Posted on Leave a comment

Penemuan Bahan Baku Pesawat dari Kulit Singkong dan Batang Pisang

​Dua ilmuwan muda asal Semarang buktikan kejeniusan mereka dalam ajang International Young Inventors Project Olympiad (IYIPO) 2016 di Georgia, beberapa waktu lalu, menyingkirkan lebih dari 100 proyek ilmiah milik 35 negara di dunia, seperti Amerika Serikat, Jerman, Slovakia, Bosnia, Denmark dan lainnya.

Siapa mereka dan apa yang mereka usung sebgai proyek ilmiah mereka?

Raafi Jaya Sutrisna (17) dan Suprihatin (17) sukses membuktikan bahan baku pesawat dan kapal bisa terbuat dari limbah kulit singkong dan batang pisang.

Di usia semuda itu mereka telah menemukan sesuatu dari bahan yang tidak terpikirkan oleh kebanyakan orang.

Serat batang pisang dan kulit singkong yang merupakan bahan baku dicampurkan menggunakan resin dan katalis, sehingga terciptalah komposit sebagai alternatif bahan baku pesawat dan kapal.

“Dari situ serat aktif batang pisang dan kulit singkong kita campurkan menjadi satu menggunakan resin dan katalis. Lalu menggunakan komposit tertentu, jadilah komposit dari limbah batang pisang dan kulit pisang sebagai bahan alternatif industri otomotif kapal maupun pesawat,” jelas Raafi.

Komposit yang berasal dari bahan alami ini diklaim lebih efisien, ringan, tahan api dan kuat, sehingga sebenarnya bisa digunakan untuk industri secara luas.

Apa itu komposit?

Komposit didefinisikan sebagai dua macam atau lebih material yang digabungkan atau dikombinasikan dalam skala makroskopis ( dapat terlihat langsung oleh mata)sehingga menjadi material baru yang lebih berguna.komposit terdiri dari 2 bagian utama yaitu :

Matriks, berfungsi untuk perekat atau pengikat dan pelindung filler (pengisi) dari kerusakan eksternal. Matriks yang umum digunakan : carbon, glass, kevlar, dll

Filler (pengisi), berfungsi sebagai Penguat dari matriks. Filler yang umum digunakan : carbon, glass, aramid, kevlar.sumber
Selama setahun meneliti, Raafi mengaku mengalami tiga kali kegagalan, salah satunya saat percetakan komposit tak sempurna

“Kami mengalami tiga kali kali percobaan gagal. Salah satunya saat percetakan komposit adanya void (rongga udara atau lubang), maka diulang lagi, sehingga kami harus sempurnakan,” kata Raafi. 

“Karena jika banyaknya void pada komposit kami, maka membuat ikatan antar serat dan matrik (kuat dan tariknya) semakin menurun,” imbuh dia. 

Kini, Raafi mengaku akan terus mengembangkan temuannya agar dapat segera diaplikasikan dalam industri otomotif dan industri secara luas. Tentu tetap menggunakan serat alam berbasis limbah. 

“Kami ingin mengembangkan penelitian ini lebih lanjut. Jika berhasil diaplikasikan, Indonesia bisa menjadi produsen pembuatan komposit dari serat alam. Mengurangi penggunaan fiber glass dan menggantinya dengan menggunakan serat alam,” kata Raafi. 
Temuan Raafi dan Suprihatin rupanya menarik minat perusahaan penyedia layanan dan teknologi, Bosch di Indonesia. 

“Para inventor muda ini telah membuat kami terkesan dengan rangkaian inovasi mereka yang diciptakan untuk mendukung sebuah perubahan dalam industri pesawat, bidang otomotif,” ujar Managing director Bosch di Indonesia, Ralf von Baer. 

Sebagai bentuk apresiasi, Baer mengatakan telah memfasilitasi kedua ilmuwan muda itu untuk melakukan studi banding ke kantor pusat dan sentra riset serta pengembangan Bosch di Indonesia.sumber

Posted on Leave a comment

AIR DEMIN

Air demin merupakan kebutuhan utama beberapa industri. Apakah air demin itu?

Air demin adalah air yang dibuat dengan menghilangkan kandungan mineral dengan proses demineralisasi.

Mengapa harus air demin?

Salah satu alasan industri menggunakan air demin untuk prosesnya adalah menjaga mesin-mesin produksi yang sebagian besar akan rusak/korosif dengan adanya mineral yang terakumulasi dari air yang digunakan.

Bagaimana proses demineralisasi tersebut?

Demineralisasi air dilakukan dengan proses penyerapan kandungan ion-ion mineral di dalam air dengan menggunakan resin ion exchange. Air hasil proses demineralisasi digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, terutama untuk industri. Industri yang menggunakan air demin diantaranya yakni pembangkit listrik tenaga uap, industri semikonduktor, dan juga industri farmasi.

 

Ada dua tipe kolom resin yang umum digunakan pada proses demineralisasi air. Keduanya adalah Single Bed dan Mixed Bed Ion Exchange ResinSingle Bed berarti di dalam satu kolom hanya terdapat satu jenis resin saja yakni kation resin saja atau anion resin saja. Sedangkan kolom Mixed Bed beris

Pertukaran ion ini bertujuan untuk menghilangkan ion yang tidak diinginkan dari air baku dengan memindahkan ion-ion tersebut  ke  resin. Penukar ion memiliki kapasitas yang terbatas dalam kemampuan menukar ion yang disebut kapasitas tukar. Karena ini, penukar ion atau resin akhirnya menjadi jenuh. Untuk membuat agar resin yang akan digunakan tidak lagi jenuh maka resin tersebut dibackwash  dengan larutan regenerasi yang kuat dan berisi senyawa yang diinginkan ion, dan ini digunakan untuk menggantikan akumulasi ion yang tidak diinginkan. Operasi iniadalah proses kimia siklik, dan siklus lengkap biasanya meliputi sistem operasi, backwashing, regenerasi, pencucian campuran resin kation dan anion.

Mengapa kolom ion exchanger harus diregenerasi?

Jika keseluruhan molekul resin telah mengikat ion sasaran mereka, maka resin dikatakan telah mencapai titik jenuhnya. Untuk dapat menggunakan kembali resin tersebut perlu dilakukan proses regenerasi.

Bagaimana proses regenerasi resin single-bed kation atau anion?

Berikut adalah tahapan umum proses regenerasi resin single-bed kation atau anion:

  1. Lakukan pencucian resin backwash dengan mengalirkan air berlawanan arah dengan aliran normal treatment. Tahap ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang mungkin mengendap di dalam kolom.
  2. Injeksi regenerant(H2SO4 atau NaOH) yang telah dilarutkan dengan air berkualitas, ke dalam kolom resin. Regenerant harus mengalir pada kecepatan yang cukup sehingga waktu kontak dengan resin adalah 20 hinga 40 menit.
  3. Alirkan air murni ke dalam kolom dengan kecepatan yang sama dengan tahap sebelumnya.
  4. Terakhir, bilas resin dengan mengalirkan air demin dengan kecepatan sama dengan prosestreatment, sampai air output dari resin ini sesuai dengan kualitas yang diinginkan.sumber

Berbeda dengan resin single-bed ion berikut regenerasi untuk mixbed ion exchange.

  1. Lakukan backwashuntuk memisahkan resin kation dengan resin anion.
  2. Hentikan backwashdan tunggu hingga butiran-butiran resin mengendap.
  3. Jika diperlukan, buang air di dalam kolom hingga level mencapai setara dengan ketinggian resin.
  4. Injeksikan NaOH pekat yang telah dilarutkan ke dalam air demin.
  5. Keluarkan NaOH dari dalam kolom dengan mengalirkan air pelarut ke dalam kolom.
  6. Injeksikan larutan asam pekat (seperti hidroklorik atau asam sulfat) ke dalam kolom resin.
  7. Keluarkan larutan asam dari dalam kolom dengan mengalirkan air pelarut ke dalam kolom.
  8. Buang air hingga mencapai level setara dengan butiran resin.
  9. Aduk resin dengab menghembuskan udara terkompresi bersih atau nitrogen bertekanan.
  10. Isi kembali kolom dengan air demineralisasi.
  11. Lakukan pembilasan terakhir hingga didapatkan kualitas output yang sesuai dengan spesifikasi.

 

 

Posted on Leave a comment

Mengapa Kita Perlu Mendaur Ulang Plastik?

Plastic-recycling

Apakah Anda tahu bahwa setiap ton botol plastik yang didaur ulang dapat menghemat 3,8 barel minyak? Industri plastik menyadari lebih dari 20 tahun yang lalu bahwa daur ulang plastik adalah usaha yang ramah lingkungan. Kembali pada tahun 1988 dimana produsen plastik meminta SPI yang merupakan sebuah industri plastik di Amerika untuk membuat sistem penomoran resin dan membantu memperbaiki lingkungan global dan melestarikan sumber daya alam kita dengan menyortir  dan mendaur ulang plastik. Continue reading Mengapa Kita Perlu Mendaur Ulang Plastik?