Posted on Leave a comment

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT + CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN

larutan elektrolit dan nonelektrolit

Hai semua. Tahukah kalian jika sebagian larutan dapat menghantarkan arus listrik? Apa yang menyebabkan larutan tersebut dapat menghantarkan arus listrik? Itulah larutan elektrolit dan nonelektrolit

Yuk kita bahas!

Hantaran listrik melalui larutan pertama kali dijelaskan oleh ilmuwan asal Swedia, Svante August Arrhenius (1859-1927).

Ia mengemukakan bahwa senyawa dalam larutan dapat terurai menjadi partikel-partikel atom atau gugus atom yang bermuatan listrik yang dinamakan ion.

Lantas apa yang dimaksud larutan?

Larutan adalah campuran dua zat atau lebih yang bersifat homogen. Artinya, semua bagian dari larutan memiliki komposisi yang sama sehingga tidak terbentuk lapisan dan tidak dapat disaring. Larutan dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari, misalnya larutan gula, alkohol, dan sirup.

Dalam suatu larutan dikenal istilah solute (zat terlarut) dan solvent (pelarut). Zat terlarut adalah zat yang jumlahnya lebih sedikit, sedangkan zat pelarut adalah zat yang jumlahnya lebih banyak. Misalnya, kalian membuat larutan gula dengan komposisi satu sendok gula dan segelas air. Maka, yang dimaksud zat pelarut adalah gula, sedangkan pelarut adalah air. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut.

larutan elektrolit dan nonelektrolit

Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dibagi menjadi dua, yaitu larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit.

1. Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit merupakan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Larutan elektrolit mengandung ion-ion yang bergerak bebas sehingga mampu menghantarkan arus listrik melalui larutan.
Misalkan, pada larutan garam NaCl akan terjadi ionisasi (proses pembentukan ion) yaitu molekul NaCl tersebut terurai menjadi ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Berikut persamaan reaksinya.
NaCl → Na+ + Cl

(Baca juga Jenis Reaksi Kimia dalam Larutan Elektrolit)

2. Larutan Nonelektrolit

Berbanding terbalik dengan larutan elektrolit, larutan nonelektrolit merupakan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Larutan nonelektrolit tidak dapat mengalami ionisasi, sehingga tidak menghantarkan arus listrik.

Yang termasuk larutan nonelektrolit diantaranya larutan gula (C₆H₁₂O₆), larutan sukrosa (C₁₂H₂₂O₁₁), larutan urea(CO(NH₂)₂), dan alkohol (C₂H₅OH), kloroform (CHCl₃), karbon tetraklorida (CCl₄), Dikloro metana (CH₂Cl₂), dan Gliserol (C₃H₈O₃).

Jadi, misalnya kita melarutkan gula dalam air, maka gula tidak dapat terurai menjadi ion dalam air, melainkan tetap berupa molekul. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut.
C₁₂H₂₂O₁₁ → C₁₂H₂₂O₁₁

Selanjutnya, untuk menguji apakah suatu larutan bersifat elektrolit atau nonelektrolit, dapat dilakukan percobaan dengan menggunakan electrolyte tester. Alat uji ini akan memberikan hasil sebagai berikut.

larutan elektrolit dan nonelektrolit

(A) Larutan yang tidak dapat menyalakan lampu pijar dan juga tidak menghasilkan gelembung gas.
(B) Larutan yang dapat menyalakan lampu pijar dan menghasilkan gelembung gas.
(C) Larutan yang menyalakan lampu pijar (namun redup), dan sedikit menghasilkan gelembung gas.

Nah, menurut hasil percobaan ditarik kesimpulan bahwa sampel (A) merupakan larutan nonelektrolit. Sedangkan sampel (B) dan (C) merupakan larutan elektrolit.

Tapi, mengapa hasil percobaan yang ditunjukkan sampel (B) dan (C) berbeda jika keduanya sama-sama larutan elektrolit?

Jadi, berdasarkan sifat daya hantar listriknya, larutan elektrolit dibedakan menjadi dua, yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Perbedaan ciri keduanya diuraikan dalam tabel berikut.

α merupakan lambang dari derajat ionisasi/disosiasi. Derajat disosiasi berfungsi untuk mengetahui kekuatan larutan elektrolit. Secara matematis derajat disosiasi (α) dirumuskan sebagai berikut.

α = (jumlah ion terurai)/(mol mula-mula)

Nilai α dapat berubah-ubah antara 0-1, dengan ketentuan sebagai berikut.
α = 1, larutan terdisosiasi sempurna dan bersifat elektrolit kuat.

0 < α > 1, larutan terdisosiasi sebagian dan bersifat elektrolit lemah.

α = 0, larutan tidak terdisosiasi dan bersifat nonelektrolit.

(baca juga Manfaat Elektrolit untuk Tubuh)

Contoh Soal

Agar lebih memahami, berikut contoh soal terkait materi larutan elektrolit dan nonelektrolit.

1. Perhatikan hasil percobaan berikut.

Dari data tersebut, larutan yang mengandung zat terlarut berupa molekul-molekul adalah …

A. Larutan X dan larutan Y

B. Larutan Y saja

C. Larutan X saja

D. Larutan Z saja

E. Larutan X dan larutan Z

Jawaban: B

Pembahasan:

Larutan yang mengandung zat terlarut berupa molekul merupakan larutan yang tidak terionisasi. Di mana larutan yang tidak terionisasi adalah larutan nonelektrolit. Ciri-ciri larutan nonelektrolit diantaranya lampu tidak menyala, dan tidak terdapat gelembung gas. Berdasarkan tabel soal, yang sesuai dengan ciri-ciri larutan nonelektrolit adalah larutan Y saja.

2. Perhatikan beberapa larutan berikut!

1) Ba(NO₃)₂ 0,2 M
2) SrCl₂ 0,1 M
3) C₁₂H₂₂O₁₁ 0,5 M
4) CH₃COONa 0,1 M

Berdasarkan data tersebut, urutan larutan dengan kekuatan daya hantar listrik dari yang paling lemah adalah …

A. 1)-4)-3)-2)

B. 2)-4)-1)-3)

C. 2)-1)-4)-3)

D. 3)-4)-1)-2)

E. 3)-4)-2)-1)

Jawaban: E

Pembahasan:

Urutan kekuatan daya hantar listrik dari yang paling lemah, yaitu:

larutan nonelektrolit < larutan elektrolit lemah < larutan elektrolit kuat

Selanjutnya, daya hantar listrik suatu larutan dipengaruhi oleh konsentrasi, jumlah ion, dan jenis zat terlarut. Berikut jumlah ion untuk tiap-tiap larutan tersebut.

1) Ba(NO₃)₂ 0,2 M

Ba(NO₃)₂ Ba2+ + 2NO₃-, n= 3

(n = jumlah ion, diperoleh dari jumlah koefisien produk)

Konsentrasi×jumlah ion = 0,2 × 3 = 0,6 M

2) SrCl₂ 0,1 M

SrCl₂ Sr2+ + 2Cl-, n= 3

Konsentrasi×jumlah ion = 0,1 × 3= 0,3 M

3) C₁₂H₂₂O₁₁ adalah sukrosa yang tergolong larutan nonelektrolit.

4) CH₃COONa 0,1 M

CH₃COONa CH₃COO- + Na+, n= 2

Konsentrasi×jumlah ion = 0,1 × 2= 0,2 M

Jadi, urutan kekuatan daya hantar listrik dari yang paling lemah yaitu: 3)-4)-2)-1).

Nah, gimana? Mudah bukan? Pada dasarnya, larutan dapat menghantarkan arus listrik apabila terdapat ion-ion dari senyawa penyusun yang bergerak.

Sekian ya pembahasan mengenai LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NONELEKTROLIT+CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kalian semua, terimakasih.

Posted on 1 Comment

Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit

Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit
Materi kkimia elektrolit dan non elektrolit

Halo !! Kali ini kita akan masuk ke materi Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit

Ini materi mudah kok gengs

Yuk kita mulai materinya

Larutan adalah campuran antara zat terlarut dan zat pelarut. Zat terlarut itu apa? Zat terlarut itu zat yang terdispersi dalam zat pelarut. Kalau zat pelarut itu zat yang mendispersi komponen-komponen zat terlarut. Continue reading Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit

Posted on 3 Comments

Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah

Materi kkimia elektrolit dan non elektrolit

​Jika kalian melarutkan kristal gula dalam air dan menguji daya hantar listriknya, larutan gula tersebut tidak dapat menghantarkan arus listrik. Dan jika kalian melarutkan kristal NaCl dalam air dan menguji daya hantar listriknya, larutan NaCl tersebut dapat menghantarkan arus listrik.

Mengapa larutan NaCl dapat menghantarkan arus listrik? Lalu mengapa larutan gula tidak dapat menghantarkan arus listrik? Hal tersebut dapat dipahami dengan mengamati proses pembentukan NaCl. Senyawa NaCl merupakan senyawa ionik yaitu senyawa yang terbentuk dari ion Na+, bergabung dengan ion Cl-. Molekul NaCl terdiri atas ion-ion yang bermuatan dan bergabung untuk membentuk kristal. Oleh karena itu, senyawa ionik dalam bentuk lelehannya dapat menghantarkan arus listrik.

Struktur kristal NaCl terdiri dari ion-ion yang rapat. Jika dilarutkan dalam air, molekul-molekul air akan meregangkan ion-ion tersebut sehingga ion akan tersebar dalam medium air. Reaksi pelarutan NaCl dalam air sebagai berikut.

NaCl(s) + H2O(l) ——-> Na+(aq) + Cl -(aq)

Muatan dalam ion-ion larutan dapat menghantarkan arus listrik. Jika kedua elektroda dicelupkan ke dalam larutan, adus listrik dapat dihantarkan dari satu elektroda ke elektroda lainnya dan lampu menyala. Air murni sangat sedikit mengalami ionisasi sehingga molekul-molekul air tetap utuh dan tidak bermuatan. Akibatnya air sukar menghantarkan arus listrik. Molekul gula tidak terionisasi larutannya. Larutan gula tidak menghantarkan arus listrik jika kedua elektroda dicelupkan dan lampu pun tidak menyala. Proses terbentuknya ion-ion dalam larutan disebut ionisasi.

Percobaan Daya Hantar

Apakah semua zat yang larut dalam air dapat terionisasi sempurna?

Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah

Jawabannya ada pada percobaan berikut. Jika terdapat dua buah tabung, tabung A berisi larutan HCl dan tabung B berisi larutan CH3COOH. Elektroda dicelupkan ke msing-masing larutan lalu dihubungkan dengan lampu yang dapat menyala.

Tabung A berisi larutan HCl dapat membuat lampu menyala terang. Hal ini dikarenakan larutan HCl dapat mengalami ionisasi sempurna menghasilkan ion H+ dan Cl-.

Apa yang terjadi pada tabung B? Tabung yang berisi larutan CH3COOH hanya dapat menyalakan lampu dengan redup karena larutan CH3COOH tidak mengalami ionisasi sempurna dan hanya sedikit menghasilkan ion CH3COO- dan H+. Akibatnya jumlah ion yang terdapat dalam larutan tidak banyak dan membuat nyala lanpu menjadi redup. Keredupan tersebut bergantung pada konsentrasi larutan.

Contoh

Contoh senyawa yang merupakan elektrolit kuat adalah NaCl, KCl, HCl, HNO3, HBr, NaOH, H2SO4, HNO3, Na2SO4, Ca(OH)2, dan KOH. Contoh elektrolit lemah yaitu CH3COOH, HF, H2CO3, NH4OH, Al(OH)3, dan H3PO4. Selain melakukan percobaan, larutan elektrolit dapat ditentukan kuat atau lemahnya dengan derajat ionisasi. Derajat ionisasi adalah perbandingan jumlah mol zat yang terionisasi dengan mol zat mula-mula. Semakin besar derajat ionisasi, semakin kuat sifat elektrolitnya.

Posted on 1 Comment

Larutan elektrolit dalam darah

Apakah kamu pernah mengamati darah yang keluar dari tubuhmu sendiri?
Darah terdiri atas beberapa senyawa yang berasal dari hasil pencernaan makanan dan minuman. Seperti kamu ketahui, darah tergolong benda cair dan termasuk larutan. Darah juga mengandung larutan elektrolit. Menurut kamu, apakah jenis larutan elektrolit yang terkandung dalam darah?

Continue reading Larutan elektrolit dalam darah

Posted on 2 Comments

Elektrolisis

Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik (proses yang merubah energi listrik menjadi energi kimia).

Elektrolisa Larutan Dalam Air.

Dalam larutan terdapat kation (ion positif) dan anion (ion negatif) yang berasal dari ionisasi elektrolit. Jika larutan diberi arus listrik, maka kation akan mengalami reduksi dengan menangkap elektron sedangkan anion akan mengalami oksidasi dengan melepas elektron. (Untuk lebih jelas mengenai reduksi dan oksidasi bisa dibaca di artikel Perkembangan Konsep Reaksi Oksidasi Reduksi).

Oleh karena reduksi terjadi di katoda dan oksidasi terjadi di anoda, maka kation akan menuju katoda dan anion akan menuju anoda. Jadi, dalam sel elektrolisa, katoda merupakan elektroda negatif (sebab dituju oleh ion positif) dan  anoda merupakan elektroda positif (karena dituju oleh ion negatif).

Elektrolisis
Elektrolisis

Continue reading Elektrolisis

Posted on 4 Comments

Kemurnian Suatu Senyawa

 

709 - River Walk - Pattern
709 – River Walk – Pattern (Photo credit: Patrick Hoesly)

Kemurnian adalah ukuran banyaknya zat pengotor yang terdapat dalam suatu materi/bahan. Zat pengotor ini dapat berasal dari proses pembuatannya atau terbawa dari lingkungannya dimana materi/bahan tersebut berasal. Misalnya, debu, potongan kertas/kayu, minyak dan pengotor-pengotor lain yang dapat terbawa dalam suatu produk selama proses pembuatannya didalam pabrik.

            Ukuran kemurnian adalah sesuatu yang “relatif” dimana nilainya sangat bergantung dari cara-cara/metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya zat pengotor tersebut. Jadi tidak ada suatu materi/bahan yang murni secara “mutlak” yang ada adalah nilai yang “negatif” terhadap hasil uji yang tertentu, artinya suatu materi/bahan setelah dilakukan pengujian dengan cara tertentu ternyata tidak memberikan adanya hasil. Continue reading Kemurnian Suatu Senyawa