Karat memang selalu ada, seperti yang terdapat pada referensi tahun 1979 pada album Neil atau produk yang dirancang untuk melindungi permukaan logam. Korosi dari oksidasi pada logam atau biasa disebut sebagai karat memang adalah sesuatu yang tak dapat dihindari pada logam. Semua orang selalu memperhatikan hal itu ketika mereka memperhatikan sebuah logam baik pada perabotan, Continue reading Mikroskop Mengungkap, Oksidasi Logam pun Dapat Dihambat
Salah satu rumpun senyawa yang melimpah di alam semesta ini adalah senyawa karbon. Senyawa tersebut terdiri atas atom karbon dan atom lainnya yang terikat pada atom karbon, misalnya seperti oksigen, hidrogen, maupun atom karbon itu sendiri. Namun, dapat dikatakan bahwa salah satu senyawa karbon yang paling sederhana adalah hidrokarbon. Apalagi hidrokarbon telah banyak digunakan sebagai komponen utama dalam pembuatan minyak bumi maupun gas alam.
Lalu, apa yang khas dari atom karbon tersebut? Bagaimana cara atom karbon untuk membentuk senyawa hidrokarbon? Dan bagaimana cara menggolongkan senyawa hidrokarbon?
Ciri Khas Atom Karbon
Atom karbon memiliki empat elektron valensi dan keempat elektron valensi tersebut dapat membentuk empat ikatan kovalen melalui penggunaan bersama pasangan elektron pada atom lainnya. Slain dapat berikatan dengan atom lainnya, atom karbon dapat juga berikatan kovalen dengan atom karbon lain, baik dalam ikatan kovalen tunggal ataupun rangkap dua dan tiga, seperti halnya yang terdapat pada etana, etena, dan etuna.
Kecenderungan atom karbon tersebut yang dapat berikatan dengan atom karbon lain memungkinkan terbentuknya senyawa karbon dengan berbagai struktur (membentuk rantai panjang maupun siklik) Continue reading Apa itu hidrokarbon?
Ester atau alkil alkanoat, adalah senyawa turunan alkana dengan gugus fungsi -COO- dan rumus umum CnH2nO2. Ester merupakan salah satu senyawa yang istimewa karena
General formula of a carboxylate ester (Photo credit: Wikipedia)
dapat ditemukan baik di buah-buahan, lilin, dan lemak. Ester juga memiliki bau yang harum sehingga banyak dimanfaatkan oleh manusia dalam berbagai bidang. Ester diberi nama alkil alkanoat, dimana alkil adalah gugus karbon yang terikat pada atom O (gugus R’) dan alkanoat adalah gugus R-COO-.
Adapun rumusan penentuan tata nama ester didasarkan pada beberapa hal:
Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus alkanoat.
Penomoran dimulai dari atom C pertama yang terikat pada atom O.
Rumus penentuan tata nama senyawa ester secara umum adalah:
Asam karboksilat atau disebut juga sebagai asam alkanoat adalah senyawa turunan alkana dengan gugus fungsi
English: Carboxylic acid structure Deutsch: Allgemeine Struktur der Carbonsäuren (Photo credit: Wikipedia)
–COOH dan rumus umum CnH2nO2. Asam karboksilat ini termasuk dalam golongan asam organik dan merupakan asam lemah. Secara IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry), penamaan asam karboksilat dilakukan dengan mengganti akhiran –a dari alkana menjadi –oat dan menambahkan awalan asam. Contohnya adalah alkana menjadi asam alkanoat, metana menjadi asam metanoat, dan butana menjadi asam butanoat. Secara umum, penamaan asam karboksilat didasarkan pada sumber alami asam tersebut. Contohnya adalah asam metanoat disebut sebagai asam formiat (asam format) atau asam semut. Hal ini dikarenakan asam metanoat ditemukan pada semut Formica rufa. Sedangkan contoh lain adalah asam butanoat yang disebut sebagai asam butirat karena ditemukan pada mentega (butter). Asam etanoat disebut sebagai asam asetat karena ditemukan pada cuka (asetum = cuka dalam bahasa Latin). Continue reading Senyawa Turunan Alkana: Asam Karboksilat
Keton atau alkanon adalah suatu senyawa turunan alkana dengan gugus fungsi –C=O- yang memiliki rumus umum CnH2nO. Sama seperti aldehid, keton juga memiliki gugus
de: Allgemeine Struktur von Ketonen; en: General structure of ketones (Photo credit: Wikipedia)
karbonil (C=O). Hanya saja, gugus karbonil pada keton berikatan dengan dua karbon sehingga ciri ini dapat digunakan untuk membedakan keton dari senyawa-senyawa dengan gugus karbonil lain seperti asam karboksilat, aldehid, ester, amida, dan senyawa-senyawa beroksigen lainnya. Penamaan keton secara IUPAC umumnya dilakukan dengan mengganti akhiran –a pada alkana menjadi –on. Contohnya adalah propana menjadi propanon. Sedangkan berdasarkan penamaan sederhana, nama lazim keton adalah alkil alkil keton. Kedua gugus alkil disebut secara terpisah dan diakhiri dengan kata keton. Contohnya adalah CH3-CO-C2H5 disebut metil etil keton dan CH3-CO-CH3 disebut dimetil keton.
Rumusan penentuan tata nama untuk senyawa keton didasarkan pada beberapa hal:
Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi
Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk sehingga posisi gugus fungsi mendapat nomor terkecil.
Rumus penentuan tata nama keton secara umum adalah:
(no.cabang) (nama cabang dan gugus fungsi lain) (no.gugus fungsi) (nama rantai induk)
Eter juga sering disebut alkoksialkana. Hal ini dikarenakan eter dianggap sebagai turunan alkana dengan satu atom H alkana tersebut diganti oleh gugus alkoksi (-OR’). Rumus umum eter adalah CnH2n+2O dengan struktur umum R-O-R’. Penamaan eter secara IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) dilakukan dengan mengganti akhiran –a menjadi –oksi, contohnya CH3-O-CH3 (C2H6O) disebut metoksimetana. Sedangkan penamaan sederhananya yaitu alkil alkil eter, dimana nama kedua gugus alkil diikuti dengan kata eter dalam 3 kata. Contohnya seperti CH3-O-CH3 di atas, disebut sebagai dimetil eter. Adapun CH3-CH2-O-CH3 disebut metil etil eter.
Rumusan penentuan tata nama eter didasarkan pada beberapa hal di bawah ini:
Rantai C yang lebih pendek disebut sebagai alkoksi
Rantai C yang lebih panjang disebut sebagai alkana
Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk sehingga letak gugus alkoksi akan memiliki nomor terkecil.
Rumus penentuan tata nama eter secara umum adalah:
(no.cabang)-(nama cabang)-(no.gugus alkoksi)-(nama gugus alkoksi)(nama rantai induk alkana)
Aldehid atau alkanal termasuk senyawa turunan alkana dengan gugus fungsi –CHO yang memiliki rumus umum CnH2nO. Aldehid memiliki gugus karbonil, yaitu ikatan rangkap
Català: Esquema de l’addició d’un nucleòfil a un grup aldehid (Photo credit: Wikipedia)
pada ikatan antara karbon dan oksigen (C=O). Penamaan aldehid secara IUPAC umumnya dilakukan dengan mengganti akhiran –a nama alkana menjadi –al. Contohnya adalah CH2O disebut metanal dan C2H4O disebut etanal. Sedangkan berdasarkan penamaan sederhana, nama aldehid diturunkan dari nama asam karboksilat yang sesuai dengan mengganti akhiran –at menjadi aldehid tanpa kata asam. Contohnya adalah metanal (CH2O) yang asam karboksilatnya berupa asam format, diberi nama menjadi formaldehid. Demikian juga dengan asam asetat yang penamaannya menjadi asetaldehid, dan seterusnya.
Rumusan penentuan tata nama untuk senyawa aldehid didasarkan pada beberapa hal:
Untuk rantai C yang tidak bercabang, nama aldehid diturunkan langsung dari nama alkana yang sesuai, dengan akhiran –a diganti –al seperti contoh di atas.