Oksigen Bisa Berwarna?

Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida). Pada Temperatur dan tekanan standar, dua atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan massa dan unsur paling melimpah di kerak Bumi. Gas oksigen diatomik mengisi 20,9% volume atmosfer bumi.

Kita tahu oksigen di udara tidak berwarna dan kita mungkin pernah mendengar bahwa oksigen cair berwarna biru pucat, tetapi apakah kalian tahu oksigen juga terjadi dalam warna pink, oranye, merah, hitam, dan bahkan bentuk logam?

Pada tekanan atmosfer, oksigen cair mendingin menjadi oksigen padat, yang membentuk kristal biru. Namun, karena tekanan meningkat dan / atau suhu diturunkan, fase transisi terjadi yang mengubah struktur oksigen dan juga warnanya. Enam fase oksigen padat yang dikenal antara lain:

1. Fase α : biru muda – terbentuk pada 1 atm di bawah 23,8 K, struktur kristal monoklinik

2. Fase β : biru samar sampai merah muda – terbentuk pada 1 atm di bawah 43,8 K, struktur kristal rombohedral (pada suhu kamar dan tekanan tinggi, mengubah untuk tetraoxygen, O4)

3. Fase γ : samar biru – terbentuk pada 1 atm di bawah 54.36 K, struktur kristal kubik

4. Fase δ : orange – terbentuk pada suhu kamar dan pada tekanan dari 9 GPa

5. Fase ε : merah tua sampai hitam – terbentuk pada suhu kamar pada tekanan lebih besar dari 10 GPa

6. Fase ζ : logam – terbentuk pada tekanan lebih besar dari 96 GPa

Tetraoxygen (O4) adalah keadaan sementara, meskipun octaoxygen (O8) stabil. Fase logam oksigen menunjukkan superkonduktivitas.

Sumber :
– Wikipedia