Dapatkah ganggang menjadi bahan bakar alternatif masa depan?Para peneliti di Swansea meyakini bahwa tanaman berlendir ini sebagai energi alternatif masa depan setelah dikembangkan dalam tanki.
Ganggang diperkirakan juga bisa menjadi sumber bioplastik, produk kesehatan ,dan pakan ternak. Continue reading Dapatkah Ganggang Menjadi Energi Masa Depan?
Para ilmuwan telah mengungkapkan metode baru untuk mengubah lignin, produk limbah biomassa menjadi bahan kimia sederhana. Inovasi ini merupakan langkah penting menggantikan bahan bakar berbasis minyak bumi dan bahan kimia dengan bahan yang dapat diperbaharui hal tersebut telah diungkapkan oleh Shannon Stahl selaku ahli kimia hijau di University of Wisconsin-Madison. Continue reading Dari Kayu, Bisa Jadi Bahan Bakar yang Berguna
Fluidized bed gasification with FT-pilot in Güssing, Burgenland, Austria (Photo credit: Wikipedia)
Etanol dari jagung dan tanaman lainnya mungkin bisa dibuat berkelanjutan, bahan baku untuk berbagai berbagai produk, mulai dari kemasan plastik untuk deterjen hingga karet sintetis, yang saat ini berbasis minyak bumi. Ini adalah kesimpulan dari sebuah artikel yang diterbitkan dalam jurnal ACS Industrial & Engineering Chemistry Research.
Yingzhe Yu dan koleganya menunjukkan bahwa bahan kimia yang disebut ethylene, sekarang diproduksi dari minyak bumi, merupakan salah satu bahan baku yang paling penting bagi produk sehari-hari. Ethylene digunakan untuk membuat ratusan produk, termasuk polyethylene, plastik yang paling banyak digunakan di dunia. Para ilmuwan telah mencari alternatif yang berkelanjutan untuk minyak bumi untuk membuat ethylene, dan tim Yu memperlihatkan kemajuan di lapangan.
Mereka menemukan bahwa satu perangkat tertentu memiliki potensi untuk membuat produk etilena yang sangat murni dari etanol dengan efisiensi tinggi dan biaya rendah. Perangkat, yang disebut reaktor fluidized bed, bekerja dengan menangguhkan bahan kimia yang diperlukan untuk membuat etilena dalam dinding sebuah ruang. Etilen yang baru diproduksi keluar melalui pipa, sedangkan sisa bahan tetap di dalam melanjutkan produksi. Tim Yu membahas kemajuan inipenggunaan komersial perangkat tersebut, Perlu dicatat bahwa akan ada kemajuan yang “sangat penting” untuk pembangunan ekonomi.
Para ilmuwan kini telah berhasil menemukan enzim baru yang dapat membuktikan langkah penting dalam upaya untuk mengubah sampah seperti kertas, potongan kayu dan jerami menjadi bahan bakar cair yang berguna di masa depan. Untuk melakukan hal tersebut, mereka beralih menggunakan kekuatan penggerek kayu destruktif kecil yang disebut sebagai Gribble yang biasanya telah dikenal untuk menghancurkan dermaga pantai.
Menggunakan analisis biokimia canggih dan teknik pencitraan sinar-X, peneliti dari University of York, University of Portsmouth dna National Renewable Energy Laboratory di Amerika Serikat telah menentukan struktur dari fungsi enzim, kunci yang digunakan oleh Gribble untuk memecah kayu. Temuan yang dipublikasikan dalam PNAS tersebut akan membantu para peneliti untuk mereproduksi efek enzim pada skala industri dalam upaya untuk membuat biofuel cair yang berkelanjutan. Untuk membuat bahan bakari cair dari biomassa kayu dan jerami, polisakarida (polimer gula) yang membentuk sebagian besar bahan-bahan tersebut harus dipecah menajdi gula sederhana. Setelah itu difermentasi untuk menghasilkan biofuel cair. Proses tersebut termasuk proses yang sulit dan biaya yang diperlukan juga termasuk mahal. Continue reading Ditemukan Enzim yang dapat Mengubah Kayu menjadi Biofuel
Baru-baru ini akhirnya muncul lagi sebuah penemuan baru, penemuan tersebut didapat dari pengamatan yang membahas tentang caraa tanaman mengangkut zat penting yang melintasi membrane biologis serta untuk melawan logam beracun dan hama, meningkatkan garam dan toleransi kekeringan. Selain itu, tanaman juga dapat mengontrol persediaan air dan gula untuk meningkatkan persediaan pangan dan energi dalam tumbuhan.
Hasil kesimpulan dari 12 ahli biologi tanaman terkemuka di dunia yang telah menemukan sifat penting dari protein transportasi tanaman yang secara kolektif bisa memiliki pengaruh besar dalam pertanian global. Mereka melaporkan dlaam jurnal Nature bahwa dalam edisi 2 Mei bahwa penerapan temuan mereka dapat membantu dunia memenuhi permintaan yang semakin meningkat untuk makanan dan bahan bakar karena populasi global tumbuh dari tujuh miliar prang menjadi sekitar sembilan miliar pada tahun 2050 mendatang. Continue reading Penemuan Protein Tanaman Baru Berikan Kemudahan dalam Hal Pangan dan Biofuel