Posted on 2 Comments

Nanopartikel Sterilkan Air Minum dari Nitrat

Nanopartikel Sterilkan Air Minum dari Nitrat

nitrates-in-waterAir memang menyehatkan, tubuh kita 75 persennya mengandung air. Namun, bagaimana air yang kita butuhkan dan kebutuhan vital bagi tubuh kita terkontaminasi? Tentunya hal tersebut bisa berdampak buruk bagi tubuh kita dan bukan menjadi air yang menyehatkan bagi semua makhluk hidup. Kontaminasi yang sering terjadi dan sering diremehkan oleh Continue reading Nanopartikel Sterilkan Air Minum dari Nitrat

Posted on Leave a comment

Nanopartikel Emas pun Jadi Detektor Penyakit Jantung

nano partikel emas

Sebuah tes koloid untuk emas telah menunjukkan potensi besar dalam deteksi dini pada serangan jantung. Para peneliti saat ini sedang mengembangkan strategi untuk menguji troponin jantung. Tingkat yang diteliti adalah beberapa ribu kali lebih tinggi pada Continue reading Nanopartikel Emas pun Jadi Detektor Penyakit Jantung

Posted on 1 Comment

Tahukah Anda, Cahaya dan Nanopartikel Dapat Mempercepat Pemecahan Air Menjadi Hidrogen?

Pemecahan air oleh cahaya
Sumber : http://newscenter.lbl.gov/

Para Peneliti dari Universitas di Houston telah menemukan katalis yang dapat mempercepat terbentuknya hydrogen dari air menggunakan sinar matahari, yang berpotensi untuk menciptakan energy terbaharukan yang ramah lingkungan.

Penelitian mereka, yang telah diterbitkan secara online pada hari Minggu di Nature Nanotechnology, melibatkan penggunaan nanopartikel oksida kobalt untuk memecah air menjadi hidrogen dan oksigen.

Jiming Bao, penulis utama pada penelitian ini dan sebagai seorang asisten profesor di Departemen Teknik Elektro dan Komputer di UH, mengatakan penelitian ini menemukan fotokatalis baru dan menunjukkan potensi nanoteknologi dalam rekayasa properti material, meskipun banyak pekerjaan yang masih harus dilakukan, ungkapnya. Continue reading Tahukah Anda, Cahaya dan Nanopartikel Dapat Mempercepat Pemecahan Air Menjadi Hidrogen?

Posted on Leave a comment

Pengoptimalisasi Nanopartikel pada Aplikasi Komersial

130428144955Hingga saat ini, sudah banyak yang menggunakan berbagai produk komersial seperti katalis, media cat, maupun magnetik serta tabir surya sampai kosmetik. Hasil dari para peneliti Spanyol dan Swedia mendeskripsikan bahwa optimasi sintesis, dispersi maupun fungsionalisasi permukaan titanium oksida, serium oksida atau seria, dan seng oksida tersebut digunakan pada fotokatalis, tabir surya maupun penghalau sinar UV. Continue reading Pengoptimalisasi Nanopartikel pada Aplikasi Komersial

Posted on 1 Comment

Nanopartikel Karbon (wsCNPs) Sebagai Penghambat Perkembangbiakkan Nyamuk

Nyamuk dikenal dengan predator kecil yang mampu mengurangi populasi manusia. Hewan yang satu ini merupakan hewan

Anopheles gambiae mosquito Deutsch: Anopheles ...
Anopheles gambiae mosquito Deutsch: Anopheles gambiae beim Stich Bahasa Indonesia: Nyamuk Anopheles 日本語: ガンビアハマダラカAnopheles gambiae Português: mosquito Anopheles gambiae Giles, 1926 (Photo credit: Wikipedia)

pembawa virus melalui gigitannya sehingga menularkan berbagai macam penyakit, seperti malaria, demam berdarah, dan penyakit kuning. Berdasarkan riset, hampir 2 juta jiwa meninggal setiap tahunnya dikarenakan gigitan nyamuk.

Seorang ilmuwan dari India telah membuktikan melalui percobaan sederhana yang ramah lingkungan mengenai nanopartikel karbon (wsCNPs) yang dapat mengurangi populasi nyamuk.

Pemberantasan nyamuk secara signifikan dapat membatasi penyebaran berbagai penyakit, seperti penggunaan insektisida pembasmi hama, dan membuat jaring – jaring untuk mencegah masuknya nyamuk. Bahkan pemberantasan secara permanen seperti mengalirkan air yang tergenang, atau mengumpankan kepada musuh alaminya seperti capung. Continue reading Nanopartikel Karbon (wsCNPs) Sebagai Penghambat Perkembangbiakkan Nyamuk

Posted on Leave a comment

Smartphone Mikroskop dapat Deteksi Virus Tunggal

Aydogan Ozcan, seorang profesor teknik listrik dan bioteknologi yang berasal dari UCLA Henry Samueli Sekolah Teknik dan Sains Terapan serta dengan timnya telah menciptakan sebuah lampiran smartphone portable yang dapat digunakan untuk melakukan uji lapangan canggih dalam mendeteksi virus dan bakteri tanpa perlu menggunakan mikroskop besar dan mahal dan peralatan laboratorium lainnya. Perangkat tersebut memiliki bobot kurang dari setengah pon.

Ozcan mengatakan bahwa platform berbasis pencitraan ponsel dapat digunakan untuk deteksi spesifik dan sensitif dan objek gelombang, termasuk bakteri dan virus sehingga bisa memungkinkan praktek nanoteknologi dan pengujian biomedis dalam pengaturan lapangan dan bahkan di lingkungan terpencil dan sumber daya terbatas. Hasil ini juga merupakan pertama kalinya bahwa nanopartikel tunggal dan virus telah terdeteksi menggunakan sistem pencitraan ponsel berbasis portable.

Penelitian baru yang telah diterbitkan pada 9 September lalu di jurnal American Chemical Society ACS Nano, datang pada penemuan terbaru Ozcan yang lain, termasuk ponsel kamera berkemampuan sensor untuk alergen dalam produk makanan dan lampiran ponsel pintar yang dapat melakukan tes ginjal secara umum. Ia dapat menangkap benda kecil secara jelas seperti virus tunggal atau nanopartikel yang sukar dipandang dengan mata telanjang karena kekuatan sinyal optik dan kontras yang sangat rendah untuk objek yang lebih kecil dari panjang gelombang cahaya.

Dalam kertas ACS Nano, rincian perangkat mikroskop fluorescent Ozcan dibuat oleh printer 3D yang berisi filter warna, lensa eksternal dan laser dioda. Sampel cairan dioda menyala atau padat pada sudut curam sekitar 75 derajat. Iluminasi ini untuk menghindari deteksi cahaya tersebar yang dinyatakan akan mengganggu dengan gambar neon yang dimaksud.

Dengan menggunakan perangkat yang menempel langsung ke modul kamera pada smartphone, tim Ozcan mampu mendeteksi partikel tunggal HCMV atau cytomegalovirus. HCMV adalah virus umum yang dapat menyebabkan cacat lahir seperti tuli dan kerusakan otak dan dapat mempercepat kematian yorang dewasa yang telah menerima implan organ, serta yang terinfeksi virus HIV atau sistem kekebalan yang menurun. Sebuah partikel HCMV tunggal berukuran 150-300 nanometer, tebal sebuah rambut manusia adalah sekitar seratus ribu nanometer.

Dalam eksperimaen terpisah, tim Ozcan juga mendeteksi nanopartikel manik yang ditandai khusus terbuat dari poystiren sekecil 90-100 nanometer. Untuk memverifikasi hasil ini, para peneliti di laboratorium Ozcan  yang digunakan perangkat pencitraan lainnya, termasuk scanning mikroskop elektron dan mikroskop confocal foton. Percobaan ini menegaskan temuan yang dibuat menggunakan perangkat pencitraan berbasis ponsel baru.

Galatasaray adalah peneliti utama pada penelitian tersebut, penulis pertama dari ACS Nano Qingshan Wei, seorang peneliti postdoctoral di laboratorium Ozcan dan di UCLA California NanoSystems Institute (CNSI), dimana Galatasaray adalah direktur asosiasi.

Sumber : sciencedaily.com

Posted on Leave a comment

Ilmuwan Temukan Metode Baru Panen Energi Cahaya

Para peneliti yang berasal dari University of Pennsylvania akhirnya telah berhasil menunjukkan mekanisme baru untuk mengekstraksi energi dari cahaya,sebuah temuan yang dapat meningkatkan teknologi untuk menghasilkan listrik dari energi matahari dan menyebabkan optoelektronik lebih efisien digunakan dalam komunikasi.

Dawn Bonell selaku wakil rektor Penn dalam penelitian dan Wali Amanat Profesor Ilmu dan Teknik Material di sekolah Teknik serta Sains terapan bersama dengan David Canklin di mana ia adalah seorang mahasiswa kedoktoran. Penelitian tersebut melibatkan kolaborasi antara peneliti tambahan dari Penn melalui Naono/Bio Interface Center serta kemitraan dengan Michael J. Therien yang berasal dari Dukue University. Continue reading Ilmuwan Temukan Metode Baru Panen Energi Cahaya

Posted on Leave a comment

Kayu Manis Gantikan Bahan Kimia Berbahaya dalam Pembuatan Nanopartikel

ImageNanopartikel emas yang merupakan potongan-potongan kecil dari emas yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang dan digunakan dalam elektronik, produk kesehatan, ataupun sebagai obat-obatan untuk melawan kanker. Meski dengan tujuan yang positif, tapi proses yang digunakan untuk membuat nanopartikel tersebut melibatkan beberapa bahan kimia yang berbahaya dan sangat beracun. Di saat yang sama, industri teknologi membutuhkan nanoteknologi dalam jumlah besar dalam waktu dekat dan itu membuat para peneliti khawatir akan dampaknya pada lingkungan akan hal ini.

Kini, sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti yang berasal dari University of Missouri dan dipimpin oleh Kattesh Katti, seorang professor kurator radiologi dan fisika di Sekolah Kedokteran dan Sekolah Tinggi Kesenian dan Ilmu Pengetahuan sekaligus ilmuwan senior di University of Missouri Research Reactor serta direktur pada Cancer Nanotechnology Platform. Beliau berhasil menemukan metode yang dapat menggantikan hampir seluruh bahan kimia yang beracun yang dibutuhkan untuk membuat nanopartikel emas dengan menggunakan kayu manis yang biasa kita kenal dan gunakan sebagai bumbu dapur. Continue reading Kayu Manis Gantikan Bahan Kimia Berbahaya dalam Pembuatan Nanopartikel