Posted on Leave a comment

Keunikan Unsur Gallium

​Bagaimana reaksi kalian, bila ada unsur logam yang meleleh di tangan kalian?Hah! Kok bisa?

Yup itulah keunikan unsur yang diberi nama Gallium.

Seperti apa sih gallium itu?

Galium padat merupakan logam abu-abu kebiruan yang memiliki struktur kristal ortorombik, sedangkan galium murni memiliki warna keperakan menakjubkan.
Galium berbentuk padat pada suhu ruang, tetapi seperti merkuri, cesium, dan rubidium, akan menjadi cair bila sedikit dipanaskan.
Galium padat cukup lunak sehingga bisa dipotong dengan pisau. Unsur ini stabil di udara dan air, tetapi bereaksi dan larut dalam asam dan basa.
Galium tidak terdapat dalam bentuk murni di alam. Galium sebenarnya lebih berlimpah dari timbal tapi lebih sulit diakses karena tidak terkonsentrasi selektif dalam mineral sehingga persebarannya cenderung luas.
Beberapa bijih logam seperti bauksit mengandung sejumlah kecil galium. Selain itu, batubara juga memiliki konten galium relatif tinggi.
Apa saja kegunaan gallium?

alium cair jika dikenakan pada permukaan porselin dan kaca akan membentuk lapisan terang sangat reflektif yang bisa digunakan membuat cermin.
Galium mudah berpadu dengan sebagian besar logam sehingga digunakan untuk membentuk paduan dengan titik leleh rendah.
Plutonium pit pada senjata nuklir menggunakan paduan logam galium untuk menstabilkan alotrop plutonium.
Analog integrated circuit merupakan salah satu aplikasi paling umum untuk galium, dengan perangkat optoelektronik (kebanyakan dioda laser dan dioda pemancar cahaya) sebagai penggunaan terbesar kedua.
Galium memiliki sifat semikonduktor, terutama sebagai gallium arsendite (GaAs).
GaAs dapat mengubah listrik menjadi cahaya dan digunakan dalam light emitting diodes (LED) pada berbagai layar alat elektronik dan jam tangan.
Galium juga digunakan dalam berbagai termometer suhu tinggi.sumber

Apa yang membuat gallium unik?

Pertama getas logam

 memiliki titik leleh hanya 29,76 C (85,57 F), jadi jika Anda memegangnya di tangan Anda cukup lam, logam itu akan menjadi cair. Cukup keren kan ? Ada juga sifat dari logam ini yang sangat keren. Gallium mampu menyerang logam lainnya seperti contoh aluminium. Hanya setetes galium cair mampu melemahkan struktur kaleng Coke ke titik leleh tertentu dan Gallium dapat menembus aluminium dengan sedikit tekanan.

Pada percobaan lain, saat gallium direndam dalam asam sulfat dan larutan dikromat, galium tampak seperti jantung berdetak, karena sulfat galium yang meningkatkan tegangan permukaan. Karenanya, gallium juga dijuluki sebagai “jantung berdetak”.
Keberadaan galium sudah diperkirakan oleh Dmitri Mendeleev, Penemu dari Tabel Periodik Unsur, pada tahun 1871. Meskipun belum ditemukan, kimiawan Rusia sudah meramalkan dengan akurat beberapa sifat utamanya, seperti kepadatan dan titik leleh rendah.
Namun Gallium baru ditemukan oleh ahli kimia Prancis, Paul Emile Lecoq de Boisbaudran yang menemukan elemen langka pada tahun 1875, sambil memeriksa sampel sfalerit. Sejak saat itu, Gallium digunakan dalam temperatur tinggi di aplikasi thermometric, dan dalam penyusunan paduan dengan sifat khusus dari stabilitas dan kemudahan pencairan. Hari ini, galium terutama digunakan dalam industri semikonduktor, dandapat ditemukan di banyak gadget dan peralatan yang kita gunakan setiap hari.
Bentuk bebas galium tidak ada di alam, tetapi diekstrak sebagai komponen jejak dalam bauksit dan untuk sebagian kecil dari sfalerit. The United States Geological Survey memperkirakan cadangan galium melebihi 1 juta.

Bahaya gak yah?

Meskipun sementara ini Gallium logam diyakini tidak beracun, tapi beberapa mengklaim kontak yang terlalu lama dapatmenyebabkan gangguan kondisi kulit seperti dermatitis.sumber

Posted on Leave a comment

Nano Catalyst untuk mengkonversi CO2 menjadi Hydrocarbons

Nano Catalyst untuk mengkonversi CO2 menjadi Hydrocarbons

 Pendahuluan

Pada dasarnya nanokatalis ialah nanopartikel yang digunakan/berfungsi sebagai katalis. Dalam nanoteknologi, sebuah partikel didefinisikan sebagai sebuah benda kecil yang berperilaku sebagai satu kesatuan yang utuh sehubungan sifatnya. Nanopartikel berukuran antara 1 sampai 100 nanometer. Continue reading Nano Catalyst untuk mengkonversi CO2 menjadi Hydrocarbons

Posted on Leave a comment

Apa Itu Semikonduktor?

Pernahkah anda mendengar kata ‘konduktor’ dan ‘isolator’? Konduktor adalah istilah untuk menyebutkan benda yang dapat menghantarkkan panas dan/atau listrik dengan baik, sedangkan isolator adalah istilah untuk menyebutkan benda yang tidak dapat mendapatkan panas dan/atau listrik dengan baik. Tapi pernahkah terpikirkan tentang benda yang dapat menjadi isolator dan dapat menjadi konduktor? Continue reading Apa Itu Semikonduktor?

Posted on Leave a comment

Graphene Berikan Masa Depan pada Perangkan Elektronika Magnetik

ImagePara peneliti yang berasal dari IMDEA atau biasa disebut sebagai Nanociencia Institute and from Autonoma and Complutense University Madrid (Spanyol) telah berhasil  memberikan sifat magnetik pada grapheme. Terobosan baru yang telah diterbitkan dalam jurnal “Nature Physics” ini berhasil membuka pintu dalam pengembangan perangkat spintronic berbahan dasar grapheme, yaitu perangkat berdasarkan rotasi elektron yang dapat mengubah industri elektronik.

Para ilmuwan telah menyadari bahwa graphen merupakan bahan yang luar biasa dan terbentuk dari mesh atom karbon heksagonal. Ia juga memiliki konduktivitas yang luar biasa, mekanik, serta sifat optik.

Para peneliti telah berhasil menciptakan permukaan hibrida dari bahan tersebut yang berperan sebagai magnet. Profesor Rodolfo Miranda, seorang direktur IMDEA-Nanociencia mengatakan bahwa saat ini para ilmuwan yang berasal dari seluruh dunia masih berusaha untuk menambahkan sifat magnetic yang diperlukan dalam pengembangan spitronics. Continue reading Graphene Berikan Masa Depan pada Perangkan Elektronika Magnetik

Posted on Leave a comment

Ilmuwan Temukan Cara Baru Ubah Energi Matahari

Image

Meski masih dalam tahap percobaan, namun ini merupakan penemuan yang sangat menjanjikan untuk mengubah cahaya matahari menjadi energi menggunakan proses yang didasari pada logam yang lebih kuat dibandingkan dengan menggunakan banyak semikonduktor pada metode konvensional sebelumnya. Metode baru tersebut pertama kali dikembangkan oleh para ilmuwan yang berasal dari Departemen Kimia, Teknik Kimia dan Material UC Santa Barbara.

Martin Moskovits, seorang professor kimia di UCSB mengatakan bahwa ini merupakan alternatif radikal terbaru dan memiliki potensi yang dapat diterapkan pertama kali pada perangkat konversi solar berbasis semikonduktor untuk dikembangkan dalam 70 tahun atau lebih. Dalam proses yang konvensional ini, teknologi yang dikembangkan serta digunakan selama beberapa abad terakhir ini, sinar matahari menabrak permukaan material semikonduktor yang mana salah satu sisinya kaya akan elektron sedangkan yang lain tidak. Foton, atau biasa disebut sebagai partikel cahaya menyebabkan elektron untuk meninggalkan posisi mereka sehingga menghasilkan lubang yang bermuatan positif. Hasilnya adalah arus partikel bermuatan yang dapat ditangkap dan dikirimkan untuk berbagai keperluan, termasuk menyalakan lampu, mengisi baterai, atau memfasilitasi reaksi kimia. Continue reading Ilmuwan Temukan Cara Baru Ubah Energi Matahari