Posted on 3 Comments

Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah

Materi kkimia elektrolit dan non elektrolit

​Jika kalian melarutkan kristal gula dalam air dan menguji daya hantar listriknya, larutan gula tersebut tidak dapat menghantarkan arus listrik. Dan jika kalian melarutkan kristal NaCl dalam air dan menguji daya hantar listriknya, larutan NaCl tersebut dapat menghantarkan arus listrik.

Mengapa larutan NaCl dapat menghantarkan arus listrik? Lalu mengapa larutan gula tidak dapat menghantarkan arus listrik? Hal tersebut dapat dipahami dengan mengamati proses pembentukan NaCl. Senyawa NaCl merupakan senyawa ionik yaitu senyawa yang terbentuk dari ion Na+, bergabung dengan ion Cl-. Molekul NaCl terdiri atas ion-ion yang bermuatan dan bergabung untuk membentuk kristal. Oleh karena itu, senyawa ionik dalam bentuk lelehannya dapat menghantarkan arus listrik.

Struktur kristal NaCl terdiri dari ion-ion yang rapat. Jika dilarutkan dalam air, molekul-molekul air akan meregangkan ion-ion tersebut sehingga ion akan tersebar dalam medium air. Reaksi pelarutan NaCl dalam air sebagai berikut.

NaCl(s) + H2O(l) ——-> Na+(aq) + Cl -(aq)

Muatan dalam ion-ion larutan dapat menghantarkan arus listrik. Jika kedua elektroda dicelupkan ke dalam larutan, adus listrik dapat dihantarkan dari satu elektroda ke elektroda lainnya dan lampu menyala. Air murni sangat sedikit mengalami ionisasi sehingga molekul-molekul air tetap utuh dan tidak bermuatan. Akibatnya air sukar menghantarkan arus listrik. Molekul gula tidak terionisasi larutannya. Larutan gula tidak menghantarkan arus listrik jika kedua elektroda dicelupkan dan lampu pun tidak menyala. Proses terbentuknya ion-ion dalam larutan disebut ionisasi.

Percobaan Daya Hantar

Apakah semua zat yang larut dalam air dapat terionisasi sempurna?

Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah

Jawabannya ada pada percobaan berikut. Jika terdapat dua buah tabung, tabung A berisi larutan HCl dan tabung B berisi larutan CH3COOH. Elektroda dicelupkan ke msing-masing larutan lalu dihubungkan dengan lampu yang dapat menyala.

Tabung A berisi larutan HCl dapat membuat lampu menyala terang. Hal ini dikarenakan larutan HCl dapat mengalami ionisasi sempurna menghasilkan ion H+ dan Cl-.

Apa yang terjadi pada tabung B? Tabung yang berisi larutan CH3COOH hanya dapat menyalakan lampu dengan redup karena larutan CH3COOH tidak mengalami ionisasi sempurna dan hanya sedikit menghasilkan ion CH3COO- dan H+. Akibatnya jumlah ion yang terdapat dalam larutan tidak banyak dan membuat nyala lanpu menjadi redup. Keredupan tersebut bergantung pada konsentrasi larutan.

Contoh

Contoh senyawa yang merupakan elektrolit kuat adalah NaCl, KCl, HCl, HNO3, HBr, NaOH, H2SO4, HNO3, Na2SO4, Ca(OH)2, dan KOH. Contoh elektrolit lemah yaitu CH3COOH, HF, H2CO3, NH4OH, Al(OH)3, dan H3PO4. Selain melakukan percobaan, larutan elektrolit dapat ditentukan kuat atau lemahnya dengan derajat ionisasi. Derajat ionisasi adalah perbandingan jumlah mol zat yang terionisasi dengan mol zat mula-mula. Semakin besar derajat ionisasi, semakin kuat sifat elektrolitnya.

Posted on Leave a comment

Penguinone dan Penguin?

​Oow, apa itu Penguinone? (Atau 3,4,4,5-tetramethylcyclohexa-2,5-dien-1-satu, yang mana yang Anda sukai.)
Penguinone memiliki rumus C10H14O molekul. Nama sistematisnya adalah 3,4,4,5-tetramethylcyclohexa-2,5-dien-1-satu. Bagi Anda yang tidak mengerti sistem penamaan senyawa organik ini berarti terlihat sedikit lucu seperti nama binatang penguin !
Meskipun dienone dan dengan demikian memiliki struktur yang diperlukan untuk dienone fenol penataan ulang, kelompok metil di posisi 3 dan 5 cincin memblokir pergerakan kelompok di posisi 4, sehingga bahkan asam oftrifluoroacetic tindakan tidak akan menyebabkan transformasi fenol .
Apakah Anda melihat kemiripan? Sementara itu mudah untuk menemukan berbagai macam properti untuk molekul ini, misalnya luas permukaan kutub, analisis unsur dan filter Liplinski-seperti aku berjuang untuk menemukan informasi apapun tentang apa molekul ini sebenarnya berguna untuk. Namun, Liplinski- seperti filter yang digunakan dalam penemuan obat dan pengembangan obat untuk mempersempit ruang lingkup molekul. Mereka menyediakan estimasi pada kelarutan dan permeabilitas senyawa aktif secara oral mempertimbangkan sifat fisik dan kimianya. filter adalah valid, ketika semua properies diperiksa molekul memenuhi kriteria. Ini berarti kita dapat mengasumsikan bahwa telah diteliti untuk digunakan dalam senyawa medis.

Sementara kita belum mampu mengatasi pertanyaan awal, kita telah belajar bahwa beberapa molekul dapat cukup terlahir lucu.
Sumber:https://penguinone.wordpress.com

Posted on Leave a comment

PLASMA

Tahukah kalian selain padatan yang memiliki sifat tidak mudah berubah bentuk, mempunyai susunan yang tetap, dan tidak mudah berpindah atapun zat cair yang mempunyai sifat membentuk sesuai dengan tempatnya, mempunyai tegangan permukaan dan mudah berpindah juga gas yang memiliki sifat tidak terlihat dan bergerak bebas ada sebuah fase yang disebut plasma?

Apa itu plasma?

Bagaimana bentuknya?

Bagaimana sifatnya?

Plasma adalah gas yang terionisasi, artinya gas tersebut sudah kehilangan elektron-elektronnya. Kita tahu bahwa sebuah unsur terdiri atas elektron dan nukleus (yang terdiri atas proton dan neutron).

Nah dalam plasma, unsur-unsur tersebut tidak lagi bersatu membentuk molekul, dan unsur2 tersebut kehilangan elektron-elektronnya. Karena plasma memiliki banyak elektron bebas, maka plasma dapat menjadi konduktor yang baik sekali. Contoh plasma adalah lampu neon atau display komputer.

Mirip dengan gas, plasma tidak memiliki bentuk atau volume yang tetap kecuali jika terdapat dalam wadah, tetapi berbeda denga gas, plasma membentuk struktur seperti filamen, pancaran dan lapisan-lapisan jika dipengaruhi medan elektrommagnet. Plasma yang umum ditemui antara lain adalah bintang dan lampu pendar.

Namun, sesungguhnya plasma lebih banyak terdapat di luar angkasa. Debu-debu kosmik yang menjadi cikal-bakal bintang berwujud plasma. Materi penyusun angin surya (solar wind), inti Matahari, bahkan planet Jupiter sebagian besar berwujud plasma. Karena banyaknya plasma mengisi ruang di luar angkasa, plasma menjadi salah satu kunci untuk mempelajari alam semesta kita.

Bagaimana terbentuknya plasma?

Selain ionisasi, menurut Nur (2011) ada beberapa proses yang dapat menyebabkan terbentuknya plasma yaitu dissosiasi dan eksitasi.  Dissosiasi, berdasarkan kamus ilmiah diartikan sebagai proses pemecahan molekul melalui proses kimiawi maupun fisika (Partanto, Albarry, 1994). Menurut Nur (2011) dissosiasi diartikan sebagai pemisahan molekul menjadi atom-atom penyusunnya. Partikel gas yang terdissosiasi dapat terionisasi menjadi ion positif dan ion negatif.

Eksitasi adalah perpindahan elektron dari tingkat energi yang lebih rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi dengan menyerap energi dari tumbukan dengan elektron luar. Kebalikan dari eksitasi disebut relaksasi atau deeksitasi dengan memancarkan foton. Plasma merupakan gas yang terionisasi. Tapi tidak semua gas yang terionisasi disebut plasma. Suatu gas yang terionisasi harus memenuhi persyaratan seperti kerapatan, temperatur, panjang debye dan energi, untuk bisa dikatakan sebagai plasma (Nur, 2011).

Komposisi normal udara kering adalah: 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas lainnya (Arty, 2005).Dengan komposisi nitrogen pada udara yang mencapai 78 %, ini berpotensi menghasilkan ion N+ apabila diradiasi dengan plasma. Ion N+diharapkan dapat menyusup kesuatu bahan, di mana penyusupan ion nitrogen terhadap suatu bahan dapat merubah struktur mikro bahan, hal tersebut dapat menyebabkan perubahan sifat-sifat kimia maupun fisik bahan.sumber

Dilihat dari skemanya adalah padat —dipanaskan–> cair —dipanaskan—> gas —dipanaskan–> plasma jadi plasma tidak masuk dalam padat/cair/gas, karena itu plasma dianggap sebagai wujud ke empat.

Setujukah kalian?

 

 

Posted on Leave a comment

BENTUK MOLEKUL (2)

Masih ingat artikel tentang bentuk molekul?

Apa yang kalian ingat?

Setelah membahas tentang teori Valence Shell Electron Pair Repulsion (VSEPR), mari kita lanjutkan dengan pola dasar kedudukan elektron.

Kedudukan pasangan-pasangan elektron mempunyai beberapa pola dasar yaitu:

  1. Linear

Dalam molekul linear, atom-atom tertata pada satu garis lurus. Sudut yang dibentuk oleh dua ikatan ke arah atom pusat akan saling membentuk sudut 180oC. Sudut itu disebut sudut ikatan. Contoh molekul yang berbentuk linear adalah BeCl2.

 

  1. Segitiga Dasar

Atom-atom dalam molekul berbentuk segitiga tertera dalam bidang datar, dimana tiga atom akan berada dalam titik sudut segitiga sama sisi dan di pusat segitiga terdapat atom pusat. Sudut ikatan antar atom yang mengelilingi atom pusat membentuk sudut 120oC. Contoh molekul segitiga sama sisi adalah BCl3.

 

  1. Tetrahedron

Atom-atom dalam molekul yang berbentuk tetrahedron akan berada dalam suatu ruang piramida segitiga dengan keempat bidang permukaan segitiga sama sisi. Atom pusat terletak di pusat tetrahedron dan keempat atom lain akan berada pada keempat titik sudut yang mempunyai sudut ikatan 109,5oC. Contoh molekul tetrahedron adalah CH4.

 

  1. Trigonal Bipiramida

Dalam suatu molekul trigonal bipiramida, atom pusat terdapat pada bidang sekutu dari dua buah limas segitiga yang saling berhimpit, sedangkan kelima atom yang mengelilinginya akan berada pada sudut-sudut limas yang dibentuk. Sudut ikatan masing-masing atom tidak sama. Setiap ikatan yang terletak pada bidang segitiga mempunyai sudut 120oC, sedangkan sudut antara bidang datar ini dengan dua ikatan yang vertikal sebesar 90oC. Contoh molekul trigonal bipiramida adalah PCl5.

 

  1. Oktahedron

Oktahedron adalh bentuk yang terjadi dari dua buah limas alas segiempat yang bidang alasnya saling berhimpit, sehingga membentuk delapan bidang segitiga.

Pada molekul yang berbentuk oktahedron, atom pusatnya berada pada pusat bidang segiempat dari dua limas yang berhimpit tersebut, sedangkan enam atom yang mengelilinginya akan berada pada sudut-sudut limas. Sudut ikatannya 90oC. Contoh molekul yang mempunyai bentuk oktahedron adalah SF6.

 

Dari pola dasar bentuk molekul tersebut akan terdapat beberapa varian bentuk molekul yang lain karena adanya pasangan elektron bebas. Pasangan elektron bebas mempunyai gaya tolakan yang lebih kuat dan mempunyai sudut yang lebih lebar sehingga dapat menekan pasangan elektron ikatan agar mempunyai sudut yang sempit. Contohnya molekul amonia (NH3). Di sekitar atom nitrogen sebagai atom pusat terdapat empat pasangan elektron yaitu tiga pasang elektron ikatan (digunakan untuk berikatan dengan atom hidrogen) dan sepasang elektron bebas ( yang tidak memberi bentuk). Akibatnya, bentuk molekul NH3 tidak tetrahedron tetapi segitiga piramida dengan sudut 107,3oC yang lebih kecil daripada sudut tetrahedron yang besarnya 109,5oC.

 

Posted on 2 Comments

BENTUK MOLEKUL

Tahukah kalian bahwa bentuk molekul menggambarkan kedudukan atom-atom di dalam suatu molekul?
Bentuk molekul juga menggambarkan kedudukan atom-atom dalam ruang tiga dimensi dan besarnya sudut-sudut ikatan yang dibentuk dalam suatu molekul. Ikatan yang terjadi pada molekul tersebut dibentuk oleh pasangan-pasangan elektron.
Bentuk molekul dapat dijelaskan menggunakan berbagai pendekatan, misalnya teori orbital bastar (hibridasi orbital), teori medan kristal (Crystal Field Theory), dan teori tolakan pasangan elektron (Vallence Shell Electron  Pair Repulsion atau VSEPR). Teori VSEPR nampaknya lebih mudah dalam menjelaskan bentuk molekul-molekul sederhana.

Menurut teori VSEPR, meskipun kedudukan pasangan elektron dapat tersebar diantara atom-atom tersebut tetapi secara umum terdapat pola dasar kedudukan pasangan-pasangan elektron akibat adanya gaya tolak menolak yang terjadi antara pasangan elektron tersebut. Atom-atom di dalam berikatan untuk membentuk molekul melibatkan elektron-elektron pada kulit terluar, dan pada senyawa kovalen elektron-elektron tersebut akan membentuk pasangan elektron bersama. Oleh sebab itu, bentuk molekul ditentukan oleh kedudukan pasangan-pasangan elektron tersebut.

Di dalam molekul senyawa umum nya terdapat atom yang dianggap sebagai atom pusat, misalnya pada senyawa H2O sebagai atom pusatnya adalah atom oksigen dan pada molekul PCl3 aton fosfor sebagai atom pusatnya. Pasangan elektron yang berada di sekitar atom pusat dapat dibedakan menjadi pasangan elektron ikatan (p.e.i) dan pasangan elektron bebas ( p.e.b). Pasangan elektron bebas mempunyai gaya tolak yang lebih besar daripada pasangan elektron ikatan. Adanya gaya tolak yang kuat pada pasangan elektron yang bebas ini mengakibatkan pasangan elektron bebas akan menempati ruang yang lebih luas daripada pasangan elektron ikatan.

Pasangan-pasangan elektron di dalam suatu molekul akan menempatkan diri sedemikian rupa sehingga gaya tolak menolak pasangan elektron itu serendah mungkin. Agar kedudukan pasangan elektron tersebut menghasilkan gaya tolak menolak yang paling rendah, maka pasangan elektron tersebut akan berada pada jarak yang saling berjauhan satu sama lain.
Berdasarkan hal tersebut maka kedudukan pasangan-pasangan elektron mempunyai beberapa pola dasar yang akan dibahas di artikel selanjutnya.

Posted on Leave a comment

Harry Kroto, pemenang Nobel Kimia telah meninggal dunia

3456Sir Harry Kroto, seorang pemenang hadiah nobel kimia Inggris yang ikut menemukan bentuk baru dari karbon telah meninggal di usia 76 tahun. Kroto terkenal karena perannya dalam mengungkap karbon yang mampu “eksis” dalam bentuk struktur seperti bola sepak namun berongga, struktur tersebut dinamakan “buckminsterfullerene” seperti bangunan kubah berbentuk sama yang diproduksi oleh arsitek Amerika bernama Buckminster Fuller.namun, struktur tersebut akhirnya memiliki julukan sebagai “bucky balls”.

Continue reading Harry Kroto, pemenang Nobel Kimia telah meninggal dunia

Posted on Leave a comment

Mengapa es batu mengambang di atas air?

 

Pernahkah kalian berpikir, Kenapa es batu bisa mengambang di atas air ??

Alasan mengapa es lebih ringan daripada air adalah massa es tertentu yang terjadi lebih kosong daripada ketika massa yang sama sebagai air. Hal ini terkait dengan “ikatan hidrogen” Continue reading Mengapa es batu mengambang di atas air?