Posted on Leave a comment

Bagaimana Pengolahan Limbah Cair Secara Anaerob?

​Pada pengolahan limbah cair, salah satu bagian penting adalah tahap pengolahan menggunakan mikroorganisme. Berdasarkan kondisinya, pengolahan menggunakan mikroornanisme dibagi menjadi dua yaitu pengolaha aerobik dan anaerobik.

Apa itu pengolahan anaerobik?

Pengolahan air limbah  anaerob merupakan pengolahan air limbah dengan mikroorganisme tanpa injeksi udara/oksigen kedalam proses pengolahan. Pengolahan air limbah  anaerob bertujuan untuk merombak bahan organik dalam air limbah menjadi bahan yang lebih sederhana yang tidak berbahaya. Disamping itu pada proses pengolahan anaerob akan dihasilkan gas-gas seperti gas CH4 dan CO2. Proses ini dapat diaplikasikan untuk air limbah organik dengan beban bahan organic (COD) yang tinggi.
Perbedaan pengolahan limbah anaerobik dibanding aerobik dapat dilihat dari kondisi lingkungannya. 

Bagaimana kondisi lingkungan pengolahan limbah anaerobik?

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengolahan anaerobik diantaranya:

  1. Temperatur

Pada proses anaerob, diperlukan temperatur yanga lebih tinggi untuk mencapai laju reaksi yang diperlukan. Pada proses anaerob, penambahan temperatur dapat dilakukan dengan memanfaatkan panas dari gas methane yang merupakan by-product proses anaerob itu sendiri.
2.pH dan Alkalinitas

proses anaerob yang memanfaatkan bakteri methanogen lebih sensitif pada pH dan bekerja optimum pada kisaran pH 6,5 – 7,5. Sekurang-kurangnya, pH harus dijaga pada nilai 6,2 dan jika konsentrasi sulfat cukup tinggi maka kisaran pH sebaiknya berada pada pH 7 – 8 untuk menghindari keracunan H2S. Alkalinitas bikarbonat sebaiknya tersedia pada kisaran 2500 hingga 5000 mg/L untuk mengatasi peningkatan asam-asam volatil dengan menjaga penurunan pH sekecil mungkin. Biasanya dilakukan penambahan bikarbonat ke dalam reaktor untuk mengontrol pH dan alkalinitas.
3.Produksi Lumpur dan Kebutuhan Nutrien

 pada pengolahan anaerob, produksi lumpur adalah sebanyak 0,1 kg VSS/kg COD tersisihkan. Pada pengolahan aerob, konsentrasi nitrogen yang perlu ditambahkan adalah 8-12 persen dan fosfor sebesar 1,5-2,5 persen. Sebagai “rule of thumb”, kebutuhan nutrien pada pengolahan anaerob adalah seperlima dari proses aerob.
Pengolahan limbah secara anaerobik memiliki kelebihan dan kekurangan. Apa saja itu?

Kelebihan pengolahan anaerob : efisiensi yang tinggi, mudah dalam konstruksi dan pengoperasiannya, membutuhkan lahan/ruang yang tidak luas, membutuhkan energi yang sidikit, menghasilkan lumpur yang sedikit, membutuhkan nutrien dan kimia yang sedikit. Sedangkan kekurangan dari pada pengolahan anaerob : penyisihan kandungan nutrient dan patogen yang rendah, membutuhkan waktu yang lama untuk start-up, menimbulkan bau.
Bagaimana mekanisme reaksi pengolahan limbah cair dengan proses anaerobik
Penguraian senyawa organik seperti karbohidrat, lemak dan protein yang terdapat dalam limbah cair dengan proses anaerobik akan menghasilkan biogas yang mengandung metana (50-70%), CO2 (25-45%) dan sejumlah kecil nitrogen, hidrogen dan hidrogen sulfida.
Sebenarnya penguraian bahan organik dengan proses anaerobik mempunyai reaksi yang begitu kompleks dan mungkin terdiri dari ratusan reaksi yang masing- masing mempunyai mikroorganisme dan enzim aktif yang berbeda.
Penguraian dengan proses anaerobik secara umum dapat disederhanakan menjadi 2 tahap:
1.Tahap pembentukan asam
2.Tahap pembentukan metana
Langkah pertama dari tahap pembentukan asam adalah hidrolisa senyawa organik baik yang terlarut maupun yang tersuspensi dari berat molekul besar (polimer) menjadi senyawa organik sederhana (monomer) yang dilakukan oleh enzim-enzim ekstraseluler.
Pembentukan asam dari senyawa-senyawa organik sederhana (monmer) dilakukan oleh bakteri-bakteri penghasil asam yang terdiri dari sub divisi acids/farming bacteria dan acetogenic bacteria. Asam propionat dan butirat diuraikan oleh acetogenic bacteria menjadi asam asetat.

Pembentukan metana dilakukan oleh bakteri penghasil metana yang terdiri dari sub divisi acetocalstic methane bacteria yang menguraikan asam asetat menaji metana dan karbon dioksida. Karbon dioksida dan hidrogen yang terbentuk dari reaksi penguraian di atas, disintesa oleh bakteri pembentuk metana menjadi metana dan air.

Posted on 1 Comment

Belajar Pengolahan Air Limbah yuk!(2)

https://bisakimiadotcom.wpcomstaging.com/wp-content/uploads/2016/04/c427c-project_127_18.jpg

WWTP

Setelah mengetahui apa itu air limbah dan apa itu baku mutu air limbah pada artikel sebelumnya , sekarang kita akan membahas apa saja yang termasuk baku mutu air limbah?
Baku mutu air yang sering ditemui diantaranya COD, BOD, dan TSS. Apa sih itu?

Continue reading Belajar Pengolahan Air Limbah yuk!(2)

Posted on Leave a comment

Belajar pengolahan air limbah yuk! (1)

https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRo8M9Ns_VkAqGQngSsIt3-NpaKKXNT6u-YW3olvhIKo-HJj1mG

wwtp

Apa sih air limbah?

Air limbah merupakan air yang keluar dan tidak terpakai lagi dari suatu aktivitas (Industri, rumah tangga, supermarket, hotel dan sebagainya). Air limbah ini biasanya mengandung berbagai zat pencemar (kontaminan) seperti padatan tersuspensi, padatan terlarut, logam berat, bahan organik, bahan beracun, dan dapat bertemperatur tinggi.

Continue reading Belajar pengolahan air limbah yuk! (1)

Posted on Leave a comment

Bisakah Urin Menjadi Listrik ?

urine.jpg

Sebuah cara baru dengan sel bahan bakar yang dapat mengubah urin menjadi listrik bisa merevolusi cara kita untuk menghasilkan bioenergi, khususnya di negara-negara berkembang. Penelitian yang diterbitkan di Elektrochimica Acta, menjelaskan desain bari dari sel bahan bakar mikroba yang lebih kecil, lebih murah dan lebih kuat daripada yang bersifat tradisional. Continue reading Bisakah Urin Menjadi Listrik ?

Posted on 4 Comments

Pengolahan Limbah dan Contohnya

Pengolahan Limbah dan Contohnya

Pengolahan Limbah (sewerage system ) merupakan proses cara penghilangan kontaminan dari air limbah dan limbah rumah tangga, baik limpasan maupun domestic, pada proses pengolahan limbah terjadi proses fisika, kimia dan biologi bertujuan untuk Continue reading Pengolahan Limbah dan Contohnya

Posted on 2 Comments

1 Buah Kaleng Minuman Bekas dapat Menjernihkan 300.000 liter Air Keruh

sampah kalengSampah kaleng minuman bekas sangatlah banyak karena setiap harinya banyak manusia yang mengkonsumsi minuman kaleng. Kaleng minuman bekas adalah sampah anorganik yang tidak bisa didegradasi oleh bakteri,dan tidak bisa diurai secara alami,dalam jumlah banyak sampah ini dapat mengganggu kelestariaan lingkungan. Kandungan Aluminium dalam kaleng minuman ini adalah berkisar antara 1.4%- 16% tergantung kualitas kaleng minuman tersebut.

Untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat dari limbah kaleng minuman bekas, kita dapat mengolah kaleng minuman bekas ini menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Dalam Kesempatan kali ini akan dijelaskan cara memanfaatkan kaleng minuman bekas menjadi koagulan atau lebih spesifiknya adalaha alum dengan rumus kimia Al2(SO4)3 .18 H2O, yang dapat digunakan sebagai penjernih air. Alumunium sulfat merupakan suatu senyawa alumunium penting dalam dalam pengolahan air limbah (sebagai bahan penggumpal) dan dalam pemurnian air minum, ( John Dainlith,1994) Continue reading 1 Buah Kaleng Minuman Bekas dapat Menjernihkan 300.000 liter Air Keruh