
TUJUAN
- Mengetahui dan memahami penggunaan instrumentasi AES
- Mengetahui dan memahami pengaruh masking agent dan releasing agent terhadap emisi suatu atom
Continue reading Laporan Praktikum Instrumentasi : AES (Atomic Emission Spectroscopy)
Continue reading Laporan Praktikum Instrumentasi : AES (Atomic Emission Spectroscopy)
Kita mengenal keadaan jenuh, hingga muncul pengertian “kelarutan”. Kelarutan dapat besar, sedang atau kecil bergantungpada jenis pelarut dan temperatur. Secara mikroskopik kita hanya dapat mengamati dua kemungkinan bila dua cairan dicampurkan, yaitu terjadi satu fasa atau terjadi 2 fasa. Pertama bila kelarutan timbal balik antara cairan pertama dan cairan kedua belum terlampaui. Kedua bila salah satu kelarutan antara kedua campuran tersebut telah terlampaui. Kedua kemungkinan itu dapat diterangkan secara termodinamik. Bila zat-1 terlarut dalam zat-2. Dengan anggapan larutan ideal maka potensial kimia komponen-2 dapat dinyatakan sebagai: Continue reading Laporan Praktikum Kelarutan Timbal Balik
Membuat asam pikrat dengan reaksi substitusi elektrofilik Aromatik
Reaksi substitusi elektrofilik terjadi pada senyawa aromatis, tidak hanya pada senyawa monosiklik seperti benzena tetapi juga pada senyawa aromatis polisiklik seperti naftalena dan senyawa heterosi atomis seperti furan, pirol, dan tiofena. Reaksi substitusi elektrofilik diakibatkan oleh ion positif. Hal ini dapat terjadi karena penjelasan ini. Elektron yang terdelokalisasi ter-exposed di bagian atas dan bawah dari bidang planar molekul karbon berada. Continue reading Laporan Praktikum Pembuatan Praktikum asam Pikrat
Mengetahui dan memahami Sintesis 4, 4′ – Dihidroksi -1, 1′ – Binaftil dan 2, 2′ – Dihidroksi – 2, 2′ binaftil melalui mekanisme oksidasi kopling
Reaksi yang terjadi dalam sintesis Sintesis 4, 4′ – Dihidroksi -1, 1′ – Binaftil dan 2, 2′ – Dihidroksi – 2, 2′ binaftil
Menitrasi fenol melalui reaksi substitusi aromatik elektrofilik
Aromatik benzen menyajikan suatu kestabilan yang unik pada sistem pi dan benzena tidak menjalani kebanyakan reaksi yang khas bagi alkena. meskipun demikian, benzena tak inert. Pada kondisi tertentu, benzena mudah bereaksi substitusi aromatik elektrofilik. Reaksi substitusi aromatik elektrofilik adalah reaksi dimana suatu elektrofil disubstitusikan untuk satu atom hidrogen pada cincin aromatik. Reaksi terpenting di kelas ini adalah nitrasi aromatik. Halogenasi aromatik dan lain lain pada praktikum ini dilakukan nitrasi fenol melalui reaksi subdtitusi aromatik elektrofilik
Mempelajari Esterifikasi Fischer dengan mensistesis metil benzoat
Ester merupalan senyawa organik yang sangat berguna. Ester dapat dibuat dengan reaksi esterifikasi salah satunya esterifikasi fischer. Yaitu pembuatan ester dari asam karboksilat dan alkohol dengan bantuan katalis asam. Pada percobaan ini akan dibuat ester (metil benzoat) dari asam karboksilat (asam benzoat) dan alkohol (metanol) Continue reading Laporan Praktikum Esterifikasi Fischer : Sintesis Metil Benzoat
Mempelajari pembuatan dibenzalpropanon atau dibenzalaseton dari benzaldehid dan aseton atau propanon melalui kondensasi aldol
senyawa karbonil yang memiliki hidrogen yang terikat pada atom karbon α dapat mengalami reaksi kondensasi. Reaksi ini dilakukan dengan katalis basa yang berfungsi untuk membentuk ion karbon dengan mengikat atom Hα. Reaksi kondensasi ini banyak dijumpai, diantaranya reaksi pembuatan dibenzalpropanon. Reaksi antara suatu aldehid dengan suatu keton dengan adanya basa adalah suatu contoh reaksi kondensasi aldol(campuran aldehid-keton) yang disebut reaksi clasein-schmidt. Dibenzalpropanon dapat dibuat melalui reaksi kondensasi dari aseton dan dua ekuivalen benzaldehid. Gugus karbonil dari benzaldehid lebih reaktif dari gas karbonil aseton sehingga bereaksi cepat dengan anion asetat menghasilkan βHidroksi Keton. Senyawa hidroksi keton ini selanjutnya dengan mudah mengalami dehidrasi dengan katalis basa. Tergantung pada jumlah relatif pereaksi yang digunakan. Reaksi dapat menghasilkan mono atau benzaldehid Continue reading Laporan Praktikum Sintesis Dibenzalpropanon
Mengekstraksi Senyawa Alkanoid Alam Yaitu Kafein Dari Tanaman
Kafein kita kenal pertama – tama yaitu berupa suatu minuman teh atau kopi. Konstituen kimiawi yang terkandung dalam minuman tersebut salah satunya adalah kafein. Kafein digolongkan sebagai alkanoid, senyawa Alam yang mengandung nitrogen. Kafein meskipun larut dalam air (2 g/100 g air dingin) namun lebih larut dalam pelarut organik seperti metilen klorida (14 g/100 g). Sehingga kafein dapat diekstraksi dari suatu minuman dengan metilen klorida melalui metode partisis cair cair Continue reading Laporan Praktikum Isolasi Kafein