Posted on Leave a comment

Peran ilmu kimia dalam pembuatan vaksin

medical stethoscope and mask composed with red foiled chocolate hearts

Dunia saat ini tengah berjuang melawan musuh yang sangat kecil wujudnya sangat berbahaya serangannya. Jika manusia lengah dalam menjalankan protokol kesehatan yang ada. Virus SAR-Cov2 yang menyebabkan adanya penyakit COVID-19 dan sudah memakan banyak korban sampai sekarang. Virus ini juga sudah merubah tatanan hidup masyarakat dunia di mulai dari kehidupan sosial, ekonomi, pendidikan, keagamaan, adat kebiasaan, dan lain-lain.

Hal ini menyebabkan semua masyarakat dunia harus mulai bekerja, belajar, beribadah dari rumah . Supaya dapat mengekang pertumbuhan dan perkembangan dari virus itu dalam beradaptasi di inangnya. Tidak hanya itu, dengan masyarakat dunia melakukan sesuatu dari rumah menandakan mereka sudah mematuhi protokol kesehatan yang di galakkan pemerintah seperti menjalankan 5M ( memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta mengurangi mobilitas dan interaksi ) .

Kabar baiknya sekarang para ilmuwan berhasil menemukan salah satu dari upaya untuk melindungi tubuh dari virus ini. Dengan adanya vaksin ini di harapkan dapat meningkatkan imunitas tubuh dan menjadi tameng bagi orang-orang sekitar. Berikut tabel vaksin yang sudah di temukan bahkan sudah di pakai di seluruh negara dunia khususnya Indonesia :

ilmu kimia dalam pembuatan Vaksin
sumber idntimes.com

Meskipun vaksin sudah tersedia, menjalankan protokol kesehatan tetap harus di jaga. Karena vaksinasi bukanlah suatu upaya penuh dalam memutus rantai penyebaran virus Corona ini melainkan bagian dari upaya dalam memutuskannya. Mudah tidaknya virus tinggal di tubuh seseorang itu di akibatkan oleh orang itu sendiri yang lengah akan kesehatannya. Jadi di usahakan agar tetap ikhtiar atau berusaha penuh dalam melawan keganasan virus ini.

(baca juga Virus mahluk kecil yang berbahaya)

Proses Pembuatan

Dalam proses pembuatannya sendiri, vaksin ini tentunya tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya peran penting dari ilmu-ilmu yang mendasari pembuatannya. Salah satunya adalah peran penting dari ” Ilmu Kimia ” . Hal ini bukan berarti vaksin ini tidak aman bagi tubuh dan kesehatan karena mengandung bahan kimia. Karena sejatinya tubuh manusia sendiri pun terdiri dari bahan dan reaksi kimia yang tersebar di dalam tubuhnya. Demikian peran ilmu kimia dalam pembuatan Vaksin

Definisi ilmu kimia sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang materi, strukturnya, sifatnya, perubahan reaksinya serta perubahan energi yang menyertainya. Kimia pun memiliki beberapa cabang dalam peranannya seperti biokimia ( gabungan antara biologi dan kimia ) , kimia organik, kimia anorganik, kimia fisika, kimia analisis, dan lain-lain.

Kimia mempelajari sifat dan reaksi zat dalam mentransformasikan dari zat satu ke zat lainnya. Di dalamnya juga berguna untuk menjadi petunjuk untuk menyelaraskan sifat-sifat zat yang tersedia supaya dapat menghasilkan produk yang di inginkan sesuai kebutuhan manusia. Dan juga menyediakan bahan-bahan baru yang dapat di rancang agar memiliki sifat khusus sesuai keinginan dan kebutuhan.

Ilmu kimia memiliki banyak manfaat salah satunya dalam bidang kesehatan dan obat-obatan. Dalam proses pembuatan vaksin COVID-19 ini contohnya, di dalamnya mengandung bahan kimia yang menjadi penunjang dalam pembentukan imun bagi tubuh . Ingat ! Bukan berarti adanya bahan kimia dalam suatu produk itu di katakan berbahaya, karena manusia dalam menjalankan kehidupannya pun tidak terlepas dari bahan kimia khususnya yang ada dalam tubuhnya.

Contoh Vaksin

Sebagai contoh kandungan dalam vaksin Sinovac yang digunakan di Indonesia dan memiliki efikasi diatas 50% dan di nyatakan sebagai vaksin yang memiliki efek samping paling ringan di banding vaksin yang lain . Berikut kandungan aman bahan kimia yang di pakai dalam pembuatan vaksin pada umumnya :

a). Antigen, terbuat dari bagian-bagian kecil mikroorganisme penyebab penyakit misal dari sekuen proteinnya. Antigen juga dapat terbuat dari organisme penyebab penyakit yang utuh, namun dalam bentuk yang di lemahkan. Karena semua vaksin mengandung komponen aktif yang bertujuan untuk memicu sistem imun ( kekebalan tubuh ), dan menyediakan bahan yang dapat di rancang untuk mengaktifkan antigen tersebut dalam tubuh.

b). Stabilizer, merupakan senyawa kimia yang di pakai untuk mencegah dan menghadang terjadinya reaksi kimia antarkomponen dan mencegah vaksin menempel pada wadahnya. Stabilizer yang biasa di pakai terdiri dari gula ( sukrosa dan laktosa ), asam amino ( glisina ), dan protein.

c). Pengawet, di butuhkan agar vaksin tidak terkontaminasi atau bercampur dengan apapun ketika di pakai untuk vaksinasi lebih dari satu orang. Namun berbeda dengan vaksin dalam wadah satu dosis biasanya tidak memakai bahan pengawet. Bahan pengawet umum yang biasa di gunakan dalam vaksin adalah 2-phenoxyethanol. Senyawa kimia ini sudah sangat banyak di gunakan dalam berbagai produk bayi karena tidak beracun bagi manusia.

d). Surfaktan, merupakan senyawa kimia yang menjaga komponen yang ada dalam vaksin supaya dapat bercampur dengan baik, tidak ada endapan atau gumpalan. Senyawa kimia ini umum di pakai dalam membuat makanan seperti es krim.

e). Senyawa pengencer, senyawa yang biasa di pakai adalah air steril. Tujuannya agar konsentrasi komponen dalam vaksin sesuai sebelum di gunakan.

f). Senyawa pembantu, tidak semua vaksin menggunakan senyawa pembantu ini. Penggunaan senyawa pembantu ini di tujukan agar tubuh menghasilkan respon imun yang baik. Contoh senyawa pembantu adalah alumunium fosfat, alumunium hidroksida, dan alumunium sulfat dalam skala dosis yang kecil.

Menurut WHO ( World Health Organizational ) atau lebih di kenal sebagai badan organisasi kesehatan dunia mengatakan bahwa aluminium ini sudah terbukti tidak menyebabkan masalah bagi tubuh dan kesehatan manusia, karena manusia juga sudah terbiasa mengonsumsi aluminium ini dalam makan dan minumnya.

Simpulannya bahwa vaksin yang sedang di gunakan dalam proses vaksinasi di dunia khususnya Indonesia ini, cukup aman jika di pakai pada masyarakat yang tidak memiliki penyakit berat atau kronis. Karena para ilmuwan pun dalam membuatnya telah mematuhi protokol pembuatan yang berlaku. Serta peran penting dari ilmu yang mendukungnya seperti ilmu kimia yang mampu menjadi petunjuk dan penyedia bahan atau komponen dalam pembuatan vaksin sampai sekarang dan penjelasan ilmu kimia dalam pembuatan Vaksin.

Sumber :

https://chemistry.uii.ac.id/apa-itu-kimia-3/

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5252150/bahan-apa-saja-yang-ada-di-dalam-vaksin-ini-penjelasan-who

https://www.alodokter.com/menilik-izin-vaksin-covid-19-sinovac-dan-efektivitasnya

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.