Membuat bahan bakar dari gas hidrogen bukanlah hal yang mudah, namun dengan penemuan ini dapat memberikan titik terang munculnya revolusi bahan bakar baru dari hidrogen. Cara ini memang terbilang murah dengan menangkap sinar matahari, memisahkan hidrogen sehingga menjadi pembangkit listrik.
Para ilmuwan memang berusaha untuk meniru proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan dengan menangkap sinar matahari serta membelah molekul air sehingga menjadi bahan bakar. Kedengarannya memang sederhana bagi tumbuhan, namun hal itu adalah proyek yang cukup sulit untuk dilakukan untuk meniru proses tersebut. Studi baru telah diciptakan oleh para peneliti yang berasal dari University of Rochester di New York, mereka menciptakan partikel kecil dari kadmium dan selenium yang dapat memancarkan elektrin bila terkena cahaya. Mereka juga memerlukan katalis untuk menggabungkan gas yang berguna bagi hidrogen.
Mereka menempatkan air ke dalam panci beserta nanopartikel, katalis nikel serta beberapa bahan lain yang berguna. Ketika cahaya mengenai nanokristalis, mereka menghasilkan gas hidrogen, namun tidak berhenti sampai di situ saja. Namun, karena belum sempurnanya proyek tersebut, penyerapan cahaya tersebut mulai berkurang berulang kali hingga proses tersebut berhenti.
Dalam fotosintesis yang tepat, hidrogen yang menerima elektron tersebut berasal dari pemisahan air dan penciptaan oksigen. Namun saat ini, mereka tidak memiliki cara lain untuk memisahkan air sehingga mereka menggunakan senyawa lain seperti asam askorbat untuk proses pemisahan air.
Tidak hanya itu, lampu yang digunakan untuk mengumpulkan molekul kini disetel agar dapat menangkap lebih banyak panjang gelombang cahaya agar proses fotosintesis buatan dapat tercapai.
Sumber : sciencenews.org
