Posted on 1 Comment

UNSUR RADIOAKTIF DAN PARTIKEL RADIOAKTIF

Semenjak ditemukannya sinar X pada tahun 1895 oleh Wilhelm Konrad Rontgen, para ilmuwan menyadari bahwa beberapa unsur dapat memancarkan sinar-sinar tertentu, meski pada saat itu para ilmuwan belum bisa memahami hakikat sebenarnya dari sinar-sinar tersebut serta mengapa unsur-unsur memancarkannya.

Marie Skłodowska-Curie
Marie Skłodowska-Curie. Sumber Gambar : wikipedia.org

Pada tahun 1896, Antoine Henri Becquerel mengamati bahwa beberapa gram uranium memancarkan radiasi yang dapat menembus kertas hitam yang menutupi plat fotografi. Sedangkan pada tahun 1898, sepasang ilmuwan, Marie Curie dan Pierre Curie, mengamati bahwa radiasi dari uranium dapat menyebabkan terbentuknya unsur baru.

Marie Curie menciptakan istilah keradioaktifan (radioactivity) untuk proses radiasi atau pemancaran sinar oleh suatu unsur. Sinar yang dipacarkan disebut sinar radioaktif, dan unsur yang memancarkannya disebut unsur radioaktif.

Pierre Curie dan Marie Curie berhasil mengisolasi dua buah unsur baru yang terbentuk dari peluruhan unsur uranium, masing-masing pada bulan Juli dan Desember pada tahun 1898. Kedua unsur itu kemudian mereka namai polonium (yang diambil dari nama Negara asal Marie yaitu Polandia) dan radium (yang diambil dari bahasa Latin, radiare yang memiliki arti ‘bersinar’). Sama seperti uranium, kedua unsur ini juga bersifat radioaktif. Hasil penelitian mereka dituangkan sebagai disertasi Ph.D dari Marie Curie pada tahun 1903. Mungkin inilah disertasi paling hebat dalam sejarah ilmu pengetahuan, sebab mengantarkan Marie Curie untuk meraih dua hadiah Nobel. Tahun itu juga Marie dan Peirre Curie, bersama-sama dengan Becquerel, meraih hadiah nobel bidang fisika untuk jasa mereka bertiga di bidang penelitian keradioaktifan. Kemudian pada tahun 1911 Marie Curie memperoleh hadiah Nobel bidang kimia untuk penemuan unsur polonium dan radium.

Pada tahun 1903, Ernest Rutherford mengemukakan bahwa sinar radioaktif dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan muatan mereka. Sinar radioaktif yang bermuatan positif diberi nama sinar alfa, dan tersusun dari inti-inti helium. Sedangkan sinar radioaktif yang bermuatan negatif deberi nama sinar beta, yang tersusun dari elektron-elektron. Sementara itu Paul Ulrich Villard menemukan jenis sinar radioaktif yang ketiga, yaitu sinar gamma yang tidak bermuatan. Sinar gamma adalah suatu bentuk radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang yang lebih pendek dari sinar X.

Berikut ini merupakan partikel-partikel yang sering kita jumpai pada pelajaran kimia.

Partikel/Sinar Notasi Muatan
Alfa (α) 2α4 atau 2He4 +2
Elektron/Beta (β) -1e0 atau -1β0 -1
Gamma (γ) 0γ0 0
Positron (elektron positif) 1e0 +1
Netron 0n1 0
Proton 1H1 atau 1p1 +1
Detron 1H2 atau 1D2 +1
Triton 1H3 atau 1T3 +1

 

untuk sifa sifat silahkan lanjut ke halaman 2

Posted on 1 Comment

Kimia Inti – III

Penjelasan lebih lanjut lagi mengenai kimia Inti dari artikel Kimia inti bagian 1 dan bagian 2 akan kita bahas disini.

Time lapse photograph of the heater head of a ...
Time lapse photograph of the heater head of a Stirling radioisotope generator undergoing lifetime assessment. Induction heating coils maintain a 650°C (1200°F) temperature. The pictured quartz glass probes are connected to an extensometer that measures creep strain. (Photo credit: Wikipedia)

Dalam kimia inti kita telah mengenal bahwa ada atom yang bersifat radioaktif. Atom tersebut merupakan atom yang tidak stabil karena memiliki kelebihan/kekurangan jumlah netron atau biasa disebut dengan isotop. Karena sifatnya yang radioaktif, maka atom atom tersebut disebut dengan radioisotop.  Karena Sifatnya yang khas dan unik. Radioisotop ini dapat di gunakan untuk berbagai keperluan yang sangat berguna. Beberapa kegunaannya yaitu:

Iodium (I-131)
-mencari ketidaknormalan pada tiroid / kelenjar tiroid
Iodium (I-123)
-disuntikkan pada pasien untuk mengetahui ada tidaknya gangguan ginjal
Karbon (C-14)
-mencari ketidaknormalan yang berhubungan dengan diabetes dan anemia
Kromium (Cr-51)
-keperluan scanning limpa
Selenium (Se-75)
-keperluan scanning pankreas

Teknetium (Te-99)
-keperluan scanning tulang dan paru-paru
Galium (Ga-67)
– keperluan scanning getah bening
Natrium (Na-24)
-untuk deteksi penyempitan pembuluh darah/trombosis
Radioisotop Silikon
-perunut radioisotop pada proses pengerukan lumpur pelabuhan atau terowongan
Fosfor (P-32)
-memperkirakan jumlah pupuk yang diperlukan tanaman
Karbon (C-14) -mengukur umur fosil hewan, tumbuhan dan manusia (dengan pengukuran pancaran sinar  beta)
Uranium (U-238)
-menaksir umur batuan
Uranium (U-235)
Reaksi berantai terkendali dalam PLTN
Kobalt (Co-60)
mengontrol pertumbuhan beberapa jenis kanker
Isotop 8O15
-menganalisis  proses fotosintesis pada tanaman

Manfaat Fungsi-fungsi lain
-membuat varietas tanaman baru yang tahan penyakit dan produktivitas yang tinggi
-pemandulan /sterilisasi serangga pengganggu tanaman
-mendeteksi pemalsuan lukisan atau keramik

Manfaat Secara Umum
-Tracer (perunut, pencari jejak) untuk berbagai keperluan
-Sumber Tenaga Listrik/PLTN
-Memanfaatkan sinar-sinar radiasinya untuk berbagai keperluan

Selain dari unsur unsur radioisotop, ada juga yang perlu di ingat. Apa yang di pancarkan unsur unsur radioaktif tersebut saat meluruh? ya. jawabannya ialah partikel radiasi seperti alpha, beta dan gamma.

Manfaat Partikel Radiasi

  1. Dalam Bidang Industri. Misalnya dalam pabrik kertas untuk menjaga konsistensi ketebalan kertas
  2. Dalam Bidang kedokteran. Untuk pengobatan kanker, biasanya sinar radiasi dipakai untuk membunuh sel sel kanker
  3. Dalam Bidang Penelitian. Dipakai untuk suatu instrumen analisis bernama AAN yaitu sebuah instrumen yang dapat mendeteksi komponen suatu material secara akurat dan memiliki sensitifitas tinggi.

————————————————————————————————————————————–

Dalam terjadinya reaksi inti, umumnya akan dihasilkan energi yang besar. Namun tahukah anda bagaimana penjelasan di balik semua itu?

Sebelumnya, Pernahkan anda mendengar rumus seperti di bawah ini?

E=MC2

Ya, Rumus tersebut sangatlah terkenal seperti sang pencetusnya yaitu albert einstein. Dan saat itu pula kita sering mendengar teori relativitas? Apakah ada hubungannya dengan rumus ini? TIDAK! Dari gambar dapat kita lihat bahwa yang akan kita cari ialah energi.

Jadi Rumus Ini digunakan untuk menjelaskan perubahan energi yang terjadi dalam reaksi inti. Lihat contoh dibawah ini:

   massa isotop Lithium-6 : 6,015122795
   massa isotop Deuterium : 2,0141017778
   massa isotop Helium-4  : 4,00260325415
   
Kemudian terjadi reaksi 
    Lithium-6  +   Deuterium  ->   Helium-4     +    Helium-4
   6,015122795 + 2,0141017778 -> 4,00260325415  +  4,00260325415

          8,0292245728        ->          8,0052065083

 Massa yang hilang: 8,0292245728 - 8,0052065083 = 0,0240180645 u   

         E = mc2

         E = mc2  =       1u             x      c2
                  = 1,660538782×10−27 kg x (299.792.458 m/s)2
                  = 149241782981582746,248171448×10−27 Kg m2/s2
                  = 149241782981582746,248171448×10−27 J
                  = 931494003,23310656815183435498209 ev
                  = 931,49 Mev       (dibulatkan)
   Jadi,energi 1u = 931,49 Mev

         E = 0,0240180645 u    x   931,49 MeV

Referensi :

  • Marthen Kanginan, Fisika SMA 3B, Erlangga
  • Joko Budiyanto, Fisika SMA/MA Kelas XII, BSE Depdiknas
  • Siswanto.Sukaryadi, Fisika SMA/MA Kelas XII, BSE Depdiknas
  • Isotope masses – Ame2003 Atomic Mass Evaluation by G. Audi, A.H. Wapstra, C. Thibault, J. Blachot and O. Bersillon in Nuclear Physics A729 (2003).
  • http://fisikastudycenter.com/skl-un-fisika/79-manfaat-dan-bahaya-radioisotop
Posted on 2 Comments

Kimia Inti – I

Radioactive Materials Area
Radioactive Materials Area (Photo credit: LimeTech)

Kehidupan di bumi ini sangat membutuhkan sinar matahari, namun apa yang membuat matahari dapat terus bersinar? Ternyata itu ialah reaksi fusi hidrogen di pusat matahari untuk menghasilkan Helium, dan melepaskan energi yang luar biasa besar. Reaksi tersebut di sebut juga reaksi Inti. Continue reading Kimia Inti – I

Posted on 1 Comment

Bagaimana Vitamin E Cegah Kanker?

vit e­

Banyak penelitian pada hewan yang telah menunjukkan bahwa  vitamin E dapat mencegah timbulnya kanker, namun berdasarkan uji klinis pada manusia menindaklanjuti temuan tersebut ternyata masih belum menunjukkan manfaat yang sama. Dalam karya baru, peneliti menunjukkan dalam sel kanker prostat bahwa salah satu bentuk vitamin E menghambat aktivasi enzim yang sangat penting untuk kelangsungan hidup sel kanker. Hilangnya enzim , yang bernama Akt,  merupakan penyebab kematian sel tumor. Vitamin tidak memiliki efek negative pada sel normal.

Ching-Shih Chen, professor kimia dan pharmacognosy di The Ohio State University dan seorang peneliti di Ohio State Comprehensive Cancer Center mengatakan bahwa ini merupakan demonstrasi pertama dari mekanisme yang unik tentang bagaimana vitamin E dapat memiliki beberapa manfaat dalam hal pencegahan dan pengobatan kanker.

Chen memperingatkan bahwa mengambil suplemen vitamin E yang khas tidak akan menawarkan manfaat ini sebab ada dua alasan. Alasan yang pertama adalah suplemen yang paling terjangkau sintesis dan didasarkan terutama bentuk vitamin tidak melawan kanker secara efektif dalam penelitian ini. Lalu, alasan kedua adalah manusia tidak dapat menyerap dosis yang tinggi untuk dapat mencapai efek anti-kanker. Continue reading Bagaimana Vitamin E Cegah Kanker?