Posted on 1 Comment

Kimia SMA Kelas XII: Senyawa Turunan Alkana Bagian-2

Senyawa Turunan Alkana

Senyawa Turunan Alkana

Hai teman-teman sahabat bisakimia.com. Kali ini kita akan melanjutkan pembahasan tentang  senyawa turunan alkana yang merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya, yaitu penggolongan senyawa turunan alkana berdasarkan gugus fungsinya. Pada artikel ini, akan dibahas lebih jauh tentang bagaimana cara memberi nama senyawa turunan alkana.

Aturan Penamaan Senyawa Turunan Alkana

Pada umumnya ada dua macam cara pemberian nama senyawa turunan alkana.

  1. Berdasarkan aturan yang ditetapkan oleh IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) disebut nama IUPAC atau nama sistematis.
  2. Berdasarkan nama yang sudah biasa digunakan sehari-hari atau dalam perdagangan disebut nama lazim atau nama dagang (trivial).

Contoh Penamaan Senyawa Turunan Alkana

Berikut ini tata nama senyawa turunan alkana mulai dari golongan haloalkana, amina, alkohol, eter, aldehid, keton, asam karboksilat, dan ester.

1. Haloalkana (Gugus fungsi: R-X)

    • Nama IUPAC:
      1. Pemberian nama sama dengan tata nama alkana yang bercabang, yaitu pemilihan rantai utama (rantai pokok) dan penomoran atom C pada rantai utama.
      2. Menyebutkan nama halogennya (F, Cl, Br, I) dengan akhiran -o dan diakhiri nama alkana asalnya.
      3. Penomoran dimulai dari atom C ujung yang terdekat dengan atom halogen, sehingga C yang mengandung halogen mendapat nomor terkecil.
        • Contoh:    CH3CH2CH2CH2(Br)CH3    2-bromo pentana (penomoran atom C dari kanan)
      4. Jika jenis halogen lebih dari satu, maka penomoran berdasarkan halogen yang lebih reaktif, Kereaktifan halogen: F > Cl > Br > I
        • Contoh:    CH2ClCH2CH2CH2I    1-kloro-4-iodo butana (penomoran dari kiri)
        • Catatan: Karena kloro berasal dari chloro, jadi huruf awalnya c.
      5. Jika halogen yang sama lebih dari satu, maka diberi awalan: 2 dengan di, 3 dengan tri, dan 4 dengan tetra.
      6. Setiap gugus (halogen maupun alkil) disusun berdasarkan abjad. Ingat, kloro = chloro (huruf c).
    • Nama Lazim/Trivial: Monohaloalkana mempunyai nama lazim alkil halida
      • Contoh:    CH3CH2CH2CH2Br          butil bromida

2.  Amina (Gugus fungsi: R-NH2)

    • Amina sederhana diberi nama berdasarkan sistem gugus fungsional. Gugus alkil atau aril disebut terlebih dahulu, kemudian ditambahkan akhiran -amina.
      • Contoh:    CH3CH2CH2NH2          propil amina
    • Diamina diberi nama dari nama alkana induknya (dengan angka awalan yang sesuai dengan posisi amina) dan diikuti dengan akhiran -diamina.    
      • Contoh:    H2NCH2CH2CH2NH2          1,3-propil diamina

3. Alkohol (Gugus fungsi: R-OH)

    • Nama IUPAC: Nama alkohol diambil dari nama alkana dimana akhiran -a diganti dengan -ol. Nama alkohol diawali dengan menyebutkan letak gugus -OH. Nama IUPAC untuk alkohol adalah alkanol.
      • Contoh:    CH3CH2CH(OH)CH3          2-butanol (penomoran dimulai dari kanan)
    • Nama Lazim/Trivial: Monoalkohol mempunyai nama lazim alkil alkohol
      • Contoh:    CH3CH2CH2OH          propil alkohol

4. Eter (Gugus fungsi: R1-O-R2)

    • Nama IUPAC:  Eter dianggap sebagai turunan alkana yang satu atom H digantikan dengan gugus alkoksi (-OR). Nama IUPAC untuk eter adalah alkoksi alkana. Alkoksi adalah alkil yang rantai C-nya lebih pendek, alkil yang lebih panjang dianggap sebagai alkana (rantai pokok). Penomoran dimulai dari C ujung yang terdekat dengan posisi gugus fungsi sehingga C yang mengandung gugus fungsi mendapat nomor terkecil.
      • Contoh:    CH3OCH2CH2CH3          1-metoksi propana
    • Nama Lazim/Trivial: alkil-alkil eter (eter diberi nama alkil-alkil yang mengapit -O- sesuai urutan abjad dan diikuti kata eter)
      • Contoh:    CH3OCH2CH3          etil metil eter

5. Aldehid (Gugus fungsi: R-CHO)

Rumus strukur aldehid

    • Nama IUPAC: Rantai pokok adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus -CHO. Nama aldehid sesuai nama rantai pokok, diberi nama akhiran -al. Nama IUPAC untuk aldehid adalah alkanal.
      • Contoh:    CH3CH2CH(CH3)CH2CHO          3-metil pentanal
    • Nama Lazim/Trivial: Nama lazim dari aldehid menggunakan akhiran -aldehid/-aldehida.
      • Contoh:    CH3CHO          asetaldehid

6. Keton (Gugus fungsi: R1-CO-R2)

Rumus struktur keton

    • Nama IUPAC:  Nama IUPAC untuk keton adalah alkanon. Suku terendah dari alkanon adalah propanon.
      • Contoh:    CH3COCH2CH(CH3)CH3          4-metil-2-pentanon
    • Nama Lazim/Trivial: Keton mempunyai nama lazim alkil-alkil keton. Jika gugus alkil sama disebut dialkil keton. Urutan alkil sesuai dengan abjad.
      • Contoh:    C2H5COC3H7          etil propil keton

7. Asam Karboksilat (Gugus fungsi: R-COOH)

Asam asetat

    • Nama IUPAC:  Pada sistem IUPAC, nama asam diturunkan dari nama alkana, akhiran -a diganti  -oat dan didepannya ditambah kata asam. Jadi, nama IUPAC untuk asam karboksilat adalah asam alkanoat.
      • Contoh:    CH3CH(CH3)COOH          asam 2-metil propanoat
    • Nama Lazim/Trivial: Asam karboksilat mempunyai nama lazim yang diambil dari nama asal asam tersebut di alam.
      • Contoh:
          1. HCOOH, mempunyai nama lazim asam semut/asam formiat (asam format) karena ditemukan pada semut (formika = semut)
          2. CH3COOH, mempunyai nama lazim asam cuka/asam asetat (asetum = cuka)
          3. C2H5COOH, mempunyai nama lazim asam propionat (protopion = lemak awal)
          4. C3H7COOH, mempunyai nama lazim asam butirat (butyrum = mentega)
          5. C4H9COOH, mempunyai nama lazim asam valerat (velere = nama sejenis tanaman)

8. Ester (Gugus fungsi: R1-COO-R2)

    • Nama IUPAC:  Ester merupakan senyawa turunan asam karboksilat, sehingga diberi nama alkil alkanoat. Alkil adalah gugus yang diikat oleh atom O pada gugus COO-, sedangkan alkanoat adalah gugus utama yang mengikat -COO-.
      • Contoh:    HCOOC2H5          etil metanoat
    • Nama Lazim/Trivial:  Ester mempunyai nama lazim yang hampir sama dengan asam karboksilat. Nama alkanoat diganti dengan nama asal asam tersebut di alam.
      • Contoh:    CH3COOC3H7          propil asetat

Demikian pembahasan tentang subpokok bahasan dari senyawa turunan alkana, yaitu tata nama senyawa turunan alkana.  Untuk pembahasan sebelumnya tentang gugus fungsi, dapat kalian lihat disini.

*Semoga bermanfaat*

Sumber gambar: wikipedia

  1. Muchtaridi. 2017. Kimia 3 SMA Kelas XII. Jakarta: Penerbit Yudhistira
  2. Sura Kitti. 2010. Kimia 3. Jakarta: PT. Graha Cipta Karya.
  3. Tine Maria Kuswati, dkk. 2004. Sains Kimia 3B. Jakarta: PT. Bumi Aksara

1 thought on “Kimia SMA Kelas XII: Senyawa Turunan Alkana Bagian-2

  1. […] Kimia SMA Kelas XII: Senyawa Turunan Alkana Bagian-2 (20 Januari 2020) […]

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.