
Kimia adalah studi tentang materi, energi dan interaksi di antara keduanya. Ada banyak alasan untuk belajar kimia, bahkan jika Anda tidak mengejar karir di bidang sains. Continue reading Mengapa harus belajar kimia?
Kimia adalah studi tentang materi, energi dan interaksi di antara keduanya. Ada banyak alasan untuk belajar kimia, bahkan jika Anda tidak mengejar karir di bidang sains. Continue reading Mengapa harus belajar kimia?
Kalian pernah alergi pada sesuatu?makanan misalnya. Apa yang kalian rasakan?
Sebenarnya apa sih alergi itu?
Alergi atau hipersensitivitas adalah bentuk reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap sesuatu yang dianggap berbahaya. Sesuatu yang merupakan pemicu dari alergi itu sendiri disebut dengan alergen.
Apa saja yang biasanya menyebabkan alergi?
Beberapa macam alergi yang sering kita jumpai salah satunya yaitu alergi susu sapi, alergi debu, alergi udara dingin, alergi obat-obatan dan juga alergi makanan salah satunya seafood. Ada beberapa gejala yang muncul saat alergi yaitu, bersin-bersin, gatal-gatal, sesak napas, ruam pada kulit, batuk, merah pada mata dan juga terjadi pembengkakan pada bagian tubuh.
Berdasarkan zat pemicu dan jangka waktu munculnya gejala, alergi makanan terbagi menjadi tiga jenis, yaitu immunoglobulin E, non-immunoglobulin E, dan gabungan keduanya.
Immunoglobulin E merupakan salah satu zat antibodi yang ada di dalam sistem kekebalan tubuh kita. Alergi makanan yang dipicu oleh produksi zat ini merupakan jenis alergi makanan yang paling umum terjadi dan gejalanya biasa akan muncul tidak lama setelah penderita makan.
Sedangkan untuk alergi makan yang dipicu oleh zat-zat antibodi selain immunoglobulinE, rentang waktu munculnya gejala akan membutuhkan waktu yang lebih lama atau biasanya berjam-jam setelah penderita makan.
Jenis alergi makanan yang terakhir adalah kombinasi dari immunoglobulin E dan non-immunoglobulin E. Orang yang menderita kondisi ini akan merasakan gejala-gejala dari kedua jenis alergi makanan tersebut.
Bagaimana mengenali alergi?
Mengenali alergi dapat dengan cara mengamati selain rentang waktu munculnya gejala setelah terpapar makanan, tingkat keparahan, dan lama gejala muncul. Cara lain dapat dengan melakukan pemeriksaan di laboratorium. Selain uji kadar antibodi dalam laboratorium, jenis pemeriksaan lainnya yang bisa dilakukan adalah tes tusuk kulit. Di dalam tes ini, dokter akan menaruh zat alergen dari ekstrak suatu makanan yang diduga menyebabkan alergi (alergen).
Bagaimana mengatasi alergi?
Ada banyak cara, sesuai dengan penyebabnya. Misalnya alergi udang. Perlakuan apa saja yang perlu dilakukan?
Salah satu cara mengatasi alergi udang adalah dengan mengonsumsi makanan yang mengadung vitamin E. Seperti yang kalian ketahui, vitamin E merupakan salah satu vitamin yang memiliki sifat antialergen. Sehingga makanan yang mengandung vitamin E dapat membantu Anda untuk mengatasi dan juga mencegah alergi. Sumber makanan terbaik yang mengandung vitamin E adalah bayam, minyak nabati, kacang almond, biji-bijian, kacang hazelnut, pepaya, alpukat, brokoli, gandum, paprika merah, mangga, kiwi, cabai merah dan juga tomat.
Kalian suka minum teh? Teh sudah menjadi minuman pilihan bagi sebagian orang karena rasanya yang menyegarkan dan mudah dibuat. Apalagi saat ini istilah “ngeteh” sudah menjadi gaya hidup.
Apa saja ya zat yang terkandung pada teh?
Teh memang dikenal baik untuk kesehatan. Minuman ini mengandung antioksidan polifenol yang telah terbukti memiliki sifat anti-kanker. Polifenol yang berlimpah dalam teh hijau juga dapat mengaktifkan kembali sel-sel kulit mati dan melindungi tubuh dari kerusakan akibat penuaan dan efek dari polusi.
Apa saja sih manfaat teh?
Teh membantu menurunkan berat badan, karena hampir semua jenis teh mengandung dua senyawa yang berkhasiat menurunkan kolesterol dan mengurangi penyerapan lemak di usus. Keduanya adalah theaflavin dan thearubigin yang sudah terbukti mencegah obesitas yang dipicu oleh pola makan.
Benarkah teh dapat menyerap zat besi dalam tubuh?
Teh bisa bersifat inhibitor. Makanan inhibitor artinya makanan tersebut dapat menghambat penyerapan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Teh disebut inhibitor karena sifatnya yang dapat menghambat penyerapan zat besi.
Terdapat dua macam zat besi, yaitu yang berasal dari hewan (daging ayam dan sapi) dan dari tumbuhan (kacang-kacangan atau sayur-sayuran seperti bayam). Kedua macam zat besi itu berbeda struktur dan keterserapannya dalam tubuh.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition, polifenol dalam teh dapat menurunkan keterserapan zat besi yang berasal dari tumbuhan. Untungnya, polifenol dalam teh tidak memengaruhi keterserapan zat besi yang berasal dari sumber hewani.
Bagaimana menyiasatinya ya?
Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya Anda mengkonsumsi teh 30 menit setelah waktu makan Anda. Agar terdapat jeda waktu untuk tubuh Anda melakukan penyerapan terhadap sari-sari makanan yang Anda konsumsi. Anda juga dapat meningkatkan penyerapan zat besi dengan mengkonsumsi makanan yang kaya vitamin C melalui buah-buahan dan sayuran segar.
Sebaiknya jumlah teh yang Anda konsumsi setiap hari jangan berlebihan. Agar manfaat teh sendiri bisa Anda rasakan tanpa mempengaruhi asupan nutrisi dari makanan harian Anda.
Ketika ingin membeli susu, kita dihadapkan pada beberapa varian. Selain rasa, susu juga memiliki beberapa jenis bentuk hasil dari teknik pengolahan yang berbeda. Pengolahan seperti apakah itu?Ada susu kental manis, bubuk, hingga UHT, pasteurisasi, dan sterilisasi.
Bentuk pengolahan yang manakah yang masih memiliki nilai gizi yang optimum?
Yuk kita telusur satu persatu!
1.Susu Kental Manis
Susu kental manis diproses dengan melakukan pemanasan bersuhu 80 derajat celcius selama 3 jam, sebagian air di dalam susu dihilangkan. Untuk mengentalkan susu, dilakukan proses evaporasi bertahap dan penambahan gula yang juga berfungsi sebagai pengawet. Susu kental manis biasanya bisa bertahan dan awet hingga waktu satu tahun lamanya.
Susu kental manis memiliki kandungan kalori dan gula yang tinggi dibandingkan dengan zat gizinya. Karena itu, susu ini tak baik dikonsumsi terlalu banyak oleh anak-anak dan tak bisa menjadi sumber utama susu bagi anak-anak hingga dewasa. Sebaiknya, susu kental manis hanya diberikan sebagai pelengkap saja.
2.Susu Bubuk
Dalam pembuatannya, susu bubuk diproses dengan cara dikeringkan dengan spray dryer atau roller dryer dengan suhu 200 derajat celcius. Karena pemanasan tersebut, maka sebagian dari nutrisinya akan hilang. Untuk menyiasatinya, dilakukan lah fortifikasi kembali, atau penambahan nutrisi ke dalam susu bubuk. Susu bubuk dapat disimpan selama dua tahun.
Karena proses pemanasan yang dilakukan saat pembuatan susu bubuk, banyak pula nutrisi yang hilang. Meskipun sudah digantikan dengan kandungan lain, namun dapat dikatakan nilai gizi alami susu sudah tidak ada. Tak hanya itu, susu bubuk biasanya mengandung lemak nabati yang ditambahkan, karena lemak hewaninya hilang saat proses pemanasan.
3. Susu UHT
Susu ini dibuat dengan sistem Ultra High Temperature. Susu ini akan dipanaskan dengan suhu 135 – 140 derajat Celcius hanya dalam waktu 2 – 4 detik. Suhu ini membuat bakteri pembusuk dan patogen mati. Susu ini tidak mengandung pengawet sehingga hanya mampu bertahan selama 6 – 10 bulan.
Meskipun baik untuk dikonsumsi, namun faktanya ada batas maksimal untuk pengonsumsian susu UHT yaitu 600ml pada anak-anak dan 750ml pada usia dewasa. Susu ini boleh dikonsumsi oleh anak yang berusia di atas 1 tahun. Karena proses pemanasan melalui suhu tinggi, maka semua bakteri—bahkan beberapa bakteri baik—ikut hilang.
4.Susu Sterilisasi
Dalam pembuatan susu sterilisasi, susu segar akan dipanaskan pada suhu 120 derajat Celcius selama 15 menit. Proses ini membuat seluruh bakteri dan spora mati, mirip dengan yang terjadi pada susu UHT. Degan suhu dan jangka waktu seperti ini, maka semua bakteri di dalam susu akan mati dan usia susu akan bertahan lama, meskipun di suhu ruang.
Gizi dan bakteri baik dalam susu akan ikut hilang selama proses pemanasan. Meskipun begitu, susu ini sangat higienis karena proses sterilisasi juga terjadi ketika masa pengemasan. Sayangnya susu sterilisasi memiliki kekurangan seperti adanya perubahan warna susu dan rasa susu asli yang memudar.
5.Susu Pasteurisasi
Susu pasteurisasi dipanaskan selama 15 detik dengan suhu 72 derajat Celcius. Dalam prosesnya, bakteri patogen akan mati, sementara bakteri pembusuknya masih ada. Tak heran jika susu ini cepat basi dan suhu penyimpanannya harus sangat terjaga. Meskipun begitu, kandungan bakteri baik dan vitaminnya masih terjaga dan tidak mati selama proses pemanasan.
Sebaiknya, segera habiskan susu ini saat sudah membuka kemasannya, karena bakteri pembusuk susu masih ada. Jika tidak, maka sebaiknya disimpan di dalam lemari pendingin bersuhu 0 – 4 derajat Celcius. Susu ini baik untuk dikonsumsi anak-anak usia balita. Susu ini memiliki kandungan bakteri baik. Namun, jika Anda membuka tanpa langsung menghabiskannya, maka kemungkinan jamur akan tumbuh di dalam susu.
Sudah menentukan pilih yang mana?
Segala sesuatu yang berlebihan tidaklah baik, apapun itu. Bahkan untuk vitamin yang notabene diperlukan oleh tubuh. Salah satu contohnya adalah vitamin C. Pada dasarnya vitamin C bisa kita temui pada makanan yang kita konsumsi. Ada begitu banyak buah yang kaya akan vitamin C. Faktanya, banyak produk minuman vitamin C mengandung hampir 100 kali lipat kebutuhan vitamin C harian (75-90 mg/hari). Jika kita mengonsumsi seluruhnya, apakah kita akan memperoleh asupan vitamin C berlipat-lipat?
Jika seorang pasien kekurangan vitamin atau mineral, solusi berbasis asupan makanan dapat direkomendasikan terlebih dahulu, karena asupan makanan dapat menyediakan banyak senyawa bioaktif dan serat makanan yang tidak diperoleh dari suplemen. Jika pasien tidak kekurangan vitamin atau mineral, tidak ada data yang memadai yang menunjukkan manfaat mengonsumsi suplemen lebih dari asupan suplemen vitamin dan mineral yang direkomendasikan per harinya.
Vitamin C, vitamin B12, tiamin, niasin, riboflavin, triptofan, asam pantotenat, biotin, dan asam folat adalah vitamin dan nutrien yang larut air. Meskipun tubuh menyesuaikan dengan mengabsorpsi hanya yang dibutuhkan dan mengekskresikan kelebihannya dalam urin, laju ekskresi menurun dengan cepat.
Meskipun tidak disimpan dalam tubuh, nutrien larut-air tidak dapat dianggap aman. Faktanya, terlalu banyak vitamin B6 dapat menyebabkan gangguan saraf, terlalu banyak vitamin C dapat menyebabkan batu ginjal, dan terlalu banyak asam folat dapat mengaburkan defisiensi vitamin B12.
Sebaliknya dengan nutrien larut-air, vitamin-vitamin larut lemak seperti A, D, E, dan K dapat disimpan pada jaringan tubuh dan terakumulasi hingga kadar yang membahayakan seiring waktu, berpotensi menyebabkan hipervitaminosis atau kelebihan jumlah vitamin dalam tubuh. Terlalu banyak vitamin A dapat menyebabkan cacat janin, terlalu banyak vitamin E dapat meningkatkan pendarahan, dan terlalu banyak vitamin K dapat mengurangi atau membalikkan efek pengencer darah seperti warfarin dan mencegah penggumpalan darah normal.sumber
Dengan konsumsi vitamin yang berlebihan, kerja ginjal menjadi lebih berat karena harus menyaring sisa metabolisme dalam darah. Bisa kita bayangkan bila kita mengkonsumsi vitamin di luar dosis yang dianjurkan. Selain dari vitamin itu sendiri, zat kimia aditif vitamin juga menambah sisa metabolisme. Oleh karena itu, konsultasikan terlebih dahulu ya sebelum mengkonsumsi multivitamin kepada dokter atau apoteker.
Pernah mendengar tentang daun moringa?
Hmmm..agak asing di telinga ya?
Bagaimana kalau daun kelor?
Ketenaran daun yang disebut kelor ini tidak diragukan lagi.Daun moringa atau yang lebih dikenal daun kelor sejak dahulu dipakai menjadi obat berbagai penyakit. Keajaiban daun moringa ini sudah diteliti oleh para ilmuwan.
Bagaimana morfologi daun moringa ini?
Kelor juga disebut sebagai Moringa oleifera dan merupakan tumbuhan dari jenis suku Moringaceae. Daunnya berbentuk bulat lonjong dan ukurannya yang kecil tersusun rapi pada sebuah tangkai, biasanya dimasak sebagai sayur untuk pengobatan dan menjaga kesehatan, dan tumbuhan ini juga memiliki tinggi batang sekitar 7 sampai 11 meter, memiliki bunga dengan warna putih kekuning-kuningan yang mengeluarkan bau dengan aroma bau semerbak, serta memiliki buah dengan bentuk segitiga memanjang biasa nya di sebut kelentang dan biasanya juga bisa dimasak sebagai sayur.
Apa kandungan daun ini sehingga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan?
Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan nutrisi berbagai jenis vitamin dan mineral dalam daun kelor ini. Sebagai contoh, kandungan vitamin C dalam daun kelor ternyata bisa mencapai tujuh kali lipat dari kandungan vitamin C dalam jeruk. Tidak heran jika daun kelor ini memiliki manfaat sebagai antioksidan. Bagaimana dengan vitamin A? ternyata kandungan vitamin A dalam daun kelor ini empat kali lipat dibandingkan dengan kandungan vitamin A dalam wortel. Berikutnya, kandungan kalsium dalam daun kelor ternyata memiliki kandungan empat kali lebih banyak dibandingkan dengan klasium susu.
Masih banyak kandungan zat-zat mineral dalam daun kelor yang memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan tubuh. Tidak heran, saat ini daun kelor menjadi populer kembali untuk digunakan sebagai alternative bagi pengobatan berbagai macam penyakit. Selain lebih aman, karena bahannya menggunakan seratus persen alami, dari daun kelor, tanpa campuran zat kimia, juga akan lebih murah karena bahannya mudah didapat. Pohon daun kelor ini termasuk jenis pohon yang mudah tumbuh didaerah manapun.sumber
Periset dari Anna Technology University, Tamilnadu, India, C Senthil Kumar, membuktikan bahwa daun kelor memang berkhasiat sebagai hepatoprotektor alias pelindung hati. Menurut dokter sekaligus herbalis di Yogyakarta, dr Sidi Aritjahja, kelor mengandung antioksidan yang sangat tinggi dan sangat bagus untuk penyakit yang berhubungan dengan masalah pencernaan, misalnya luka usus dan luka lambung. “Bagian apa pun yang dipakai aman asal memperhatikan caranya,” ujar alumnus Universitas Gadjah Mada itu. Minumlah rebusan daun kelor selagi air hangat. Sebab, efek antioksidan masih kuat dalam keadaan hangat.
Menurut Dr. Paulus Wahyudi Halim di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, kelor memiliki energi dingin. Herbal seperti itu cocok untuk mengatasi penyakit dengan energi panas atau kelebihan energi seperti radang atau kanker.
Cara pemakaian nya dengan merebus 3 tangkai pada segelas air setelah itu minum airnya hangat hangat.
Mau coba?
Susu merupakan sumber protein, riboflavin, vitamin B12, kalsium, dan fosforus yang sangat baik untuk vitamin A, tiamin, ekuivalen niasin, dan megnesium. Apakah nutrisi tersebut akan tetap terjaga setelah melalui tahap proses pengolahan ya?
Ada beberapa nutrisi yang terpengaruh akibat proses yang dilalui, misalnya protein dan vitamin.
Proses pengolahan dengan pemanasan seperti dalam pasteurisasi, sterilisasi, pemekatan, dan pengeringan dapat mengubah struktur 2°,3°, 4°, atau mengubah 1° protein. Pengaruh pertama, yang menyebabkan pembukaan lipatan protein, sebenarnya dapat meningkatkan nilai hayati protein karena ikatan peptida menjadi lebih dapat dimasuki oleh enzim pencerna. Akan tetapi, modifikasi struktur 1° dapat menurunkan kedapatcernaan (digestibility) dan menghasilkan residu yang tidak terdapat secara hayati. Misalnya, perlakuan panas pada susu dapat menyebabkan eliminasi-betha residu sistinil dan fosfoseril membentuk dehidroalanina yang mudah bereaksi dengan residu lisil mengahsilkan tautan silang lisinoalanina. Pertautan silang menurunkan digestibility protein. Lebih jauh, karena nilai nutrisi protein susu dibatasi oleh kadar asam amino belerang yang rendah, perubahan seperti ini tergolong penting. Untunglah, pasteurisasi atau proses UHT tidak menyebabkan pembentukan residu lisinoalanil yang berarti, namun sterilisasi dalam kaleng atau pendidihan menghasilkan residu lisinoalanil.
Perlakuan panas yang lembut sekalipun menginisiasi reaksi Maillard, membentuk laktulosa-lisina dan senyawaan lain yang mengurangi jumlah lisina yang tersedia. Hilangnya lisina-tersedia tidak berarti selama pasteurisasi (1-2%) atau sterilisasi UHT (2-4%), namun perlakuan yang lebih hebat seperti pemekatan pada suhu tinggi atau sterilisasi dalam kaleng dapat menyebabkan kehilangan >20%. Penyimpanan produk UHT dalam waktu lama pada suhu >35° C juga dapat mengurangi secara berarti lisina-tersedia. Karena protein susu mengandung banyak lisina, kehilangan yang kecil tidak berarti secara nutrisi kecuali apabila produk susu digunakan untuk memampas diet yang kurang mengandug lisina.
2. Pengaruh pada Vitamin
Vitamin larut lemak dalam susu seperti vitamin A (juga karoten), D, dan E serya vitamin larut air, riboflavin, asam pantotenat, biotin, dan asam nikotinat cukup stabil. Karena itu vitamin-vitamin ini tidak mengalami kehilangan yang terdeteksi selama pasteurisasi atau sterilisasi UHT. Akan tetapi, tiamin, B6, B12, asam folat dan askorbat (vitamin C) lebih rentan terhadap panas dan/atau penguraian oksidatif. Vitamin C, B12, dan asam folat secara khusus rentan terhadap penguraian oksidatif selama proses dan penyimpanan. Proses oksidasi pertama dari vitamin C (dehidroaskorbat, memiliki aktivitas vitamin C) sangat peka terhadap panas, sedangkan askorbat cukup stabil terhadap panas. Karena itu metode-metode yang mengeluarkan atau menyingkirkan oksigen selama proses dan kemasan yang meniadakan oksigen selama penyimpanan berperan melindungi vitamin-vitamin ini.
Secara umum, pasteurisasi dan sterilisasi UHT menghilangkan lebih sedikit vitamin dibandingkan dengan perlakuan panas yang hebat seperti sterilisasi dalan kaleng atau pengeringan. Perhatian khusus diberikan terhadap vitamin B12, karena susu merupakan sumber penting vitamin ini dalam makanan. Pengetahuan akan penyebab penguraian susu dan penggunaan metode yang memininumkannya, seperti pemrosesan-suhu-tinggi-waktu-singkat (HTST) serta dihilangkannya oksigen dan cahaya selama proses dan penyimpanan di masa depan harus menghasilkan produk susu yang stabil disimpan, aman secara mikrobiologis, dan hampir tidak berubah zat-zat gizi awalnya.
Apa itu Radikal Bebas/Free Radicals (FR)?
Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang mencuri elektron molekul lain dalam tubuh dan menyebabkan kerusakan DNA sel dan menyebabkan penurunan fungsi-fungsi sel.
Saat molekul radikal bebas ini masuk kedalam tubuh, molekul radikal bebas ini akan mencari pasangan elektron lain dan mengambilnya dari sel tubuh sehingga menghasilkan radikal baru. Proses inilah yang akhirnya menyebabkan kerusakan pada sel dan jaringan tubuh.
Radikal bebas sebenarnya terbentuk secara alami sebagai bagian dari proses metabolisme tubuh kita. Namun radikal bebas juga dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, termasuk kebiasaan merokok, penggunaan pestisida pada makanan, polusi dan radiasi.
Contoh sederhana kerusakan karena radikal bebas adalah proses oksidasi pada daging buah apel.
Apabila daging buah apel yg sudah terpisah dari kulitnya didiamkan d udara bebas, maka daging buah tersebut lambat laun akan menjadi kecoklatan.
Nah ini yang disebut proses oksidasi. Molekul oksigen berinteraksi dengan sel dari buah apel, sehingga membuat dagingnya menjadi kecoklatan.
Apa efek buruk dari radikal bebas? mengapa kita harus waspada terhadap radikal bebas?
Radikal bebas yang berpasangan dengan elektron tubuh, terutama kulit dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel kulit. Akibatnya kulit menjadi lebih cepat mengalami proses penuaan, kulit terlihat lebih kusam, lebih mudah mengelupas dan lebih mudah keriput.
2. Menyebabkan munculnya penyakit kronis
Rusaknya sel dan jaringan tubuh akibat pembentukan radikal baru dalam tubuh menyebabkan munculnya berbagai penyakit kronis. Meskipun dibutuhkan waktu bertahun-tahun bagi penyakit ini untuk menjadi nyata, namun kenyataannya radikal bebas tetaplah menjadi penyebab munculnya penyakit kronis, seperti kanker, serangan jantung, katarak dan menurunnya fungsi ginjal.
3. Kerusakan DNA
Radikal bebas tidak hanya menyerang sel dan jaringan tubuh. Radikal bebas juga bisa menyerang DNA dan merusak DNA itu sendiri. Kerusakan DNA bahkan bisa menyebabkan terjadinya mutasi.
4. Menyebabkan mutasi genetik
Paparan radikal bebas yang terjadi dalam tubuh selama bertahun-tahun bisa menyebabkan terjadinya mutasi genetik. Mutasi genetik yang terjadi bisa menyebabkan munculnya berbagai penyakit akibat mutasi gen seperti down syndrome.
5. Menyebabkan disfungsi ereksi
Selain menyebabkan berbagai penyakit kronis dalam tubuh, radikal bebas juga bisa menyebabkan disfungsi ereksi. Radikal bebas biasanya bisa menyebabkan suatu penyakit atau terhambatnya aliran darah menuju penis sehingga menyebabkan disfungsi ereksi.
http://www.gelombangotak.com/Pengertian-Radikal-Bebas-Berbagai-Dampak-Buruknya.htm
Ada yang disebut anti oksidan untuk mengatasi radikal bebas. Apa itu Antioksidan (AO)?
Molekul stabil yg secara bebas membagi elektronnya guna menangkal dan menghentikan radikal bebas.
Dimana kita bisa mendapatkan antioksidan?
Terdapat berbagai jenis antioksidan. Vitamin C berperan mencegah kerusakan dengan menangkap dan menetralisasi radikal bebas. Sementara vitamin E dapat memecah rantai radikal bebas. Satu lagi adalah flavonoid sebagai jenis yang terdapat dalam banyak makanan dan merupakan bagian terbesar dari antioksidan. Tiap jenis antioksidan bekerja dengan cara yang berbeda pada bagian tubuh yang berlainan juga. Tubuh Anda memerlukan berbagai paduan vitamin dan mineral untuk melindungi diri dari kerusakan.
Beberapa sayur dan buah mengandung antioksidan lebih tinggi dibandingkan yang lain. Contoh antioksidan yang digunakan tubuh adalah vitamin C, E, dan betakarotin. Ketiganya banyak terkandung dalam buah dan sayur berwarna merah, oranye, kuning, dan ungu.