
Kimia adalah studi tentang materi, energi dan interaksi di antara keduanya. Ada banyak alasan untuk belajar kimia, bahkan jika Anda tidak mengejar karir di bidang sains. Continue reading Mengapa harus belajar kimia?
Kimia adalah studi tentang materi, energi dan interaksi di antara keduanya. Ada banyak alasan untuk belajar kimia, bahkan jika Anda tidak mengejar karir di bidang sains. Continue reading Mengapa harus belajar kimia?
Planet yang dijuluki sebagai planet merah ini ternyata memiliki muatan listrik atom logam (ion) yang tinggi pada atmosfernya, menurut hasil baru-baru ini ion logam dapat mengungkapkan aktivitas sebelumnya yang tak terlihat dalam suasan misterius di Mars.
MAVEN telah membuat deteksi langsung pada pertama kali kehadiran permanen ion logam di ionosfer dari sebuah planet selain Bumi, seperti itulah yang dikatakan oleh Joseph Grebowsky dari NASA Goddard Space Flight Center di Greenbelt, Maryland. Beliau juga menambahkan bahwa hal itu disebabkan oleh ion-ion logam yang memiliki daya tahan lama dan diangkut jauh dari daerah asal mereka oleh medan listrik. Continue reading MAVEN NASA mengungkapkan Mars memiliki logam di atmosfer
(Sumber gambar http://vaping360.com/ )
Akhir-akhir ini di sekitar kita telah digemparkan oleh rokok elektrik atau biasa disebut vape dimana tujuan dari pengembangan produk tersebut adalah untuk mengurangi tingkat resiko kesehatan para perokok terhadap nikotin dan tar yang berbahaya, sehingga meskipun mereka tetap merokok namun paparan racun terhadap tubuh tidak sebesar yang diakibatkan oleh rokok pada umumnya. Continue reading Apa itu vaping?
Semakin banyak penelitian mengkonfirmasikan bahwa kegiatan duduk yang terlalu sering beresiko tinggi bagi keehatan kita. Hal itu dapat meningkatkan kemungkinan penyakit kardiovaskuler dan penyakit gaya hidup lainnya seperti diabetes. Beberapa penelitian memperkirakan bahwa jumlah pengidap akibat gaya hidup tersebut tidak beda jauh dengan penyakit yang menyerang para perokok. Continue reading Hati-Hati, Duduk Dapat Mempengaruhi Kesehatan, Lho !
Sebuah pendekatan yang baru dan menakjubkan pada eksplorasi gas dimana telah ditemukan ladang helium raksasa dimana hal tersebut mampu mengatasi kekurangan gas helium yang cukup langka namun penting ini.
Helium memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah digunakan pada scanner MRI dalam kedokteran, pengelasan, mendeteksi kebocoran industri dan energi nuklir. Naman, hingga akhir-akhir ini pasokan gas helium semakin menipis dan mulai terancam habis. Dan tak terbayangkan bila ditemukan tanpa sengaja jumlah sejumlah kecil gas helium yang terjadi selama pengeboran minyak dan gas.
Hal tersebut ditemukan oleh sebuah kelompok riset dari Universitas Oxford dan Universitas Durham yang bekerja dengan Helium One, sebuah perusahaan ekplorasi helium yang bertempat di Norwegia. Penggunaan pertama dari metode ini telah menghasilkan penemuan ladnag gas helium kelas dunia yang berada di Tanzania.
Penelitian mereka menunjukkan bahwa aktivitas gunung berapi memberikan panas yang hebat dan diperlukan untuk melepaskan gas dari batuan kuno yang mengandung gas helium tersebut. Di Tanzania, Afrika Timur terdapat gunung berapi yang bernama Rift Valley yang telah memproduksi helium dari batuan kuno yang berada di dalam dan terbentuklah ladang gas helium namun jumlahnya masih terbilang “dangkal” dibandingkan dengan penemuan baru-baru ini. Pada saat itu, penelitian dilakukan oleh mahasiswa Universitas Durham yang bernama Diveena Danabalan PhD pada konferensi geokimia Goldschmidt di Yokohama, Jepang.
Diveena Danabalan mengatakan bahwa gunung berapi Rift Valley memainkan peran penting dalam pembentukan cadanga helium yang layak. Aktivitas vulkanik cenderung memberikan panas yang diperlukan untuk melepaskan helium yang terakumulasi dalam batuan kerak kuno. Namun, jika perangkap gas berada terlalu dekat dengan gunung berapi, maka helium beresiko menjadi encer akibat gas vulkanik seperti karbondioksida seperti yang kita lihat pada mata air panas tersebut.
Profesor Chris Ballentine yang beralasa dari Departemen ilmu Bumi dan Universitas Oxford mengatakan bahwa dengan menggabungkan pemahaman kita tentang helium geokimia dengan gambar seismik struktur perangkap gas, ahli independen telah menghitung sumber daya yang tercipta kemungkinan sekitar 54 BCF (Billion Cubic Feet) yang bertempat hanya dalam satu bagian dari celah lembah. Hal ini cukup untuk mengisi lebih dari 1,2 juta scanner medis MRI. Untuk menempatkan penemuan ini secara perspektif, konsumsi global helium sekitar 8 BCF per tahun dan dari United States Federal Helium Reserve yang merupakan pemasok terbesar di dunia memiliki cadangan helium sebesar 24,2 BCF. Total cadangan saat ini dihitung sekitar 153 BCF. Dan ini terbilang cukup untuk masa depan dalam kebutuhan helium bagi masyarakat bahkan temuan serupa di masa mendatang mungkin tidak terlalu lama sampai persediaan habis.
Profesor Jon Gluyas yang berasal dari Departemen Ilmu Bumi dan Universitas Durham mengatakan bahwa ini adalah contoh yang luar biasa dari industri dan akademisi berkerja sama erat untuk memberikan nilai nyata bagi masyarakat. Dan dari sinilah diharapkan penemuan helium di masa depan diharapkan dengan tujuan untuk mengamankan pasokan untuk pemindaian medis maupun industri lainnya.
Dr Pete Barry yang berasal di Departemen Ilmu Bumi Universitas Oxford pun juga smenambahkan bahwa dirinya dapat menerapkan strategi yang sama ke bagian lain dari dunia dengan sejarah geologi yang sama untuk menemukan sumber daya helium yang baru.
Sumber : sciencedaily.com
Pernahkah kalian berpikir kadang memang bidang studi kimia memang cukup susah untuk dipahami? Bahkan sebagian besar orang jarang untuk menyukai bidang studi yang satu ini karena alasan tersebut. Dalam hal ini, maka ada beberapa tips untuk menguasai kimia dengan baik dan mengembangkannya. Continue reading 10 Tips untuk Sukses dalam Mempelajari dan Menguasai Kimia
Pelajaran kimia memang dianggap sebagai pelajaran yang cukup sulit dipahami oleh sebagian siswa, sebab karena kimia berbeda dengan fisika dan biologi di mana bidang studi tersebut tidak mudah untuk dibayangkan jika tidak mempunyai dasar ilmu tersebut. Untuk itu, di sini ada beberapa cara untuk dapat memahami kimia. Continue reading Cara untuk Memulai Belajar Kimia
Sir Harry Kroto, seorang pemenang hadiah nobel kimia Inggris yang ikut menemukan bentuk baru dari karbon telah meninggal di usia 76 tahun. Kroto terkenal karena perannya dalam mengungkap karbon yang mampu “eksis” dalam bentuk struktur seperti bola sepak namun berongga, struktur tersebut dinamakan “buckminsterfullerene” seperti bangunan kubah berbentuk sama yang diproduksi oleh arsitek Amerika bernama Buckminster Fuller.namun, struktur tersebut akhirnya memiliki julukan sebagai “bucky balls”.
Continue reading Harry Kroto, pemenang Nobel Kimia telah meninggal dunia