Berikut ialah Ringkasan Materi Kimia Teknologi dan ppt nya
Tujuan Instruksional Umum :
Tujuan Instruksional Umum :Memahami konsep dasar perhitungan neraca massa , neraca panas , neraca mekanik , serta prinsip – prinsip termodinamika Menerapkan dan mengaplikasikan konsep tersebut untuk memecahkan masalah berbagai proses dalam teknik kimia Continue reading Ringkasan Materi Kimia Teknologi dan PPT
1. Suatu kolom distilasi kontinu dirancang untuk memisahkan campuran Benzena-Toluena yang mempunyai komposisi ekimolar (XF0,5) dengan rate 50.000lb/jam Produk atas yang dihasilkan Mempunyai komposisi 97% mol benzena dan produk bawah sebanyak 98% mol toluena. Continue reading UAS Kimia Teknologi 2012
Kali ini saya akan membahas salah satu jurusan yang nyerempet dengan pelajaran kimia 😀 Untuk temen-temen yang sekarang lagi duduk di kelas 3 SMA mungkin masih bingung dengan jurusan yang akan dipilih saat kuliah, jurusan ini boleh jadi salah satu pilihan kalian. Perhatikan artikel ini dengan baik agar engga salah pilih jurusan untuk kuliah kalian selama 4 tahun. Continue reading Jurusan Teknik Kimia?
Teknologi yang baru dikembangkan baru-baru ini telah dipatenkan UA Waste, Pyrolysis and Combustion Research Group memungkinkan penghapusan tinta yang telah dicetak melalui perawatan fisik kimia dan mengambil plastik film bersih, meningkatkan nilai tambah dari produk daur ulang serta menambah pigmen yang diperoleh serta dapat digunakan dalam aplikasi lainnya.
Saat ini, sudah ada sebagian besar proses produksi dimana ada tinta yang dicetak pada plastik film, bahan tersebut ditolak sebab tidak sesuai dengan spesifikasi akhir yang dibutuhkan atau hanya karena mereka datang dari pengaturan awal. Banyak residu yang tida dapat dipulihkan kembali sebab mengandung kadar yang tinggi dalam tinta sehingga tidak memungkinkan untuk didaur ulang kembali. Tingginya kandungan tinta secara signifikan menurunkan viskositas plastik dan ini menjadi masalah pada saat menggunakannya kembali melalui proses ekstrusi material. Continue reading Inilah Cara Baru Daur Ulang Plastik!
Meski masih dalam tahap percobaan, namun ini merupakan penemuan yang sangat menjanjikan untuk mengubah cahaya matahari menjadi energi menggunakan proses yang didasari pada logam yang lebih kuat dibandingkan dengan menggunakan banyak semikonduktor pada metode konvensional sebelumnya. Metode baru tersebut pertama kali dikembangkan oleh para ilmuwan yang berasal dari Departemen Kimia, Teknik Kimia dan Material UC Santa Barbara.
Martin Moskovits, seorang professor kimia di UCSB mengatakan bahwa ini merupakan alternatif radikal terbaru dan memiliki potensi yang dapat diterapkan pertama kali pada perangkat konversi solar berbasis semikonduktor untuk dikembangkan dalam 70 tahun atau lebih. Dalam proses yang konvensional ini, teknologi yang dikembangkan serta digunakan selama beberapa abad terakhir ini, sinar matahari menabrak permukaan material semikonduktor yang mana salah satu sisinya kaya akan elektron sedangkan yang lain tidak. Foton, atau biasa disebut sebagai partikel cahaya menyebabkan elektron untuk meninggalkan posisi mereka sehingga menghasilkan lubang yang bermuatan positif. Hasilnya adalah arus partikel bermuatan yang dapat ditangkap dan dikirimkan untuk berbagai keperluan, termasuk menyalakan lampu, mengisi baterai, atau memfasilitasi reaksi kimia. Continue reading Ilmuwan Temukan Cara Baru Ubah Energi Matahari
Akhirnya setelah dilakukan beberapa percobaan, para ilmuwan berhasil menciptakan bola silikon dengan diameter sekitar 10 nanometer. Pada saat dikombinasikan dengan air, partikel-partikel tersebut bereaksi dan membentuk asam silikat serta hydrogen yang berpotensi sebagai sumber energi untuk bahan bakar.
Reaksi tersebut tidak memerlukan cahaya, panas, ataupun listrik. Meskipun demikian, reaksi tersebut akhirnya berhasil menciptakan hidrogen sekitar 150 kali lebih cepat dibandingkan reaksi pada saat menggunakan partikel silikon yang berdiameter 100 nanometer, serta seribu kali lebih cepat pada dari silikon massal.
Robert J. Davis dan Matius Neurock yang merupakan insinyur kimia dari Univertas Virginia telah menemukan cara untuk mengendalikan reaktivitas yang tinggi dari nano partikel emas dalam proses oksidasi alkohol di dalam air. Penelitian tersebut merupakan langkah pertama yang penting untuk membuka potensi dalam pengembangan bahan kimia yang dapat diperbaharui baru dengan menggunakan katalis logam.
Penelitian ilmiah tersebut suatu hari diharapkan sebagai dasar untuk menciptakan berbagai macam produk dari karbon yang dapat diperbarui, yang bertentangan dengan minyak bumi yang berbasis bahan kimia yang tidak dapat diperbarui seperti halnya pastik, bahan bakar, kosmetik, dan yang lainnya. Para peneliti dari Universitas Virginia tersebut juga telah menunjukkan bahwa emas memiliki kelembaban dan reaktivitas yang tingg ketika ditempatkan di air alkali. Merek juga telah mempelajari mekanisme untuk mengoksidasi etanol dan gliserol menjadi asam seperti halnya asam asetat dan asam gliserin, yang biasanya digunakan sebagai bahan aditif makanan dengan menggunakan emas dan platinum sebagai katalis. Continue reading Insinyur Kimia Gunakan Emas untuk Ciptakan Bahan Bakar yang Dapat Diperbarui
Para peneliti dari North Carolina State University akhirnya telah menciptakan kabel konduktif yang dapat diregangkan hingga delapan kali lebih panjang dari panjang aslinya. Kabel tersebut diharapkan dapat menjadi kabel headphone, pengisi baterai telepon seluler, dan juga untuk pembuatan tekstil elektronik.
Untuk membuat kabel, para peneliti memulainya dengan membuat tabung tipis yang terbuat dari polimer yang sangat elastis dan kemudian mengisi tabung tersebut dengan campuran logam cair dari gallium dan indium yang merupakan konduktor listrik yang efisien.
Dr. Michael Dickey, seorang asisten profesor teknik kimia dan biomolekuler di NC State sekaligus penulis sebuah makalah tentang penelitian mengatakan bahwa upaya sebelumnya yang dilakukan untuk dapat membuat kabel yang elastis adalah dengan menggunakan bahan yang terbuat dari polimer elastis, namun hal itu dianggap masih belum sempurna. Continue reading Kabel Logam Cair, 8 Kali Lebih Elastis