Posted on Leave a comment

Contoh Soal Reaksi Redoks dan Elektrokimia

Hai sahabat bisakimia, semoga tetap semangat ya belajarnya. Agar teman-teman lebih memahami lagi materi pelajaran yang telah didapatkan di sekolah, sahabat bisakimia harus tetap semangat ya untuk berlatih dengan soal-soal yang bervariasi. Salah satunya teman-teman bisa dapatkan beberapa contoh soal tentang reaksi redoks dan elektrokimia disini.

Contoh Soal dan Pembahasan:

Sel Volta

1. Apakah fungsi dari jembatan garam pada sel Volta?
Jawaban:
Jembatan garam pada sel Volta berfungsi menjaga kenetralan listrik dari kedua larutan sehingga aliran listrik tidak terputus.

2. Tuliskan 3 kegunaan dari sel Volta dalam kehidupan sehari-hari!

Continue reading Contoh Soal Reaksi Redoks dan Elektrokimia

Posted on 3 Comments

Baterai Penyimpan Listrik

Baterai Penyimpan Listrik

Salah satu contoh penggunaan sel elektrokimia dalam kehidupan sehari-hari adalah baterai (sumber arus searah/dc), Baterai Penyimpan Listrik.

Sumber arus searah dibedakan menjadi sel primer dan sel sekunder.

Sel primer adalah sel yang reaksinya tidak dapat balik (irreversible), sehingga ketika sudah habis, tidak dapat diisi ulang. Contoh : sel kering, sel alkaline, dan sel perak oksida.

Sel sekunder adalah sel yang reaksinya dapat balik (reversible), sehingga ketika sudah habis, dapat diisi ulang. Contoh : aki, baterai Ni-Cd, dan baterai litium.

Continue reading Baterai Penyimpan Listrik
Posted on Leave a comment

Konsep Penting dalam Reaksi Redoks dan Elektrokimia

Hai sahabat bisakimia, semoga selalu sehat dan tetap semangat belajar kimianya. Kali ini kita akan membahas tentang beberapa konsep penting dalam reaksi redoks dan elektrokimia. Di kelas X, sahabat bisakimia telah mempelajari tentang konsep sederhana dari reaksi redoks, reaksi redoks dan tata nama senyawa, dan lain sebagainya. Untuk materi di kelas XII, kalianakan mempelajari tentang pengembangan materi reaksi redoks di kelas X. Mari kita simak pembahasan berikut ini.

Reaksi Redoks dan Sel Elektrokimia

Persamaan yang menyetarakan suatu reaksi redoks dapat disetarakan dengan menggunakan metode ion-elektron. Sehingga dapat dikatakan bahwa reaksi redoks melibatkan transfer elektron dari zat pereduksi ke zat pengoksidasi. Redoks merupakan suatu reaksi kimia yang melibatkan oksidasi dan reduksi. Dua proses yang selalu terjadi secara bersama-sama karena suatu zat pengoksidasi selalu tereduksi selama oksidasi. Dan suatu zat pereduksi selalu teroksidasi selama reduksi. Oksidasi dan reduksi yang terjadi secara bersamaan pada unsur yang sama dalam sebuah reaksi disebut disproporsionasi. Continue reading Konsep Penting dalam Reaksi Redoks dan Elektrokimia

Posted on 1 Comment

Ringkasan Materi Redoks dan Elektrokimia

Ringkasan Materi Redoks dan Elektrokimia

A. Perkembangan Konsep Reaksi Redoks

Konsep

Oksidasi

Reduksi

  1. Berdasarkan pengikatan dan pengeluaran oksigen

Peristiwa bereaksinya suatu zat dengan oksigen.

4Na + O2  2Na2O

Peristiwa pelepasan oksigen dari suatu zat.

FeO + H2  Fe + H2O

  1. Berdasarkan penerimaan dan pelepasan elektron

Peristiwa pelepasan elektron oleh suatu zat.

Na  Na+ + e

Peristiwa penerimaan elektron oleh suatu zat.

F + e  F–

  1. Berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi

Peristiwa kenaikan biloks

Peristiwa penurunan biloks

Zn + HCl => ZnCl2 + H2

                                               0       +1        +2         0

                                                 |__________| Oks

                                                         |____________| Reduksi

B. Penyetaraan Reaksi Redoks

  1. Metode Perubahan Bilangan Oksidasi

Continue reading Ringkasan Materi Redoks dan Elektrokimia

Posted on 2 Comments

Svante August Arrhenius, Ahli Kimia Fisik yang Terkenal dengan Teori Elektrolitnya

​Siapa yang tidak kenal Arrhenius?

Teori tentang elektrolitnya yang mendapatkan hadiah nobel tahun 1903 membuatnya terkenal.

Ternyata tidak hanya nobel, dia juga mendapatkan beberapa penghargaan lain yaitu Medali Davy Society dan Medali Faraday dari Chemical Society, Tahun 1914 dan Franklin Medal, Tahun 1920.
Pada tahun 1884, Svante Arrhenius mengemukakan teori elektrolit yang sampai saat ini teori tersebut tetap bertahan padahal ia hampir saja tidak diberikan gelar doktornya di Universitas Upsala, Swedia, karena mengungkapkan teori ini. Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit.

Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas dalam larutan.

Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion). Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proseselektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi. C
Svante Arrhenius yang lahir pada 19 Februari 1859 memasuki sekolah katedral sejak usia 8 tahun dan lulus sebagai siswa termuda kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Uppsala tahun 1876 dan pindah ke Stockholm karena tidak puas dengan dosen Kimianya di Uppsala. Di Stockholm Svante Arrhenius mengambil pendidikan di Swedish Academy of Sciences tahun 1881 di bawah bimbingan fisikawan Erik Edlund.

Karena beasiswa perjalanan yang didapatkannya dari Swedish Academy of Sciences, Svante Arrhenius bisa kuliah dengan Ostwald di Riga (Latvia), di Würzburg Jerman bersama Friedrich Kohlrausch, dengan Ludwig Boltzmann di Graz, Austria, dan juga di Amsterdam dengan van ‘t Hoff. 

Pada tahun 1891 Svante Arrhenius menolak tawaran sebagai pengajar di Giessen, Jerman setelah Svante Arrhenius mengajar sejak tahun 1889 Svante Arrhenius di Stockholm University College, tahun 1895 Svante Arrhenius dipromosikan menjadi profesor fisika dan menjadi rektor di tahun 1896 dan juga menjadi dosen fisika di Stockholms Högskola tahun 1895. Setelah pensiun Svante Arrhenius mendapatkan undangan untuk menjadi guru besar di Berlin.

Svante Arrhenius terlibat dalam pendirian Nobel Institutes dan Penghargaan Nobel, Svante Arrhenius juga terpilih sebagai anggota Royal Swedish Academy of Sciences pada tahun 1901, menjadi anggota Komite Nobel untuk bidang Fisika dan Kimia. Saat Nobel Institut berdiri di Stockholm untuk riset Fisika tahun 1905 Svante Arrhenius diangkat sebagai rektor hingga pensiun pada tahun 1927. Selain itu Svante Arrhenius juga menerima beasiswa penelitian dari Royal Society pada tahun 1910 dan terpilih sebagai Anggota Kehormatan Luar Negeri Amerika Akademi Seni dan Ilmu Pengetahuan tahun 1912. Karena dedikasinya dalam perkembangan serta kemajuan ilmu fisika dan kimia, tahun 1903 Svante Arrhenius menjadi orang Swedia pertama yang menerima Nobel Prize di bidang kimia kemudian tahun 1914 Svante Arrhenius menerima medali dari Davy Society dan juga medali Faraday dari Chemical Society, selain itu Svante Arrhenius juga menerima gelar kehormatan dari berbagai universitas seperti Universitas Birmingham, Cambridge, Edinburgh, Greifswald, Groningen, Heidelberg, Leipzig dan Oxford.sumber
Svante Arrhenius juga dikenal sebagai ilmuwan yang telah menulis buku-buku tentang fisika dan kimia, tahun 1900 mengeluarkan buku teori elektrokimia berjudul Lärobok i teoretisk elektrokemi, 1903 menerbitkan buku tentang fisika kosmis Lehrbuch der Physik kosmischen, Theorien der Chemie sebuah buku tentang teori kimia terbit tahun 1906 dan Theories of solutions tahun 1918. Tahun 1919 bukunya tentang kimia dan kehidupan modern dengan judul Kemien och det moderna livet diterbitkan serta masih banyak buku-bukunya yang terbit dan diterjemahkan dalam berbagai bahasa untuk acuan dalam mempelajari ilmu fisika dan kimia.

Posted on Leave a comment

Harry Kroto, pemenang Nobel Kimia telah meninggal dunia

3456Sir Harry Kroto, seorang pemenang hadiah nobel kimia Inggris yang ikut menemukan bentuk baru dari karbon telah meninggal di usia 76 tahun. Kroto terkenal karena perannya dalam mengungkap karbon yang mampu “eksis” dalam bentuk struktur seperti bola sepak namun berongga, struktur tersebut dinamakan “buckminsterfullerene” seperti bangunan kubah berbentuk sama yang diproduksi oleh arsitek Amerika bernama Buckminster Fuller.namun, struktur tersebut akhirnya memiliki julukan sebagai “bucky balls”.

Continue reading Harry Kroto, pemenang Nobel Kimia telah meninggal dunia

Posted on 4 Comments

Rangkuman Elektrokimia Singkat

rangkuman elektrokimia singkat

Reaksi Reduksi Oksidasi

Reaksi yang melibatkan terjadinya transfer elektron diikuti dengan
perubahan bilangan oksidasi pada senyawa atau unsur yang terlibat
• Oksidasi adalah peristiwa hilangnya elektron dari suatu spesies yang menyebabkan naiknya bilangan oksidasi spesies tersebut Continue reading Rangkuman Elektrokimia Singkat