Posted on Leave a comment

Beras Dapat Mematangkan Buah, Benarkah?

Semua kalangan manusia pasti sudah familiar dengan buah-buahan. Secara pada dasarnya, buah-buahan merupakan komponen penting yang dibutuhkan tubuh dalam pemenuhan kebutuhan dan nutrisinya. Mengingat semua buah-buahan itu mengandung banyak sekali kebutuhan manusia seperti vitamin, serat, kalium, serta folat. Akan tetapi kita kembali pada ketetapan hukum alam yang menyatakan bahwa segala sesuatu pasti memiliki sisi manfaat dan juga madaratnya. Dalam konsumsinya, pasti setiap orang lebih memilih untuk menikmati buah-buahan yang telah matang . Tidak menutup kemungkinan dari sebagian orang juga menyukai buah-buahan yang belum matang. Hal ini didasarkan pada selera dari segi tekstur, warna,rasa, dan baunya. Namun kita pernah juga mendengar bahwa Beras Dapat Mematangkan Buah.

Namun tahukah Anda ? Jika dilihat dari segi manfaatnya justru buah-buahan yang telah matang memiliki keunggulan dibandingkan buah-buahan yang belum matang. Sebab pada buah-buahan yang telah matang memiliki vitamin, antioksidan, kadar gula alami, serta air yang berlebih.

Contoh halnya kandungan vitamin C dalam buah nanas akan lebih tinggi ketika telah mencapai kematangannya. Mengapa demikian? Karena perubahan kondisi suatu buah akan mempengaruhi kandungan vitamin yang ada didalamnya. Sehingga disimpulkan semakin matang buah, semakin tinggi pula kandungan vitaminnya. Fase matang suatu buah dapat dilihat dari banyaknya kadar gas etilen yang ada didalamnya, semakin banyak gas etilen, semakin cepat buah mencapai kematangannya.

(Baca juga Mengenal Lebih dekat Vitamin C)

Si Pematang Buah Alami, Gas Etilen !

Sesama jenis makhluk hidup, tumbuhan yang notabenenya mempunyai organ. Salah satunya buah memiliki sel, jaringan, organ dan sistemnya, hormon, dan lain-lain. jika Berbicara hormon, tumbuhan memiliki banyak hormon yang salah satunya berperan dalam pematangan atau pemasakan pada organnya yaitu buah. Hormon yang dimaksudkan adalah gas etilen.

Gas etilen atau etilena atau etena merupakan senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh yang berangkap dua (H2C=C2H). Dikatakan senyawa tak jenuh sebab kemampuan senyawa ini untuk bereaksi dengan mudah khususnya dengan hidrogen (H) serta mudah untuk mengalami perubahan struktur daripada senyawa jenuh (alkana) . Asal muasal gas etilen ini didasarkan pada kondisi dari etilen itu sendiri yang berfasa gas dalam tumbuhan sehingga disebutnya sebagai gas etilen. Gas etilen merupakan salah satu hormon tumbuhan yang dihasilkan metabolisme normal dalam tumbuhan. Ciri-ciri gas ini tidak berwarna dan mudah menguap, serta salah satu fungsinya sebagai agen pematangan buah.

(baca juga Cegah Diabetes dengan Konsumsi Buah)

Konsep kerja gas etilen dalam pematangan buah adalah dengan memecah klorofil atau zat hijau daun pada buah yang belum matang (buah muda), yang menyebabkan buah tersebut hanya memiliki karoten (pigmen warna alami pada buah biasanya memiliki warna dominan merah jingga) serta xantofil (jenis katoten namun memiliki pigmen warna kuning berfungsi juga sebagai penyerap cahaya matahari) sehingga warna buah berubah menjadi merah jingga, kuning, atau merah yang menandakan buah telah matang. bekerja demikian. apa ini hoax atau fakta ?

Peran Beras Dalam Pematangan Buah

Banyak orang yang belum mengetahui bahwa kita juga dapat membantu proses pemasakan buah. Memang perannya tidak begitu besar namun boleh dibilang kita menjadi “Mak Comblang” dalam proses tersebut. Caranya adalah dengan pemeraman buah dalam beras. Cara ini tergolong mudah dilakukan karena hanya menyimpan dan mengubur buah dalam beras tersebut, sehingga nanti akan ada interaksi kimia didalamnya.

Menurut banyak tidaknya kandungan gas etilen dalam buah itu dibagi dua yaitu fase buah klimakterik dan non klimakterik. Fase buah klimakterik ditunjukkan dengan banyaknya kandungan gas etilen serta banyaknya perubahan wujud dari buah. Namun tidak semua buah mengalami fase ini karena ada beberapa buah yang mengalami fase non klimakterik dengan kata lain kandungan gas etilen didalamnya sangatlah kecil.

Kembali lagi pada peranan beras dalam pemasakan buah, fase buah yang cocok dalam proses ini adalah buah yang memiliki fase klimakterik. Sebab pada fase ini gas etilen sangatlah banyak sehingga ketika ingin mempercepat pematangan atau pemasakan bisa diperam dalam beras.

Ini dibuktikan karena pada saat buah mengalami puncak klimakterik otomatis akan banyak gas etilen yang dihasilkan serta dengan tambahan perlakuan diperam dalam beras menyebabkan gas etilen terjebak disekeliling buah dan proses pemasakan akan cepat berlangsung.

jadi apakah benar bahwa beras dapat mematangkan buah ? Simpulannya semakin banyak gas etilen dalam buah yang terperangkap atau terjebak oleh adalah zat penghalang (disini zatnya adalah beras) maka proses pematangan buah akan berjalan dengan cepat.

Sumber :

https://caridokumen.com/download/laporan-praktikum-pematangan-buah-apriliane-briantika-louise-_5a457054b7d7bc7b7ac09df9_pdf

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.