama di seluruh dunia dan menerima tepuk tangan dari masyarakat ilmiah dimana hal tersebut telah diterbitkan dalam Jurnal Nature. Peneliti Northeastern merintis kerja untuk mengembangkan metode baru untuk membudayakan bakteri yang menyebabkan penemuan antibiotik tersebut dan disebut sebagai teixobactin. Lewis juga memainkan peran dalam menganalisis dan menguji senyawa tersebut dalam uji ketahanan terhadap bakteri patogen. Lewis juga menjadi penulis dalam laporan tersebut dan mengatakan bahwa hal ini telah menjadi penemuan pertama antibiotik yang tahan terhadap mutasi patogen yang belum teridentifikasi.
Tim peneliti mengatakan bahwa penemuan teixobactin menyajikan peluang baru yang menjanjikan untuk mengobati infeksi kronis yang disebabkan oleh staphlococcus aureus atau MSRA yang sangat resisten terhadap antibiotik serta tuberkulosis yang melibatkan kombinasi terapi dengn efek samping negatif.Pemutaran mikroorganisme tanah telah menghasilkan sebagian besar antibiotik, namun hanya 1 persen dari mereka akan tumbuh di laboratorium dan sumber daya yang terbatas ini. Epstein menghabiskan bertahun-tahun berusahan untuk mengatasi masalah ini dengan memanfaatkan sumber baru antibiotik di luar yang dibuat dengan cara sintetik dimana bakteri yang dapat dibudidayakan dan 99 persen membentuk seluruh spesiers di lingkungan eksternal.
Mereka mengembangkan metode baru untuk membudidayakan bakteri tersebut dengan mendirikan Novobiotic. Pendekatan mereka melibatkan iChip, perangkat miniatur tim Epstein yang dibuat dapat mengisolasi dan membantu menumbuhkan sel-sel tunggal dalam lingkungan alam mereka dan dengan demikian menyediakan peneliti dengan banyak akses yang lebih baik terhadap bakteri berbudayaitu. Novobiotik memang telah berdiri dan mengumpulkan sekitar 50.000 jenis bakteri berbudaya dan teixobactin adalah yang terbaru dan yang paling menarik.
Antibiotik ini ditemukan selama pemeriksaan rutin untuk bahan antimikroba dalam menggunakan metode ini. Lewis kemudian menguji senyawa untuk pengembangan ketahanan dan tidak menemukan mutan MRSA atau Mycobacterium yang tahan terhadap teixobactin yang ditemukan untuk memblokir beberapa target yang berbeda di dinding sel sintesis jalur tuberkulosis. Lewis menjelaskan bahwa kesan mereka adalah bahwa alam memang menghasilkan senyawa yang berkembang bebas dari hambatan dan ini menantang dogma bahwa bakteri akan selalu mengembangkan resistensi.
Gerard Wright, seorang profesor di Departemen Biokimia dan Biomedical Sciences di McMaster University serta tidak terlibat dalam penelitian ini meneliti karya tim dalam sebuah artikel terpisah seperti Nature yang diterbitkan dalam konser dengan makalah penelitian baru. Dalam artikelnya, Wright mencatat bahwa sementara ini masih harus dilihat apakah mekanisme lain untuk perlawanan terhadap teixobactin jika berada di lingkungan.
Pada tahun 2013, Lewis mengungkapkan penelitian inovatif dalam kertas terpisah yang diterbitkan oleh Nature yang disajikan pendekatan baru untuk mengobati dan menghilangkan MRSA yang juga disebut sebagai “superbug” yang menginfeksi 1 juta orang Amerika setiap tahunnya. Lewis dan timnya menemukan cara untuk menghancurkan sel-sel persister aktif yang merupakan kunci bagi keberhasilan infeksi kronis yang disebabkan oleh MRSA. Lewis mengatakan bahwa penelitian terbaru ini meletakkan dasar baru untuk memajukan karya inovatif dalam mengobati MRSA dan infeksi kronis lainnya.

Sumber : sciencedaily.com

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.