Posted on Leave a comment

Resistensi

https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSg_eOXv27Dfinr8gvi2R1SUMApLDnl2zua6IdREpKzMTYasJ9B1A

Peneliti Mengatakan Pertumbuhan Resistensi Antibiotik di Asia Layaknya Bom Waktu. Ahli Kedokteran, Nick Day telah memperingatkan kembali bahwa pertumbuhan resistensi antibiotik di Asia yang beriringan dengan munculnya kembali penyakit menular sangat meningkatkan risiko wabah tak terduga yang bisa mencapai proporsi epidemi.(sumber)
Setelah melihat potongan artikel di atas, kira-kira apa yang kalian pikitkan?
Sebelumnya kita lihat pengertian antibiotik apa ya?


Antibiotik adalah obat yang dirancang untuk membunuh atau menghentikan atau memperlambat pertumbuhan bakteri (dan beberapa jamur) sedangkan zat antibakteri dirancang untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan bakteri.
Antibiotik merupakan suatu substansi yang diproduksi oleh mikroorganisme yang secara selektif dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain.

Lantas seperti apa mekanisme resistensi bakteri yang dimaksud?
Secara garis besar resistensi bakteri terhadap antibiotik melalui tiga mekanisme. Pertama, terjadi mutasi pada porin (lubang-lubang kecil) yang terdapat pada dinding luar bakteri. Porin ini merupakan suatu jalur bagi antibiotik untuk masuk dan secara efektif menghentikan pertumbuhan bakteri. Akibat mutasi yang terjadi pada porin, antibiotik tidak lagi dapat mencapai tempat kerjanya di dalam sel bakteri. Kedua, adanya inaktivasi antibiotik. Mekanisme ini mengakibatkan terjadinya resistensi terhadap antibiotik golongan aminoglikosida dan beta laktam karena bakteri mampu membuat enzim yang merusak kedua golongan antibiotik tersebut. Ketiga, terjadi pengubahan tempat ikatan antibiotik oleh bakteri sehingga antibiotik tidak mampu lagi untuk berikatan dengan bakteri sebagai upaya menghentikan pertumbuhan bakteri tersebut.

Bagaimana cara menghindari resistensi bakteri akibat antibiotik?
Resistensi bakteri bisa dikurangi dengan pemakaian antibiotik secara bijaksana. Baik dokter maupun pasien dapat turut berperan untuk mengurangi penyalahgunaan antibiotik. Antibiotik hanya boleh diresepkan ketika infeksi bakteri telah terjadi. Mengambil antibiotik untuk infeksi virus bukan hanya membuang-buang waktu dan biaya, tetapi juga membantu meningkatkan resistensi antibiotik. Selain itu, setiap pasien harus menyadari bahwa antiobiotik harus tetap diambil sampai dosisnya habis meskipun gejala-gejala penyakit sudah hilang.

Ketika seseorang mengambil antibiotik, bakteri yang sensitif akan terbunuh namun bakteri yang resisten bisa terus tumbuh dan berkembang biak.
Penyalahgunaan dan penggunaan antibiotik yang berulang merupakan penyebab utama bakteri menjadi resisten.

Jadi, penting untuk menggunakan antibiotik dengan tepat agar penyebaran bakteri resisten dapat dikendalikan.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.