Hingga saat ini, sudah banyak yang menggunakan berbagai produk komersial seperti katalis, media cat, maupun magnetik serta tabir surya sampai kosmetik. Hasil dari para peneliti Spanyol dan Swedia mendeskripsikan bahwa optimasi sintesis, dispersi maupun fungsionalisasi permukaan titanium oksida, serium oksida atau seria, dan seng oksida tersebut digunakan pada fotokatalis, tabir surya maupun penghalau sinar UV.
Dari keberhasilan pengaplikasian komersial dari nanopartikel titania yang digunakan sebagai kaca pembersih pada jendela, sekarang mereka juga tertarik untuk mengaplikaskan sistem fotokatalis yang dilapisi titania pada berbagai material konstruksi. Selain melindungi permukaan gedung agar tetap bersih, ia juga dapat mengurangi konsentrasi polutan berbahaya di udara. Sifat antibakteri pada pelapis fotokatalis tersebut bisa digunakan dan menjadi solusi sebagai pengedali bakteri berbahaya yang persisten dan juga berguna untuk berbagai hal di rumah sakit.
Di sisi lain, pelapis yang memiliki karakter menyerap serta menangkal sinar ultraviolet tersebut memiliki dua fungsi utama yakni antara lain untuk pernis atau pelindung pada permukaan kayu serta penghalang dari sinar UV untuk produk berbahan dasar polimer dengan tujuan untuk mencegah pelapukan.
Penelitian tersebut menjelaskan secara kimiawi dan struktural tentang apa saja yang dibutuhkan dan berbagai tahap yang bisa digunakan untuk menciptakan fotokatalis transparan, pelapis serta tabir surya yang dapat menghalau sinar UV dengan basis nanopartikel. Senyawa aditif organik juga bisa menjadi dispersan yang cukup efektif serta mampu meningkatkan kecocokan antara matriks organik dengan nanopartikel anorganik. Namun, dengan adanya penemuan ini bisa memberikan sedikit prospek masa depan yang cukup menjanjikan seperti lembaran film hibrid serta pelapis yang multifungsi.
Sumber : chem-is,try.irg