
Pernah melakukan penetapan kadar NaCl dengan metode titrasi. Apa titrannya? Perak nitrat?
Yup, larutan perak nitrat merupakan salah satu titrant penetapan kadar NaCl. Namun tahukah kalian, larutan tidak berwarna perak nitrat meninggalkan noda yang sukar hilang saat kita terkena tumpahan?
Kok bisa? Kan larutannya tidak berwarna?
Sebelumnya kita lihat sekilas tentang perak nitrat yuk!
Perak nitrat merupakan sebuah senyawa anorganik dengan rumus kimia AgNO3. Senyawa ini adalah senyawa paling serbaguna di antara senyawa perak lainnya, dan digunakan pada fotografi. Senyawa ini lebih tidak sensitif terhadap sinar matahari daripada perak halida. Senyawa ini dulu disebut lunar kaustik karena perak dulunya disebut luna oleh para alkemis kuno yang percaya bahwa perak berasosiasi dengan bulan.
Perak nitrat masih sangat beracun dan korosif. Paparan singkat tidak akan menghasilkan efek samping langsung selain noda ungu, coklat atau hitam pada kulit , tetapi pada paparan konstan untuk konsentrasi tinggi, efek samping akan terlihat, termasuk luka bakar. Paparan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan mata. Perak nitrat dikenal sebagai zat yang mengiritasi kulit dan mata.
Perak nitrat saat ini tidak diatur dalam sumber-sumber air oleh Badan Perlindungan Lingkungan. Namun, jika lebih dari 1 gram perak terakumulasi dalam tubuh, kondisi ini disebut argyria dapat berkembang. Argyria adalah suatu kondisi kosmetika permanen di mana kulit dan organ dalam mengubah warna biru-abu-abu.
Pada saat perak nitrat mengenai kulit, kulit terbakar dan terjadi bercak hitam. Membran sel di daerah bercak itu rusak dan pigmen kulit juga rusak. Kerusakan ini lama sembuhnya, menunggu pembentukan baru; bahkan kerusakan ini dapat permanen. Larutan perak nitrat mudah terserap oleh kulit, tersebar ke tubuh. Zat ini merusak apapun yang dilewatinya; syarafpun dapat rusak. JJika zat ini mengenai mata, dapat merusak kornea mata. Uapnya mengganggu pernafasan, dapat berakibat fatal jika sampai ke paru-paru. Pencernaan juga dapat terganggu, mungkin diare atau yang lain.
Tubuh sama sekali tidak memerlukan ion perak, walaupun banyak mineral yang mengandung ion-ion logam lain sangat diperlukan tubuh. Proses fisiologi tubuh juga tidak memerlukan ion perak. Jika ion perak masuk ke tubuh, perak akan bereaksi dengan protein. Sedangkan protein mengadung belerang; maka belerang bereaksi dengan ion perak terbentuklah perak sulfida, Ag2S.
Tetap gunakan APD ya!