Tanah umumnya mempunyai struktur yang lepas dan mengandung bahan-bahan padat, zat-zat organik, air, dan rongga-rongga udara. Bagian-bagian mineral dari tanah dibentuk oleh batuan induk dengan proses-proses pelapukan fisik, kimia dan biologis.
Jenis-jenis tanah tertentu mempunyai lapisan-lapisan yang berbeda bila tanah itu semakin ke dalam. Lapisan-lapisan ini disebut horison.
Ada yang bisa sebutkan lapisan apa saja dalam tanah? Oke, kita lihat satu persatu.
Tag: tanah
Kandungan Mikro dalam Tanah
masih ingan tentang artikel sebelumnya kan? kemarinjuga kita baru saja bahas tenang mikronutrien, ada ga sih kandungan mikro dalam tanah?
Tanah dan Najis (2)
Masih ingat artikel sebelumnya? sebelumnya kita baru sedikit bahas kandungan kimia tanah,, mari kita lanjutkan yu..
Tanah dan Najis
Ada yang pernah dengan hadist “Sucinya bejana salah seorang di antara kalian jika dijilati anjing adalah dengan mencucinya sebanyak tujuh kali, dan yang pertama kali dicampur dengan tanah.”
nah sebenarnya mengapa sih bisa seperti itu? kira-kira ada ga sih penjelasan secara ilmiahnya? apa saja sih komponen tanah itu? ikuti terus yaaa.. 🙂
Mengapa Kita Perlu Mendaur Ulang Plastik?
Apakah Anda tahu bahwa setiap ton botol plastik yang didaur ulang dapat menghemat 3,8 barel minyak? Industri plastik menyadari lebih dari 20 tahun yang lalu bahwa daur ulang plastik adalah usaha yang ramah lingkungan. Kembali pada tahun 1988 dimana produsen plastik meminta SPI yang merupakan sebuah industri plastik di Amerika untuk membuat sistem penomoran resin dan membantu memperbaiki lingkungan global dan melestarikan sumber daya alam kita dengan menyortir dan mendaur ulang plastik. Continue reading Mengapa Kita Perlu Mendaur Ulang Plastik?
Nanopartikel Sterilkan Air Minum dari Nitrat

Air memang menyehatkan, tubuh kita 75 persennya mengandung air. Namun, bagaimana air yang kita butuhkan dan kebutuhan vital bagi tubuh kita terkontaminasi? Tentunya hal tersebut bisa berdampak buruk bagi tubuh kita dan bukan menjadi air yang menyehatkan bagi semua makhluk hidup. Kontaminasi yang sering terjadi dan sering diremehkan oleh Continue reading Nanopartikel Sterilkan Air Minum dari Nitrat
TEORI ANALISIS TANAH RUTIN

1. Persiapan Contoh
Persiapan contoh untuk analisis di laboratorium merupakan standar untuk mengerjakan analisis tanah, kesalahan kerja pada waktu persiapan contoh akan menyebabkan semua hasil analisis salah.
Contoh dari lapangan yang disertai dengan surat permintaan analisis yang berisi daftar contoh dan jenis analisis yang diperlukan, diterima oleh administrasi laboratorium. Dalam buku administrasi dicatat nomor permintaan analisis, jumlah dan nomor contoh. Untuk setiap contoh dibuat nomor laboratorium yang ditulis pula pada label karton. Administrasi laboratorium juga membuat laporan hasil analisis yang telah selesai dikerjakan. Surat permintaan dan daftar hasil analisis didokumentasikan.
Kemudian contoh dihancurkan diatas nampan, bobot minimum contoh untuk di analisis adalah 500 gram kering. Contoh yang memenuhi syarat diberi nomor kemudian dikering udarakan dalam oven berkipas angin (35-40 oC untuk tanah, dan 60 oC untuk tanaman) selama 24 jam atau 23-35 oC dan dengan kelembaban antara 20-40 % (biasanya dua hari untuk tanah berkadar humus rendah). Tanah yang sudah kering kemudian ditumbuk dalam lumping porselin atau dengan mesin penggiling, selanjutnya disaring agar didapatkan tanah halus dengan ukuran partikel 2 mm (untuk analisis rutin) dan 0,5 mm (untuk parameter logam berukuran mikro agar proses destruksi dan ekstraksi lebih cepat).
2. Kadar Air
Penetapan kadar air tanah digunakan sebagai dasar untuk menunjukkan kandungan air dalam tanah. Tanah yang lembab banyak mengandung air sehingga jumlah tanah yang dianalisis relatif lebih sedikit jika dibandingkan dengan tanah yang kurang lembab, sehingga mempengaruhi kandungan unsur hara yang sebenarnya.
Kadar air ditetapkan dengan cara mengeringkan contoh tanah dalam oven pada suhu 105 C selama 24 jam.
3. Kemasaman Tanah (pH)
Kemasaman tanah (pH) mempunyai peranan penting dalam kehidupan, antara lain menentukan mudah tidaknya unsur hara yang diserap tanaman, menunjukkan kemungkinan adanya unsur-unsur beracun, dan mempengaruhi perkembangan mikroorganisme. Pada umumnya, unsur hara mudah diserap akar tanaman pada pH tanah sekitar netral karena pada pH tersebut kebanyakan unsur hara mudah larut dalam air. Pada tanah asam, unsur fosfor tidak dapat diserap oleh tanaman karena diikat oleh Fe dan Al, sedangkan pada tanah alkalis unsur fosfor juga tidak dapat diserap tanaman karena diikat oleh Ca dan Mg (Hardjowigrno, 1987).
Terdapat beberapa jenis keasaman tanah yaitu:
a.Keasaman aktif, mengukur pH dari konsentrasi H+ dalam larutan tanah. Ditetapkan dengan ekstrak air pada berbagai perbandingan tanah : air (1:1, 1:2,5, 1:5) lama pengocokan 30 menit. Kemudian diukur menggunakan pH meter dengan elektroda gelas kombinasi disebut pH H2O.
b.Keasaman cadangan / potensial, mengukur pH dan H+ yang berasal dari larutan, jerapan tanah, dan H+ dari hidrolisis Al3+ yang dikeluarkan dari jerapan. Biasanya dalam bentuk ekstrak KCl 1 M dan disebut pH KCl, dan biasanya pH KCl < pH H2O.
4 Poin selanjutnya silahkan lanjut ke halaman 2
Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur (SPU) Dan Penjelasannya

Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur (SPU) Dan Penjelasannya
Sistem periodik adalah suatu tabel berisi identitas unsur-unsur yang dikemas secara berkala dalam bentuk periode dan golongan berdasarkan kemiripan sifat-sifat unsurnya.
Continue reading Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur (SPU) Dan Penjelasannya