Posted on Leave a comment

Tinjauan Besi Dan Tembaga Secara Kimia

Tinjauan Besi Dan Tembaga Secara Kimia

Besi dan tembaga merupakan benda yang sering kita jumpai di sekeliling kita. Kita sudah tak asing lagi dengan istilah mereka. Baik besi maupun tembaga sama-sama merupakan unsur golongan transisi? Tetapi pernahkah anda bertanya-tanya bagaimana karakteristik besi dan tembaga jika ditinjau dari sisi kimia? Sebagai golongan transisi apakah mereka memiliki warna lebih dari satu? Apa yang terjadi jika besi dan tembaga bereaksi dengan zat lain dan bagaimanakah reaksinya?  Mari kita bahas semuanya dalam artikel ini. Continue reading Tinjauan Besi Dan Tembaga Secara Kimia

Posted on 6 Comments

Air dengan Kadar Besi Tinggi, Bagaimana Mengenalinya?

Coba perhatikan air yang kalian gunakan dalam kehidupan sehari-hari? Di beberapa tempat air yang digunakan memiliki kadar besi (Fe) yang meragukan untuk layak minum. Bagaimana ciri-ciri air yang memiliki kadar Fe tinggi?

Sebelumnya perlu diketahui penyebabnya yaitu biasanya air yang mengandung besi tinggi adalah air tanah Bor yang kedalaman pengeboranya 20 meter atau lebih dan untuk di beberapa wilayah mungkin kurang dari 20 meter, karena mungkin saat pengeboran air di kedalaman yang rendah air baru sedikit keluar dan biasanya keruh akhirnya mau tidak mau harus mengebor lebih dalam, biasanya air yang mengandung besi tinggi ini bersih dan sangat jernih ketika mengucur dari pompa.

Ciri ciri air yang mengandung besi tinggi yaitu airnya jernih sesaat ketika ditampung tetapi akan berubah warna kuning setelah beberapa saat, berbau (biasanya bau besi atau bau tanah), airnya sedikit licin. Untuk mengetahui angka pasti, dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium.

Zat besi (Fe) adalah salah satu elemen yang dapat ditemui hampir pada setiap tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua badan air. Pada umumnya zat besi yang ada di dalam air dapat bersifat terlarut. Kandungan ion Fe pada air sumur bor bisa berkisar antara 5 – 7 mg/L. Sedangkan standar kandungan zat besi air bersih berdasarkan Permenkes RI : No. 416/Menkes/Per/IX/1990 maksimal 1,0 mg/L. Tinggi-rendahnya kandungan Fe ini sangat dipengaruhi oleh kondisi struktur tanah.
Selain besi (Fe), ada beberapa masalah lain yang mempengaruhi kualitas air yaitu:

1.Mengandung kadar logam tinggi ( besi “Fe” mangan “Mg” Seng “Zn” dan beberapa logam lainya yang terlarut dalam air tanah )ciri air yang mengandung logam adalah air bening dan bersih tetapi jika diendapkan beberapa saat akan berumah warna coklat atau kuning dan tidak jarang yang mengndap serta bau logam

2.Mengandung minyak, ciri air yang mengandung minyak adalah air licin jika di pakai untuk mandi atau cuci tangan dan tidak jarang ada timbul lapisan minyak diatasnya

3.Mengandung cacing dan lumpur, ciri ciri air seperti ini adalah air tanahnya mengandung lumpur atau tanah saat keluar dari mesin pendorong dan jika dilihat dengan seksama akan ada cacing caring kecil merah di dalamnya dan berbau mikrobia

4.Mengandung zat kapur, air yang mengandung zat kapur akan berwarna seikit putih atau bening tetapi didalamnya akan terdapat kabut kapur jika dimasukan kedalam bak penampungan ( mengatasinya dengan filter khusus softener )

5.Air payau, tetntu saja air payau adalah air yang sedikit asin, bisa diatasi dengan filter khusus kami yaitu filter softener smart

6.Kadar TDS tinggi

Maka Kerugian yang ditimbulkan oleh zat zat tersebut adalah

1.Air berlogam berbahaya bagi ginjal bila dikonsumsi dan menimbulkan karat pada kendaraan jika dibuat untuk mencuci kendaraan dan menimbulkan bercak kuning pada baju putih yang dicuci

2.Air berminyak sangat tidak nyaman untuk kebutuhan sehari hari

3.Air mengandung mikrobia menimbulkan penyajit jika dikonsumsi

4.Mengandung zat kapur, menimbulkan bercak bercak putih jika digunakan untuk kebutuhan sehari hari dan berbahaya jika dikonsumsi

5.Air payau menimbulkan karat dan tidak bisa dikonsumsi.

Cek sekali lagi yuk, air kalian!

sumber:http://jualfilterpenyaringair.com/ciri-ciri-air-mengandung-besi-tinggi/

Posted on Leave a comment

Sering Mengkonsumsi Makanan Kaleng? Simak yuk!

​Coba kalian sebutkan beberapa macam bahan yang sering kita jadikan  pembungkus makanan? plastik, karton, alumunium foil, styrofoam, dan kaleng. Umumnya makanan yang dibungkus dengan kaleng adalah makanan yang memiliki daya simpan yang lebih lama. 

Kaleng adalah lembaran baja yang disalut timah (Sn) atau berupa wadah yang dibuat dari baja dan dilapisi timah putih tipis dengan kadar tidak lebih dari 1,00-1,25% dari berat kaleng itu sendiri. Terkadang lapisan ini dilapisi lagi oleh lapisan bukan metal yaitu untuk mencegah reaksi dengan makanan ataupun minuman di dalamnya. Kelebihan menonjol dari kemasan ini adalah bisa dilakukannya proses sterilisasi, sehingga makanan yang disimpan di dalamnya menjadi steril, tidak mudah rusak, dan awet. Dan pengertian dari baja adalah logam alloy yang komponen utamanya adalah besi (Fe), dengan karbon sebagai material pengalloy utama. Baja dengan peningkatan jumlah karbon dapat memperkeras dan memperkuat besi, tetapi juga lebih rapuh. Definisi klasik, baja adalah besi-karbon alloy dengan kadar karbon sampai 5,1 persen; ironisnya, alloy dengan kadar karbon lebih tinggi dari ini dikenal dengan besi (Fe). Definisi yang lebih baru, baja adalah alloy berdasar besi yang dapat dibentuk secara plastik.

Wadah kaleng digunakan sebagai wadah makanan dan minuman yang dilapisi oleh timah yang tipis. Timah akan melindungi besi dari pengkaratan. Jika lapisan timah tersebut rusak, pengkaratan cepat terjadi. Hal tersebut disebabkan oleh besi yang merupakan unsur reaktif sehingga mudah bereaksi dengan oksigen. 

Kaleng timah (tin can) merupakan pengembangan dari penemuan Nicolas Francois Appert pada dasawarsa 1800-an. Produk ini dipatenkan oleh seorang berkebangsaan Inggris, Peter Durand pada 1810. Berkat penemuan produksi massal, pada akhir abad ke-19, kaleng yang berbahan dasar timah (Sn) menjadi standar produk konsumen. Produk-produk makanan maupun minuman yang biasanya mengalami proses pengalengan ataupun menggunakan kaleng sebagai tempat (wadahnya) adalah produk-produk yang disterilisasi dengan panas. 

Kita memang bisa membaca bahan-bahan dalam kemasan, namun kita tidak tahu bagaiman isinya bila rusak atau diproduksi dengan tidak benar. Kita juga tidak tahu apakah makanan tersebut terkontaminasi atau tidak. Oleh karena itu konsumen harus berhati-hati dalam memilih makanan dan minuman yang dikemas dalam wadah berkaleng. Perhatikan keadaan wadahnya dan lapisan timahnya untuk menghindari keracunan.

Posted on 2 Comments

Apa Saja Komposisi Semen?

​Semen portland sering digunakan dalam konstruksi bangunan. Bisa dibilang semen merupakan komponen utama bangunan. Namun tahukah kalian komposisi semen terdiri dari apa saja?

Sebelumnya kita jelaskan terlebih dahulu apa itu semen. Semen adalah suatu jenis bahan yang memiliki sifat adhesif dan kohesif yang memungkinkan melekatnya fragmen-fragmen mineral menjadi satu massa yang padat. Meskipun definisi ini dapat diterapkan untuk banyak jenis bahan, semen yang dimaksudkan untuk konstruksi beton adalah bahan jadi dan mengeras dengan adanya air yang dinamakan semen hidraulis. Hidraulis berarti semen bereaksi dengan air dan membentuk suatu bahan massa.

Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan semen portland adalah batuan alam yang mengandung oksida-oksida kalsium, silika, alumina dan besi sebagai pembentuk senyawa potensial semen portland. 

Bagaimana sifat semen?

Sifat fisik dari semen adalah bahan berbutir halus yang lolos ayakan 2 µm dan mempunyai berat jenis antara 3 sampai 3,15 gr/cm3.

Apa saja komposisi dari semen?

Bahan dasar penyusun semen terdiri dari bahan-bahan yang terutama mengandung kapur, silika dan oksida besi, maka bahan-bahan itu menjadi unsur-unsur pokok semennya. Komposisi kimia semen portland pada umumnya terdiri dari CaO, SiO2, Al2O3 dan Fe2O3, yang merupakan oksida dominan. Sedangkan oksida lain yang jumlahnya hanya beberapa persen dari berat semen adalah MgO, SO3, Na2O dan K2O.
Keempat oksida utama tersebut diatas di dalam semen berupa senyawa C3S, C2S, C3A dan C4AF, dengan mempunyai perbandingan tertentu pada setiap produk semen, tergantung pada komposisi bahan bakunya.
Kalian pernah melihat semen yang dicampur air? Bagaimana bentuknya? Proses apa yang terjadi saat semen ditambahkan air?

Bila semen bersentuhan dengan air, maka proses hidrasi berlangsung dalam arah keluar dan arah ke dalam, maksudnya hasil hidrasi mengendap di bagian luar dan inti semen yang belum terhidrasi dibagian dalam secara bertahap akan terhidrasi, sehingga volume mengecil.

Semen bila terkena air akan berubah menjadi keras seperti batu. Oleh karena itu sangat perlu diperhatikan perbandingan antara air dan semen atau faktor air semennya, karena faktor ini akan berpengaruh terhadap kekuatan beton. Bila kurang semen dan terlalu banyak air akan menyebabkan segregration dan bleeding, selain itu perbandingan yang tepat antara semen dan air akan berpengaruh dalam kemudahan pekerjaan.