Setelah mengetahui apa pirogen dan bagaimana tubuh bila pirogen masuk ke dalam tubuh. Sekarang kita lihat uji pirogenitas dilakukan di laboratorium.
Uji pirogen adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakan suatu sediaan uji bebas pirogen atau tidak. Uji ini dilakukan setelah melalui uji sterilitas. Tujuan uji ini adalah untuk membatasi resiko reaksi demam pada pasien.
Uji pirogen dapat ditentukan dengan beberapa cara yaitu:
1. Rabbit test
Tes ini adalah tes biologis menggunakan kelincisebagai hewan uji, karena kelinci sangat sensitif terhadap pirogen.
Uji pirogen menggunakan kelinci sehat yang telah dijaga dalam keadaan lingkungan dan makanan yang tepat sebelum dilakukan uji. Temperatur normal atau temperatur control diukur untuk tiap hewan yang akan digunakan. Temperatur ini digunakan sebagai dasar penentuan setiap kenaikan temperature yang ditimbulakan akibat dari penyuntikan larutan yang akan diuji. Kelinci-kelinci yang digunakan temperaturnya tidak boleh berbeda lebih dari 1°C, satu dengan yang lainnya, dan temperatur tubuh tersebut diperkirakan tidak akan meningkat.
Suntikkan produk yang akan diuji pada vena telinga setiap kelinci sebanyak 10 ml per kg berat badan, selesaikan tiap suntikan dalam waktu 10 menit dihitung dari awal pemberian. Catat temperature pada 1,2, dan 3 jam sesudah penyuntikan. Bila masing-masing kelinci tidak ada ynag temperaturnya meningkat 0,6°C atau lebih dari temperatur control masing-masing, dan jika hasil penjumlahan kenaikan temperatur dari 3 kelinci tidak lebih dari 1,4°C. Maka zat yang diuji memenuhi persyaratan bebas pirogen. Jika kelinci-kelinci menunjukkan kenaikan temperature 0,6°C atau lebih atau hasil penjumlahan kenaikan temperature 3 kelinci lebih dari 1,4°C, ulangi dengan menggunakan 5 kelinci lain. Jika tidak lebih dari 3 dari 8 kelinci, masing-masing menunjukkan kenaikan temperature 0,6°C atau lebih dan jumlah kenaikan temperature 8 kelinci tidak lebih dari 3,7°C, maka larutan memenuhi persyaratan bebas pirogen.
2. Uji LAL (Limulus Amebocyte Lysate)
Uji LAL adalah metode spesifik untuk bakteri endotoksin, hanya untuk pirogen yang signifikan pada kebanyakan pabrik farmasetikal dan peralatan medis. Test didasarkan pada mekanisme primitif penggumpalan darah dari kepiting seperti Kuda Amerika (Limulus polyphemus). Berberapa enzim diletakkan pada sel darah amoeba kepiting yang dipicuh oleh endotoksin perpanjangan koagulasi enzimatik yang di akhiri dengan produksi di gel protenose.
Test harus dihindarkan dari kontaminasi antimikroba sebelum dihindarkan, test ini penting untuk memastikan bahwa tidak ada factor campuran dalam sediaan, peralatan tidak menyerap endotoksin (seperti pada beberapa plastic) dan sensitifitas dari lisat diketahui.
Reagen test LAL disediakan dengan lyopilisasi sel di mubasit limulus. Volume setara reagen LAL dan larutan test (0,1 mikron per masing-masing)dicampurkan dalam gelas tube test elipirogenasi. Tube diinkubasikan pada suhu 37°C selama 1 jam, setelah test wadah dibaca. Tube diambil dari incubator dan diubah. Bekuan oleh yang rusak mengandung energy padatan merupakan faktor dari test positif. Ketika digunakan pada bagian ini bekuan gel uji awalnya, melewati test kegagalan dibatasi dan reagen sensitive LAL.
Demikian cara uji pirogenitas di laboratorium. Selanjutnya akan dibahas bagaimana cara menghilangkan pirogen pada peralatan medis dan sediaan steril atau disebut juga depirogenisasi.
[…] terakhir pirogen ini akan membahas tentang depirogenasi. Jauh lebih baik mencegah pembentukan pirogen daripada […]