
Ekstraksi Logam dari Oksidanya
Logam dapat diperoleh dari oksidanya secara tereduksi dengan karbon jika salah satu kesetimbangan berikut ini.
MO(s) + C(s) ⇔ M(s) + CO(g)
MO(s) + 1/2C(s) ⇔ M(s) + 1/2CO2(g)
Ke arah kanan kesetimbangan ini dapat dibahas dengan menggunakan fungsi termodinamika
- 1/2C (s) + 1/2O2(g) → 1/2CO2(g)
- M (s) + 1/2O2(g) → MO(g)
- C (s) + 1/2O2(g) → CO (g)
- CO(s) + 1/2O2(g) → CO2(g)
Ketergantungan fungsi Gibbs standar reaksi in terhadap temperature (d∆G/dT)p = -∆S
Karena pada reaksi ii ada kenaikan neto dari kuantitas nilai gas maka entropi reaksi standar bernilai positif dan besar. Oleh karena itu ∆G jauh berkurang dengan naiknya temperature.
Fungsi standar Gibbs untuk standar reaksi.
MO(s) + C(s) → M(s) + CO(g) ∆G = ∆G(iii) – ∆G(i)
MO(s) + 1/2C(s) → M(s) + 1/2CO2(g) ∆G = ∆G(ii) – ∆G(i)
MO(s) + CO(s) → M(s) + CO2(g) ∆G = ∆G(iv) – ∆G(i)
Aktivitas Biologis: Termodinamika ATP
Zat biokimia yang penting adalah adenosine trifosfat (ATP). Yang dimana memiliki fungsi untuk menyimpan cadangan makanan yang nantinya akan dibagikan untuk proses kerja bagi tubuh. Inti dari kegiatan ATP adalah kemampuan ATP untuk melepas gugus fosfatnya yang nanti akan membentuk Adenosin difosfat (ADP).
ATP(aq) + H2O9(l) → ADP(aq) + POX(aq) + H+(aq)
POX menyatakan gugus phospat organic. Dengan bantuan enzim reaksi ini berubah dari eksorgenik menjadi endergonik.
[…] (Baca juga Ekstraksi Logam Dari Oksida Logam) […]