Posted on Leave a comment

Mengenal Bilirubin Pada Bayi(2)

​Setelah membaca artikel sebelumnya tentang bilirubin pada bayi. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana bila diketahui bayi kita memiliki nilai bilirubin yang tinggi? Pemeriksaan bilirubin dilakukan di laboratorium rumah sakit dengan darah bayi sebagai sampel.

Sebelum membahas penanganannya, terlebih dahulu kita lihat berbagai resiko yang mungkin terjadi akibat bilirubin yang tinggi. Apa saja ya?

  1. Kejang

Dampak ringan yang akan menimpa bayi yang mengalami penyakit kuning patologis adalah bayi akan mengalami kejang. Hal itu disebabkan oleh kadar bilirubin di dalam tubuh yang tinggi dan menyerang sistem kekebalan tubuh bayi tersebut. Reaksi yang akan ditimbulkan adalah step atau kejang pada tubuh bayi.

  1. Merusak Sel-Sel Otak

Bahaya bayi kuning adalah kadar bilirubin yang berlebihan bisa masuk ke dalam sel-sel otak bayi dan merusak sel-sel otak bayi. Sel otak merupakan sel yang sangat penting sebab sel otak tersebut membawahi sel-sel yang ada di dalamnya. Akibatnya adalah organ yang dibawahi otak akan menjadi terganggu.

  1. Meracuni Otak

Bahaya bayi kuning karena kadar bilirubin yang terlalu banyak di dalam tubuh bayi justru bisa meracuni otak bayi. Jika otak teracuni, sel otak tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Berbagai macam penyakit otak bisa muncul jika kadar bilirubin terus dibiarkan tinggi berada di dalam tubuh bayi.
Pemeran utama dari penyembuhan bilirubin adalah ASI itu sendiri. Oleh karena itu, memperbanyak ASI akan membantu memecah sel darah merah sehingga nilai bulirubin dapat menurun. Kemudian jemur pada matahari pagi sebelum jam 9 dengan tujuan bayi berkeringat sehingga menjadi haus. Jika bayi malas menyusu,bangunkan paksa,mereka butuh banyak ASI,karena bayi kuning berefek pada malas nyusu.Tidak hanya anak, ibu juga harus dalam keadaan nyaman dan terhindar dari stres. Sehingga dampak positif akan memperbanyak ASI.  Pastikan Ibu cukup istirahat agar tetap terjaga staminanya. Ibu perbanyak asupan cair, agar asi terus deras.

Usaha lainnya adalah menghindari bayi dari wangi-wangian terutama kapur barus. Pewangi juga nemicu kuning pada bayi.  

Wow sebegitu hebatnyakah manfaat ASI untuk bayi! Apa saja ya kandungan dalam ASI? Next artikel akan dibahas lagi ya.

Posted on 2 Comments

Mengenal Bilirubin Pada Bayi 

​Sering mendengar istilah bilirubin pada bayi yang baru lahir? Apa sebenarnya bilirubin itu? Kaitannya kemana ya dalam tubuh?

Bilirubin merupakan zat sisa yang dihasilkan ketika sel darah merah terurai. Penyakit kuning terjadi akibat adanya penumpukan zat berwarna kuning yang disebut bilirubin di dalam darah dan jaringan tubuh. Pigmen berwarna kuning yang merupakan produk utama dari hasil perombakan heme dari hemoglobin yang terjadi akibat perombakan sel darah merah oleh sel retikuloendotel. Selain sebagai hasil pemecahan eritrosit, juga di hasilkan dari perombakan zat-zat lain. Bilirubin disaring dari darah oleh hati, dan dikeluarkan melalui cairan empedu. Tingkat kelebihan nya dalam darah (hiperbilirubinemia) dapat mengindikasikan kerusakan hati. 

Bayi yang baru lahir memiliki organ di dalam tubuhnya yang belum mencapai titik sempurna. Itulah yang menyebabkan nilai bilirubin tinggi terutama di hari ke empat pasca dilahirkan.
Bilirubin merupakan hasil dari reaksi katabolisme enzimatik biliverdin oleh biliverdin reduktase. Sedangkan reaksi oksidasi bilirubin akan menghasilkan biliverdin. Karena dapat mengikat senyawa oksidatif, bilirubin sering digolongkan kedalam kelompok senyawa antioksidan. Salah satu manfaatnya adalah dapat mencegah dan menghentikan penyakit autoimun seperti sklerosis multiple.

Bilirubin yang dihasilkan oleh sel retikuloendotel bersifat tidak larut dalam air. Sehingga untuk dapat diangkut oleh plasma darah menuju hati, bilirubin harus di ikatkan dengan albumin.
Dalam pemeriksaan, terdapat dua jenis bilirubin yaitu:

1.Bilirubin Indirek / Bilirubin tak terkonjugasi 

Bilirubin indirek disebut juga bilirubin tak terkonjugasi. Disebut bilirubin tak terkonjugasi karena bilirubin ini masih melekat pada albumin dan tidak berada dalam kondisi bebas. Bilirubin jenis ini tidak larut dalam air, karena itu tidak akan di temukan di dalam urin. Nilai normal bilirubin indirek adalah 0,1 – 0,4 g/dt. Peningkatan kadar bilirubin indirek sering dikaitkan dengan peningkatan destruksi eritrosit (hemolisis), seperti pada penyakit hemolitik oleh autoimun, transfusi, atau eritroblastosis fatalis.
2.Bilirubin Direk / Bilirubin terkonjugasi 

Bilirubin Direk adalah bilirubin bebas yang terdapat dalam hati dan tidak lagi berikatan dengan albumin. Bilirubin ini akan dengan mudah berikatan dengan asam glukoronat membentuk bilirubin glukorosida atauhepatobilirubin. Dari hati bilirubin ini masuk kesaluran empedu dan dieksresikan ke usus. DI dalam usus, flora usus akan mengubahnya menjadu urobilirubin untuk kemudian di buang keluar dari tubuh melalui urin dan feses. Bilirubin direk bersifat larut dalam air. Dalam keadaan normal, bilirubin direk ini tidak ditemukan dalam plasma darah. Peningkatan kadar bilirubin direk menunjukkan adanya gangguan pada hati (kerusakan sel hati) atau saluran empedu (batu atau tumor).
Dalam uji laboratorium, bilirubin diperiksa sebagai bilirubin total dan bilirubin direk. Sedangkan bilirubin indirek diperhitungkan dari selisih antara bilirubin total dan bilirubin direk. Metode yang digunakan untuk mengukur bilirubin adalah fotometri atau spektrofotometri yaitu dengan mengukur intensitas warna azobilirubin.

Bagaimana ya penanganannya bila diketahui bayi kita memiliki nilai bilirubin yang tinggi? Bersambung di next artikel ya!