Slamat datang dibisakimia.com insyaallah pasti bisa 🙂
Berikut ialah rangkuman materi Struktur atom
Atom terdiri atas proton, neutron, dan elektron. Proton dan neutron berada di dalam inti atom. Sedangkan elektron terus berputar mengelilingi inti atom karena muatan listrik nya. Semua elektron bermuatan negatif (-) dan semua proton bermuatan positif (+). Sementara itu neutron bermuatan netral.
A. Notasi unsur
Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur tersebut. Struktur atom menggambarkan bagaimana partikel-partikel dalam atom tersusun. Secara sistematis dapat digambarkan partikel-partikel suka atom berikut. Continue reading Rangkuman materi struktur atom part 1
Hai teman-teman sahabat bisakimia.com, berikut ini pembahasan mengenai salah satu contoh isomer yang dipelajari di mata pelajaran kimia SMA kelas 12 semester genap, yaitu jenis isomer fungsi dan beberapa contoh soalnya. Materi prasyarat dari pembahasan kita kali ini adalah tentang isomer pada tingkatan sebelumnya, yaitu di kimia SMA kelas 10. Teman-teman dapat melihat pembahasannya pada https://id.wikipedia.org/wiki/Isomer
Isomer adalah dua senyawa atau lebih yang mempunyai rumus molekul sama, tetapi rumus struktur berbeda. Isomer ada beberapa jenis, yaitu isomer rantai/kerangka/rangka, isomer posisi, isomer fungsi, isomer geometri (cis-trans), dan isomer optik. Continue reading Kimia SMA Kelas XII: Jenis Isomer Fungsi dan Contoh Soal
Dalam kimia, ada beberapa Hukum-Hukum Dasar Kimia yang harus diingat. Karena hukum berikut selalu memiliki hubungan dengan ilmu kimia secara keseluruhan. Tidak perlu menghapal, kamu cukup mengingat hukum-hukum berikut.
Hukum Lavoisier atau Kekekalan Massa.
Hukum ini menyatakan bahwa massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat setelah reaksi.
Berikut adalah contoh pengaplikasian Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier):
Pada sebuah pembakaran magnesium dengan oksigen. Sebanyak 1,52 g magnesium bereaksi tepat dengan 1,00 g oksigen. Berapakah jumlah gram oksigen yang diperlukan untuk bereaksi dengan 12,2 g magnesium?
Jawaban :
Magnesium + Oksigen → Magnesium oksida
Ingat hukum dasarnya adalah MASSA SEBELUM REAKSI = MASSA SESUDAH REAKSI
Jadi disamakan dulu antara perhitungan yang kanan dan kiri:
1,52 g magnesium / 1,00 g oksigen = 12,2 g magnesium / x g oksigen
Setelah itu, dikali silangkan (karena menurun hukum kekekalan massa, jumlah sebelum dan sesudah reaksi adalah sama, maka perbandingannya juga sama).
X= 12,2.1,00/1,52
Maka berapa untuk 12,2 g magnesium diperlukan oksigen sejumlah : (12,2 g magnesium/ 1,52 g magnesium ). 1,00 g oksigen = 8,03 g Oksigen
Hukum Proust atau Ketetapan Perbandingan yang menyatakan bahwa dalam suatu senyawa perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya selalu tetap.
Rumus dari hukum di atas adalah
% Zat dalam campuran = Banyaknya zat x 100 %
Banyaknya Campuran
Contoh soal:
Suatu senyawa oksida besi (FeO) memiliki perbandingan massa besi dan oksigen sebesar 7 : 2. Tentukan persen massa dari besi dan oksigen dalam senyawa tersebut.
Solusi :
Total perbandingan 7 + 2 = 9
Persen massa besi = (perbandingan Besi)/(total perbandingan)x 100 %
= 7/9 x 100 %
= 77,8 %
Persen massa oksigen = (perbandingan oksigen) ∕ (total perbandingan) x 100 %
= 2/9 x 100 %
= 22,2 %
Hukum Dalton atau Perbandingan Berganda. Hukum ini menyebutkan jika unsur A dan unsur B membentuk lebih dari satu macam senyawa, maka untuk massa unsur A yang tetap, massa unsur B dalam senyawanya berbanding sebagai bilangan bulat.
Belerang (S) dan oksigen (O) membentuk dua jenis senyawa. Kadar belerang dalam senyawa I adalah 50% dan II 40%. Apakah hukum Dalton berlaku untuk senyawa tersebut?
Jawab:
Untuk memeriksa berlakunya hukum Dalton, ikutilah cara sebagai berikut:
Tentukan perbandingan massa unsur-unsur dalam masing-masing senyawa dimana salah satu unsur ditetapkan dengan angka banding yang sama, yaitu = 1.
Tentukan perbandingan massa unsur yang satu lagi dalam senyawa-senyawa ersebut.
Untuk jelasnya, perhatikanlah penyelesaian soal berikut.
Senyawa I mengandung 50% belerang, berarti massa oksigennya adalah 50%.
Massa S : O dalam senyawa I = 50 : 50 = 1 : 1
Senyawa II mengandung 40% belerang, berarti massa oksigennya adalah 60%.
Massa S : O dalam senyawa II = 40 : 60 = 1 : 1,5
Jika massa belerang dalam kedua senyawa sama, misalnya sama-sama 1 gram, maka perbandingan massa oksigen dalam senyawa I : senyawa II = 1 : 1,5 = 2 : 3.
Oleh karena angka perbandingan merupakan bilangan bulat dan sederhana, berarti kedua senyawa memenuhi hukum perbandingan berganda.
Bagaimana? Mudah, bukan, memahami ilmu kimia?
Tips kecil dari saya dalam mengerjakan soal kimia adalah kamu harus bisa mengaitkan antara bab yang satu dengan bab yang lain. Karena pada dasarnya, bab-bab dalam kimia selalu berkaitan. demikian Hukum-Hukum Dasar Kimia
Hallo teman – teman kembali lagi dengan Bisa kimia kali Bisa kimia akam me review pelajaran XII yaitu mengenai Hukum Faraday dan Contoh Soal , langsung saja apa sih Hukum Faraday itu? Continue reading Hukum Faraday dan Contoh Soal
Bila kita melihat suatu reaksi dan ditinjau dari arah reaksinya maka reaksi kimia dapat dibagi dua yakni reaksi irreversible (satu arah/ tidak dapat balik) dan reaksi reversible( reaksi dua arah/ dapat bolak- balik).
Dala sistem keseimbangan, ada dua macam, yaitu sistem keseimbangan homogen dan sistem keseimbangan heterogen. Kesetimbangan homogen yaitu jika pereaksi dan hasil reaksi memiliki fase yang sama. Kesetimbangan heterogen memilki keadaan fase yang berbeda antara pereaksi dan hasil reaksi. Continue reading Kesetimbangan Kimia (Sub bab Pembahasan Soal tetapan kesetimbangangan Kc )