
Kimia adalah studi tentang materi, energi dan interaksi di antara keduanya. Ada banyak alasan untuk belajar kimia, bahkan jika Anda tidak mengejar karir di bidang sains. Continue reading Mengapa harus belajar kimia?
Kimia adalah studi tentang materi, energi dan interaksi di antara keduanya. Ada banyak alasan untuk belajar kimia, bahkan jika Anda tidak mengejar karir di bidang sains. Continue reading Mengapa harus belajar kimia?
Belajar tentang partikel, kita harus mengetahui satuan dari partikel. Banyaknya partikel dinyatakan dalam satuan mol. Satuan mol sekarang dinyatakan sebagai jumlah patikel (atom, molekul, atau ion) dalam suatu zat. Para ahli sepakat bahwa satu mol zat mengandung jumlah partikel yang sama dengan jumlah partikel dalam 12,0 gram isotop C-12 yakni 6,02 x 1023 partikel. Jumlah partikel ini disebut Bilangan Avogadro (NA = Number Avogadro) atau dalam bahasa Jerman Bilangan Loschmidt (L). Bilangan Avogadro (L) ditemukan oleh Johann Loschmidt pada 1865. Nama Avogadro dipilih sebagai penghormatan kepada Avogadro karena beliau orang pertama yang mengusulkan perlunya satuan jumlah partikel. Adapun nama Loschmidt diabadikan sebagai simbol bilangan tersebut, L.
Bagaimana hubungan mol dengan jumlah partikel?
Hubungan mol dengan jumlah partikel dapat dirumuskan:
kuantitas (dalam mol) = jumlah partikel / NA
atau jumlah partikel = mol x NA
Contoh soal:
Suatu sampel mengandung 1,505 x 1023 molekul Cl2, berapa mol kandungan Cl2 tersebut?
Jawab:
Kuantitas (dalam mol) Cl2 = jumlah partikel Cl2 / NA = 1,505 x 1023 / 6,02 x 1023= 0,25 mol
Bagaimana hubungan mol dengan massa?
Hubungan antara mol dengan massa adalah:
Kuantitas (dalam mol) = Massa senyawa atau unsur (gram) / Massa molar senyawa atau unsur (gram/mol).
Bagaimana hubungan mol dan volume?
Hubungan mol dan volume di bagi dua yaitu pada keadaan standar dan non standar.
1.Gas pada keadaan standar
Pengukuran kuantitas gas tergantung suhu dan tekanan gas. Jika gas diukur pada keadaan standar, maka volumenya disebut volume molar. Volume molar adalah volume 1 mol gas yang diukur pada keadaan standar. Keadaan standar yaitu keadaan pada suhu 0 °C (atau 273 K) dan tekanan 1 atmosfer (atau 76 cmHg atau 760 mmHg) atau disingkat STP (Standard Temperature and Pressure).
Besarnya volume molar gas dapat ditentukan dengan persamaan gas ideal: PV= nRT
P = tekanan = 1 atm
n = mol = 1 mol gas
T = suhu dalam Kelvin = 273 K
R= tetapan gas = 0,082 liter atm/mol K
Maka:
P V = nRT
V =1 x 0,082 x 273
V = 22,389
V = 22,4 liter
Jadi, volume standar = VSTP = 22,4 Liter/mol.
Dapat dirumuskan: V = n x Vm
n = jumlah mol
Vm = VSTP = volume molar
Contoh soal:
1) Berapa kuantitas (dalam mol) gas hidrogen yang volumenya 6,72 liter, jika diukur pada suhu 0 °C dan tekanan 1 atm?
Jawab:
Kuantitas (dalam mol) H2 = volume H2/ VSTP
= 6,72 L / 22,4 mol/L
= 0,3 mol
2) Hitung massa dari 4,48 liter gas C2H2 yang diukur pada keadaan standar!
Jawab:
Kuantitas (dalam mol) C2H2
= volume C2H2 / VSTP
= 4,48 / 22, 4
= 0,2 mol
Massa C2H2 = mol x Massa molar C2H2
= 0,2 mol x 26 gram/mol
= 5,2 gram
3) Hitung volume dari 3,01 x 1023 molekul NO2 yang diukur pada suhu 0 °C dan tekanan 76 cmHg!
Jawab:
kuantitas (dalam mol) NO2 = jumlah partikel /NA
= 3,01 x 1023 partikel / 6,02 x 1023 partikel/mol
= 0,5 mol
Volume NO2 = mol x VSTP
= 0,5 mol x 22,4 L/mol
= 11,2 liter
2. Gas pada keadaan nonstandar
Jika volume gas diukur pada keadaan ATP (Am-bient Temperature and Pressure) atau lebih dikenal keadaan non–STP maka menggunakan rumus:
P V = n R T
P = tekanan, satuan P adalah atmosfer (atm)
V = volume, satuan Vadalah liter
n = mol, satuan nadalah mol
R = tetapan gas = 0,082 liter atm / mol K
T = suhu, satuan T adalah Kelvin (K)
Contoh soal:
Tentukan volume 1,7 gram gas amonia yang diukur pada suhu 27 °C dan tekanan 76 cmHg!
Jawab:
n = massa amonia / massa molar amonia
= 1,7 gram / 17 gram/mol
= 0,1 mol
P = (76 cmHg / 76 cmHg) x 1 atm = 1 atm
T = (t + 273) K = 27 + 273 = 300 K
P V = n R T
1 atm × V = 0,1 mol × 0,082 L atm / mol K × 300 K
V = 2,46 L
Bagaimana hubungan mol dengan Molaritas?
Molaritas larutan didapatkan dengan membagi mol per volume.
Sekilas dilihat dari kata massa dan bobot sepertinya sama, tetapi kenyataannya berbeda lho.
Massa jenis atau densitas didefinisikan sebagai massa persatuan volume. Sebagai contoh es atau besi yang memiliki bahan homogen juga memiliki densitas yang sama pada setiap bagiannya. Simbol dari masa jenis adalah ρ (“rho”) berasar dari huruf Yunani. Apabila sebuah bahan yang homogen bermassa m dan memiliki volume v, maka densitasnya adalah m/v.
Nah bagaimana dengan bobot jenis?
Bobot jenis adalah rasio bobot suatu zat terhadap bobot zat baku yang volume dan suhunya sama dan dinyatakan dalam desimal. Bobot jenis menggambarkan hubungan antara bobot suatu zat terhadap bobot suatu zat baku. Contohnya air, yang merupakan zat baku untuk sebagian besar perhitungan dengan bobot jenis 1,00. Sebagai perbandingan, bobot jenis gliserin adalah 1,25 artinya bobot gliserin 1,25 kali bobot volume air yang setara. Dalam penerapannya bobot jenis digunakan untuk mengubah pernyataan kekuatan dalam b/b, b/v, dan v/v.
Selain digunakan untuk mengetahui kekentalan suatu zat cair bobot jenis juga digunakan untuk mengetahui kemurnian suatu zat dengan menghitung berat jenisnya kemudian dibandingkan dengan teori yang ada, jika berat jenisnya mendekati maka dapat dikatakan zat tersebut memiliki kemurnian yang tinggi.
Bagaimana cara mengukur massa jenis dan bobot jenis?
Berat jenis dapat ditentukan dengan menggunakan berbagai tipe piknometer.
Massa jenis zat cair dapat diukur langsung dengan menggunakan alat yang namanya hidrometer. Hidrometer memiliki skala massa jenis dan pemberat yang dapat mengakibatkan posisi hidrometer vertikal. Cara mengetahui massa jenis zat cair adalah dengan memasukkan hidrometer ke dalam zat cair tersebut. Hasil pengukuran dapat diperoleh dengan acuan semakin dalam hidrometer tercelup, menyatakan massa jenis zat cair yang diukur semakin kecil.
Pernahkah kalian berpikir, Kenapa es batu bisa mengambang di atas air ??
Alasan mengapa es lebih ringan daripada air adalah massa es tertentu yang terjadi lebih kosong daripada ketika massa yang sama sebagai air. Hal ini terkait dengan “ikatan hidrogen” Continue reading Mengapa es batu mengambang di atas air?
Elemen yang berada di luar nomor atom 104 disebut sebagai elemen yang superberat. Mereka diproduksi di laboratorium akselerator dan umumnya membusuk dalam waktu yang singkat. Laporan awal tentang penemuan unsur nomor atom 115 yang dirilis dari pusat penelitian di Rusia pada tahun 2004 kemudian disajikan bukti tidak langsung untuk unsur baru sehingga bagaimanapun tidak cukup untuk sebuah penemuan resmi. Continue reading Elemen Baru “Superberat” Telah Ditemukan secara Unik
Para ilmuwan telah mengungkapkan metode baru untuk mengubah lignin, produk limbah biomassa menjadi bahan kimia sederhana. Inovasi ini merupakan langkah penting menggantikan bahan bakar berbasis minyak bumi dan bahan kimia dengan bahan yang dapat diperbaharui hal tersebut telah diungkapkan oleh Shannon Stahl selaku ahli kimia hijau di University of Wisconsin-Madison. Continue reading Dari Kayu, Bisa Jadi Bahan Bakar yang Berguna
Kimia : Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang materi meliputi susunan, struktur, sifat dan perubahan materi serta energi yang menyertainya.
Materi : segala sesuatu yang mempunyai massa dan yang mempunyai volume (menempati ruang).
Materi mempunyai 3 wujud : padat (solid), cair (liquid/aqueous) dan gas (gas).
Perubahan wujud materi : materi yang berubah dari 1 wujud ke wujud lain.
Sifat | Perubahan Fisika | Perubahan Kimia |
Hasil materi baruWujudCiri-ciri | tidak menghasilkanberubahhanya melibatkan perubahan wujud, tetapi tidak menghasilkan materi baru | menghasilkanberubahmenghasilkan materi baru, ditandai adanya pembentukan gas, pembentukan endapan, perubahan warna, dan perubahan suhu |
Materi digolongkan : Continue reading Rangkuman Pengenalan Kimia
Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur (SPU) Dan Penjelasannya
Sistem periodik adalah suatu tabel berisi identitas unsur-unsur yang dikemas secara berkala dalam bentuk periode dan golongan berdasarkan kemiripan sifat-sifat unsurnya.
Continue reading Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur (SPU) Dan Penjelasannya