Posted on Leave a comment

SUHU DAN KALOR – Simulasi Bentuk dan Perubahan Energi

firewood hot smoke campfire

Seperti yang kita ketahui, perubahan energi adalah berubahnya suatu bentuk energi ke bentuk energi lainnya. Berbagai macam bentuk perubahan energi dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Perubahan energi ditujukan untuk meringakan pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh manusia, seperti halnya penggunaan berbagai alat elektronik di rumah. Contohnya, kompor listrik.

Kompor listrik merupakan salah satu alat elektronik yang digunakan sebagai media dalam meringankan pekerjaan atau kegiatan manusia guna memenuhi kehidupan sehari-hari. Penggunaan kompor lisrtik merupakan bukti nyata dari adanya bentuk dan perubahan energi, yakni perubahan energi listrik menjadi energi panas. Dengan kata lain, penggunaan dari kompor listrik ini merupakan praktik yang dapat dijumpai dan dilakukan secara langsung.

Continue reading SUHU DAN KALOR – Simulasi Bentuk dan Perubahan Energi
Posted on Leave a comment

Penentuan Kalor Reaksi Berdasarkan Hukum Hess

​Hukum Hess berkaitan dengan reaksi-reaksi yang dapat dilangsungkan menurut dua atau lebih cara ( lintasan).

Misalnya?

Reaksi antara karbon (grafit) dengan oksigen membentuk karbon dioksida. Jika kita mempunyai 1 mol karbon dan 1 mol oksigen, maka kedua zat ini dapat bereaksi. membentuk 1 mol karbon dioksida.

Coba lihat reaksinya.

‌Cara-1: Reaksi satu tahap

Satu mol karbon dan satu mol oksigen sehingga membentuk 1 mol karbon dioksida.

C(s) + O2(g) —-> CO2(g)

‌Cara-2: Reaksi dua tahap

Tahap 1: Satu mol karbon mula-mula direaksikan dengan 1/2 mol oksigen (setelah mol oksigen masih tersisa), sehingga membentuk 1 mol karbon monoksida.

C(s) + 1/2 O2(g) —-> CO(g)

Tahap 2: Gas karbon monoksida yang terbentuk pada tahap1 direaksikan dengan 1/2 mol oksigen yang tersisa, sehingga terbentuk 1 mol karbon dioksida.

CO(g) + 1/2 O2(g) —-> CO2(g)

Jika Tahap-1 dan Tahap-2 menurut cara yang kedua ini dijumlahkan, ternyata hasilnya sama dengan Cara-1 yaitu reaksi 1 mol karbon dengan 1 mol oksigen membentuk karbon dioksida.

Tahap-1: C(s) + 1/2 O2(g) —-> CO(g)

Tahap-2: CO(g) + 1/2 O2(g) —-> CO2(g)

______________________________________+

                  C(s) + O2(g) —-> CO2(g)

Pada tahun 1940, berdasarkan percobaan yang dilakukannya, Henry Hess menemukan bahwa kalor reaksi tidak bergantung pada lintasan, tetapi pada keadaan awal dan keadaan akhir. Artinya, jika keadaan awal dan keadaan akhir sama maka kalor reaksi adalah sama, meski berlangsung menurut lintasan yang berbeda.

Perhatikan entalpi pada kedua cara tadi.

Cara-1:

C(s) + O2(g) —-> CO2(g)      ∆H=-397kJ…(1)

Cara-2: 

Tahap-1:C(s) +1/2 O2(g) —-> CO(g) ∆H= – 111….(2)

Tahap-2: CO(g) + 1/2 O2(g) —-> CO2(g)  ∆H= -283 kJ…(3)

______________________________________+

            C(s) + O2(g) —-> CO2(g) ∆H= -394 kJ

Hess menyimpulkan penemuannya dalam suatu hukum yang kita kenal sebagai hukum Hess:” Kalor reaksi hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir, tidak pada lintasan”. Dengan kata lain, kalor reaksi total sama dengan jumlah kalor tahap-tahap reaksinya. Hukum Hess juga disebut hukum penjumlahan kalor.

Sekarang coba kalian tentukan jumlah kalor reaksi berdasarkan hukum Hess.

diketahui:

(1) H2(g) + F2(g) —-> 2HF(g)   ∆H= -537 kJ

(2) C(s) + 2 F2——-> CF4(g)      ∆H= -680kJ

(3) 2C(s)+2 H2(g)—–> C2H4(g) ∆H= 52.3 kJ

 Tentukanlah entalpi reaksi:

(4) C2H4(g) + 6 F2—–> 2 CF4(g) + 4HF(g)  ∆H =?  

Posted on 4 Comments

Rangkuman Materi Termokimia

Peta Konsep

peta konsep termokimia

A. Hukum Termokimia

  • Azas kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan tetapi energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain.
  • Jumlah energi yang dimiliki sistem dinyatakan dengan energi dalam (E).
  • Jika sistem menyerap kalor, maka E > 0 sedangkan jika sistem membebaskan kalor, maka E < 0
  • Hubungan antara energi dalam. kalor dan keda diumuskan dalam hukum termodinamika.
    • ΔE = q + W

Continue reading Rangkuman Materi Termokimia

Posted on 1 Comment

Mengubah Polusi Menjadi Energi Listrik

Peneliti dari Northwestern University telah menemukan suatu material yang dapat memanfaatkan polusi panas yang dihasilkan dari mesin kalor untuk menghasilkan listrik. Para peneliti tersebut menempatkan nanokristal garam batu (stronsium tellurida, SrTe) ke dalam timbal tellurida (PbTe). Material ini telah terbukti dapat mengkonversi kalor yang dihasilkan sistem pembuangan kendaraan (knalpot), mesin-mesin dan alat-alat industri yang menghasilkan kalor, hingga cahaya matahari dengan efisiensi yang jauh lebih tinggi dibanding penemuan-penemuan serupa sebelumnya. Continue reading Mengubah Polusi Menjadi Energi Listrik

Posted on 29 Comments

kenali perbedaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm dengan mudah

hallo guys ..

Dalam pelajaran kimia pasti dikenal dengan namanya reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Ini lebih tepatnya terdapat di bagian bab termokimia.

saya disini akan mencoba menjelaskan apa yang dimaksudkan dari kedua reaksi tersebut. Hal ini mudah untuk dipelajari kok, tanpa basa basi yuk mari kita kenali perbedaan dari kedua reaksi tersebut!

Reaksi Eksoterm dan Endoterm
endoterm eksoterm
gambar kiri: reaksi endoterm                        gambar kanan: reaksi eksoterm

Reaksi Eksoterm

Pada reaksi eksoterm terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan atau pada reaksi tersebut dikeluarkan panas. Pada reaksi eksoterm harga ΔH = negatif ( – ) *alasan minus (-) karena kalor berasal dari entalpi sistem yang dilepas ke lingkungan menyebabkan entalpi sistem berkurang

untuk melihat contoh dan kesimpulan silahkan melanjutkan ke halaman 2