Posted on Leave a comment

Koloid (part 1)

Editor’s Note : Artikel ini merupakan penjelasan mendetail dari artikel koloid sebelumnya yang bisa dilihat disini

Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi (campuran kasar). Sistem koloid mempunyai sifat yang khas yang berbeda dari sifat larutan atau suspensi. Keadaan koloid bukanlah suatu ciri dari zat-zat tertentu sebab semua zat, baik padat, cair, dan gas dapat dibuat menjadi koloid. Sistem koloid tidak luput dengan hidup maupun kehidupan kita sehari-hari. Cairan tubuh seperti halnya darah, bahan makanan, seperti susu, keju, nasi, dan roti, bahan-bahan lain seperti cat, obat-obatan, kosmetik, serta tanah pertanian, merupakan contoh dari sistem koloid.

Sistem Dispersi

Jika suatu zat dicampurkan bersamaan dengan zat lain, maka akan terjadilah penyebaran secara merata dari suatu zat ke dalam zat lain yang biasa kita kenal dengan sistem dispersi.

Contoh :

Tepung kanji yang dimasukkan ke dalam air panas akan membentuk suatu sistem dispersi, dengan menggunakan air sebagai medium pendispersi dan menggunakan tepung kanji sebagai zat terdispersi. Sistem dispersi dibedakan menjadi 3 kelompok yang didasarkan pada ukuran partikelnya, yaitu :

Suspensi

Suspensi adalah sistem dispersi dengan partikel yang berukuran relatif besar menyebar merata di dalam medium pendispersinya. Secara umum merupakan campuran heterogen, sehingga dapat diamati meskipun hanya menggunakan mata telanjang.

Suspensi merupakan sistem dispersi yang tidak stabil, sehingga jika tidak diaduk terus menerus akan timbul endapan, di mana cepat lambatnya suspensi mengendap tergantung besar kecilnya ukuran zat terdispersi tersebut. Semakin besar partikel, semakin cepat proses pengendapan terjadi.

Contoh:

  • Endapan sebagai hasil reaksi, pasir yang dicampur dengan air
  • Cara memisahkan suspensi ini dengan proses penyaringan atau filtrasi dan sentrifugal.

 

Larutan

Larutan merupakan sistem dispersi yang ukuran partikelnya sangat kecil, sehingga tidak dapat diamati (dibedakan) antara partikel pendispersi dengan partikel terdispersi meskipun menggunakan mikroskop dengan tingkat pembesaran yang tinggi.

Tingkat ukuran partikel larutan biasa disebut molekul atau ion-ion sehingga merupakan campuran yang homogen dan sukar dipisahkan dengan penyaringan atau sentrifugal, akibatnya sifat zat pendispersi akan berpengaruh (berubah) dengan adanya zat terdispersi.

Contoh :

Jika air ditambahkan garam dapur, maka air akan membeku di bawah 0 derajat Celcius. Semakin besar zat yang ditambahkan, semakin besar penurunan titik bekunya.

Koloid

Koloid berasal dari bahasa Yunani ā€œkoliaā€ yang artinya lem. Koloid pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Graham (1861) berdasarkan pengamatannya terhadap gelatin yang merupakan kristal tapi sulit terdifusi.

Koloid atau dispersi koloid (sistem koloid) adalah sistem dispersi dengan ukuran partikel yang lebih besar dari larutan tapi lebih kecil dari suspensi, dengan ukuran partikel antara 1 nm – 100 nm sehingga tidak dapat diamati dengan mata telanjang tetapi dapat diamati dengan mikroskop dengan tingkat pembesaran yang tinggi.

Contoh :

Santan, agar-agar, tinta, cat, lem, dan sebagainya.

Beberapa koloid dapat dipisahkan dengan didiamkan dalam waktu relatif lama (misal koloid belerang dalam air, santan), tetapi ada juga yang sukar dipisahkan (misal, lem, cat dan tinta).

Image

 

Beberapa jenis koloid

Image

Sumber : Kimia kelas XI – Smt.2

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.