Posted on Leave a comment

Aturan Angka Penting dalam Pengukuran

angka penting dalam pengukuran

Pengukuran adalah suatu penentuan besaran, dimensi atau kapasitas terhadap suatu standar atau satuan ukur. Dalam pengukuran, ada istilah angka penting. Dimana, angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran, termasuk angka terakhir yang ditaksirkan. Ketelitian suatu pengukuran dinyatakan oleh banyaknya angka penting. Semakin banyak angka penting yang dilaporkan, maka semakin tinggi ketelitian pengukuran yang dilakukan. Disini kita akan belajar mengenai angka penting dalam pengukuran.


Contoh : Pengukuran (1) menghasilkan 1,45 cm (mengandung 3 angka penting).
Pengukuran (2) menghasilkan 1,457 cm (mengandung 4 angka penting).
Dari kedua hasil pengukuran tersebut, dikatakan bahwa pengukuran (2) lebih teliti daripada pengukuran (1).


Aturan penulisan hasil pengukuran dengan angka penting

Dalam penyajian hasil pengukuran dengan angka penting, angka nol mempunyai arti khusu yang perlu dicermati, yaitu :

  • Semua angka bukan nol merupakan angka penting.
  • Bukan merupakan angka penging jika Angka nol yang terletak di antara angka
  • Juga merupakan bukan angka penting jika Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol, baik yang terletak di kiri atau kanan tanda decimal (koma)
  • Angka nol yang terletak di sebelah kanan angka bukan nol merupakan angka penting, kecuali ada penjelasan lain (biasanya diberi tanda garis bawah pada angka terakhir yang masih dianggap angka penting).

Contoh :

0,01205 ; mengandung 4 angka penting

25,1000 ; mengandung 6 angka penting

25,1000 ; mengandung 4 angka penting

(Baca juga Melakukan Pengukuran pH Secara Langsung)


Aturan berhitung dengan angka penting dari bilangan hasil pengukuran

Hasil operasi hitung dari dua atau lebih faktor hasil pengukuran harus memiliki banyak angka penting sama dengan banyak angka penting faktor yang memiliki banyak angka penting terkecil. Aturan pembulatan yang biasa digunakan adalah :

  • Angka-angka di bawah lima dibulatkan ke bawah.
  • Angka-angka di atas lima dibulatkan ke atas.
  • Angka lima dibulatkan dengan aturan sebagai berikut :
  • dibulatkan ke bawah. Jika angka pertama di depan angka lima merupakan angka genap
  • Namun dibulatkan ke atas jika angka pertama di depan angka lima merupakan angka ganjil.
    Contoh :
    Hasil operasi hitung dari beberapa faktor hasil pengukuran = 84,51527 km. Maka Hasil tersebut bisa dilaporkan sebagai berikut :
    • 84,5153 km (mengandung 6 angka penting)
    • 84,515 km (mengandung 5 angka penting)
    • 84,52 km (mengandung 4 angka penting)
    • 84,5 km (mengandung 3 angka penting)
    • 84 km (mengandung 2 angka penting)

Demikian artikel mengenai materi ini . Semoga artikel ini dapat membantu teman-teman yang sedang mencari jawaban dan ingin menambah pengetahuan.
Terima Kasih, Semoga Bermanfaat.

dirumahaja #mahasiswaproduktif #fisika

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.