Posted on 2 Comments

Elektrolisis

Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik (proses yang merubah energi listrik menjadi energi kimia).

Elektrolisa Larutan Dalam Air.

Dalam larutan terdapat kation (ion positif) dan anion (ion negatif) yang berasal dari ionisasi elektrolit. Jika larutan diberi arus listrik, maka kation akan mengalami reduksi dengan menangkap elektron sedangkan anion akan mengalami oksidasi dengan melepas elektron. (Untuk lebih jelas mengenai reduksi dan oksidasi bisa dibaca di artikel Perkembangan Konsep Reaksi Oksidasi Reduksi).

Oleh karena reduksi terjadi di katoda dan oksidasi terjadi di anoda, maka kation akan menuju katoda dan anion akan menuju anoda. Jadi, dalam sel elektrolisa, katoda merupakan elektroda negatif (sebab dituju oleh ion positif) dan  anoda merupakan elektroda positif (karena dituju oleh ion negatif).

Elektrolisis
Elektrolisis

Continue reading Elektrolisis

Posted on 3 Comments

Perkembangan Konsep Reaksi Oksidasi Reduksi

Ada beberapa konsep reaksi oksidasi reduksi, antara lain:

Konsep I:

Reaksi Oksidasi adalah reaksi antara suatu zat dengan oksigen.

Contoh :

2Mg(s)     +        O2(g)     →     2MgO(g)

CH4(g)      +        O2(g)     →     CO2(g)       +       2H2O(g) Continue reading Perkembangan Konsep Reaksi Oksidasi Reduksi

Posted on Leave a comment

Struktur Atom, Sistem Periodik, dan Ikatan Kimia (part 2)

2. Konfigurasi elektron

Konfigurasi elektron merupakan penataan elektron-elektron dalam atom. Ada tiga aturan untuk menggambarkan konfigurasi elektron dari suatu atom, yaitu :

1. Aturan Aufbau

Pengisian elektron pada orbital dimulai dari energi paling rendah kemudian ke tingkat energi yang lebih tinggi.

Image

Jika ditulis memanjang adalah sebagai berikut :

1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 4f 5p 6s 5d 6p 7s 5f 6d 7p…

2. Larangan Pauli

Pauli menyatakan bahwa tidak ada 2 elektron dalam 1 orbital yang memiliki ke-4 bilangan kuantum yang sama. Yang berarti bahwa bilangan kuantum spinnya harus berbeda yaitu + ½ atau – 1/2. Akibatnya, setiap orbital dapat diisi maksimal 2 elektron (1 pasang elektron)

  • Subkulit s terdiri dari 1 orbital, dapat ditempati maksimal 2 elektron
  • Subkulit p terdiri dari 3 orbital, dapat ditempati maksimal 6 elektron
  • Subkulit d terdiri dari 5 orbital, dapat ditempati maksimal 10 elektron
  • Subkulit f terdiri dari 7 orbital, dapat ditempati maksimal 14 elektron

Contoh :

7N           : 1s2 2s2 2p3                         atau [2He]  2s2 2p3

17Cl         : 1s2 2s2 2p3 3s2 3p5                atau [10Ne] 3s2 3p5

3. Aturan Hund

Pada pengisian orbital yang setingkat, elektron-elektron tidak membentuk pasangan lebih dulu sebelum masing-masing orbital terisi sebuah elektron.

Contoh :

Image

Sistem Periodik Unsur

Sistem periodik unsur disusun berdasarkan pengamatan sifat kimia dan sifat fisika unsur. Unsur yang mempunyai kemiripan, baik sifat kimia maupun fisika diletakkan dalam satu golongan.

Menentukan letak golongan

Jika konfigurasi elektron berakhir pada sn maka unsur tersebut pada golongan nA

Jika konfigurasi elektron berakhir pada pn maka unsur tersebut pada golongan (n+2)A

Jika konfigurasi elektron berakhir pada dn maka unsur tersebut pada golongan (n+2)B untuk n+2 berjumlah 8, 9, dan 10, sedangkan untuk n+2 yang berjumlah 11 dan 12 unsur terletak pada golongan IB dan IIB

Jika konfigurasi elektron berakhir pada fn, maka unsur tersebut terletak pada golongan lantanida dan aktinida

Menentukan letak periode

Letak periode ditentukan dari jumlah kulit elektron unsur yang ditandai dengan angka di depan subkulit yang terbesar.

Contoh

19K = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 atau [18Ar] 4s1

K terletak pada periode 4, golongan IA

23L = = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3 atau [18Ar] 4s2 3d3

L terletak pada periode 4, golongan VB

Bentuk molekul

Bentuk molekul ditentukan  melalui percobaan, tetapi untuk molekul-molekul sederhana dapat diramalkan bentuknya berdasarkan struktur-struktur elektron dalam molekul melalui teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion). Struktur elektron dalam molekul, yaitu dibentuk molekul, ditentukan oleh pasangan elektron terikat dan kekuatan tolak menolak antar pasangan.

PEB – PEB > PEB – PEI > PEI – PEI

Keterangan :

PEB : Pasangan elektron bebas

PEI : Pasangan elektron ikatan

Berbagai kemungkinan bentuk molekul sebagai berikut :

Image

Catatan :

A : atom pusat

X : pasangan elektron terikat

E : pasangan elektron bebas

Langkah-langkah untuk meramalkan bentuk molekul suatu senyawa sebagai berikut :

  • Gambarkan struktur Lewis senyawa tersebut
  • Tentukan jumlah PEB dan PEI di sekeliling atom pusat
  • Gunakan hasil nomor 2 untuk merumuskan tipe tersebut

Contoh :

Meramalkan bentuk molekul dari CH4 adalah :

Konfigurasi dari 6C = 2    4

Konfigurasi dari H = 1

Jumlah PEI = 4 dan PEB = 0

Tipe molekulnya adalah AX4, bentuk molekulnya adalah tetrahedron

D. Gaya tarik Antar molekul

Gaya tarik antarmolekul dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Gaya Van der Walls, yang terdiri atas gaya tarik menarik dipol sesaat dan gaya tarik menarik dipol-dipol.

a. Gaya tarik menarik dipol sesaat

Dipol sesaat terbentuk apabila elektron dari suatu daerah berpindah ke daerah lainnya. Hal itu menyebabkan suatu molekul yang secara normal bersifat nonpolar menjadi polar, sehingga antar molekul nonpolar terjadi gaya tarik menarik yang lemah.

Gaya tarik menarik ini dikemukakan oleh Fritz London, maka disebut gaya London atau gaya Dispersi. Gaya London ini terutama terdapat pada molekul-molekul nonpolar, misalnya CH4, H­2O.

b. Gaya tarik dipol-dipol

Suatu molekul yang penyebaran muatannya tidak simetris akan bersifat polar dan mempunyai ujung-ujung yang berbeda muatan (dipol). Susunan molekul seperti ini akan menghasilkan suatu gaya tarik menarik yang disebut gaya tarik dipol-dipol. Gaya tersebut terdapat pada senyawa polar. Senyawa polar cenderung mempunyai titik leleh dan titik didih yang lebih tinggi daripada senyawa nonpolar. Contoh senyawa polar, misalnya HCl dan BH3

Gaya-gaya antar molekul, yaitu gaya dispersi gaya London) dan gaya dipol-dipol, secara kolektif disebut gaya Van Der Walls. Gaya dispersi terdapat pada setiap zat, baik polar maupun nonpolar. Gaya tarik dipol-dipol yang terdapat pada zat polar menambah gaya dispersi dalam zat itu.

Ikatan hidrogen

Ikatan hidrogen terjadi antara molekul-molekul yang sangat polar dan mengandung atom hidrogen (H). Molekul-molekul yang sangat polar, misalnya F2, O2, dan N2 sedangkan yang termasuk ikatan hidrogen, misalnya HF, H2O, dan NH3. Ikatan hidrogen jauh lebih kuat daripada gaya-gaya Van Der Walls. Energi untuk memutuskan ikatan hidrogen adalah sekitar 15 sampai 40 kJ/mol, sedangkan untuk gaya Van Der Walls adalah sekitar 2 sampai 20 kJ/mol. Itulah sebabnya mengapa zat yang mempunyai ikatan hidrogen mempunyai titik cair dari titik didih yang relatif tinggi.

Sumber :Hayati SMA Kimia XI – Smt 1

Posted on 1 Comment

Fakta Emas

Emas

Emas
Kristal Emas.
Sumber Gambar : Wikipedia

Penemuan: dikenal sejak zaman prasejarah

Konfigurasi Elektron: [Xe] 6s14f145d10

Kata Asal: Sansekerta – Jval; Anglo-Saxon – gold, berarti emas; Latin – aurum , bersinar fajar Continue reading Fakta Emas

Posted on 6 Comments

Atom, Molekul, dan Ion

Atom

Atom merupakan bagian terkecil dari suatu materi. Terdiri dari inti (nukleus) yang biasanya mengandung proton (muatan +) dan neutron (netral) dan kulit yang mengandung elektron (muatan -).

atom

Continue reading Atom, Molekul, dan Ion

Posted on 4 Comments

Dasar Dasar Struktur Atom II

Melanjutkan dari Dasar dasar struktur atom I , untuk memahami lebih dalam mengenai sifat dan karakteristik atom. kita akan mengenal mengenai istilah isotop, isoton dan isobar.

  • Isotop adalah atom atom yang memiliki nomor atom sama namun memiliki nomor massa yang berbeda. Unsur yang termasuk isotop merupakan unsur yang sama namun memiliki netron yang lebih benyak. Misalnya C12 dan C13
  • Isobar adalah atom atom yang memiliki nomor massa yang sama, namun memiliki nomor atom yang berbeda. Unsur yang termasuk isobar biasanya unsur yang letaknya berdekatan di tabel periodik. seperti C14 dan N14
  • Isoton adalah adalah atom atom yang memiliki Jumlah netron yang sama. Unsur yang termasuk isoton biasanya unsur yang nomor atomnya berdekatan di tabel periodik. seperti Mg24 dan Na23

dari ketiga sifat tersebut yang banyak dimanfaatkan dan digunakan adalah isotop. Karena isotop merupakan unsur yang sama namun memiliki sifat yang sedikit berbeda. Biasanya lebih radioaktif. beberapa kegunaan isotop banyak digunakan di dunia penelitian, analisis, kesehatan, arkeolog dan sebagainya. Continue reading Dasar Dasar Struktur Atom II

Posted on 2 Comments

Dasar Dasar Struktur Atom I

Dalam ilmu kimia, hal terpenting yang perlu kita pelajari ialah mengenai atom. Atom merupakan unit terkecil dari materi. Namun atom juga masih memiliki beberapa komponen penyusun. Yaitu elektron, proton dan netron.

  • Elektron ialah bagian dari atom yang bermuatan negatif
  • Proton ialah bagian dari atom yang bermuatan negatif
  • Netron ialah bagian dari atom yang bermuatan netral
Atom Structure
Atom Structure (Photo credit: Wikipedia)

Continue reading Dasar Dasar Struktur Atom I

Posted on 1 Comment

Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur

Atom merupakan materi paling kecil dari suatu benda yang tidak dapat dibagi maupun dipisah dengankonfigurasi elektron reaksi apapun. Partikel penyusunnya adalah proton, elektron dan neutron.Proton dan neutron berada di dalam inti atom sedangkan elektron berada di dalam ruang seputar inti. Proton memiliki muatan positif, sedangkan elektron bermuatan negatif di mana neutron memiliki muatan netral atau tidak bermuatan. Setelah mengetahui apa itu atom maka kini kita juga harus mengetahui apa itu sistem periodik unsur. Sistem periodik unsur merupakan upaya pengelompokan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifatnya. Keperiodikan sifat unsur-unsur meliputi  perubahan secara periodik jari-jari atom, afinitas elektron, energi ionisasi dan keelektronegatifan unsur-unsur tersebut.

Hubungan antara sistem periodik dan sifat atom dari unsur-unsur tersebut ialah sistem periodik unsur mengacu pada pembahasan sifat-sifat atom dimana unsur yang sifatnya sama itu terletak pada golongan yang sama dalam sistem periodik unsur tersebut. Ikatan kimia tersebut juga adalah ikatan atom yang terikat satu sama lain dalam senyawanya disebabkan oleh adanya gaya. Ada 2 jenis ikatan kimia yang terjadi, yakni ikatan ion dan ikatan kovalen.

Ikatan ion memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  1. Masing-masing unsur harus ada yang melepaskan dan menerima elektron agar elektron terluarnya serupa dengan elektron valensi unsur-unsur gas mulia sehingga mencapai kestabilan.
  2. Unsur golongan alkali dan alkali tanah cenderung melepaskan eletron terluarnya untuk mencapai kestabilan dengan membentuk ion positif. Continue reading Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur