Posted on 8 Comments

Perhitungan Asam Basa Kimia

Dalam artikel sebelumnya tentang asam basa kimia yang membahas tentang berbagai jenis definisi asam , contoh reaksi dan

Hydrochloric acid fumes turning pH paper red s...
Hydrochloric acid fumes turning pH paper red showing that the fumes are acidic (Photo credit: Wikipedia)

penjelasannya. Disini kita akan mempelajari bagaimana perhitungan yang ada dalam asam basa kimia seperti perhitungan pH, pOH, [H+], dan sebagainya yang berkaitan dengan perhitungan asam basa.

pH ialah suatu parameter yang bisa digunakan untuk mengukur tingkat keasaman, semakin rendah pH maka menunjukkan keasaman, sebaliknya jika pH semakin besar nilainya maka makin menunjukkan kebasaan.

  • Larutan dengan pH < 7 bersifat asam.
  • Larutan dengan pH = 7 bersifat netral.
  • Larutan dengan pH > 7 bersifat basa.

Perhitungan pH

pH=-Log[H+]

pH= 14 – pOH

pOH=-Log[OH]

Lalu bagaimana kita menghitung nilai [H+] tersebut dan juga [OH]? [H+] merupakan konsentrasi ion H+ yang dihasilkan oleh spesi asam. sedangkan [OH] merupakan konsentrasi ion OH+ yang dihasilkan oleh spesi basa. Continue reading Perhitungan Asam Basa Kimia

Posted on 8 Comments

Buffer: Larutan Penyangga

English: Buffer solution- Buffer capacity for ...
English: Buffer solution- Buffer capacity for pKa=7 as percentage of maximum (Photo credit: Wikipedia)

pH suatu larutan akan turun apabila ditambah asam, hal ini disebabkan meningkatnya konsentrasi H+. Sebaliknya, bila ditambah basa akan menaikkan pH karena penambahan basa meningkatkan konsentrasi OH. Penambahan air pada larutan asam dan basa akan mengubah pH larutan, karena konsentrasi asam atau basanya akan mengecil. Namun, ada larutan yang bila ditambah sedikit asam, basa, atau air tidak mengubah pH secara berarti. Larutan yang demikian disebut dengan larutan penyangga (disebut juga larutan buffer atau dapar). Larutan buffer memiliki komponen asam yang dapat menahan kenaikan pH dan komponen basa yang dapat menahan penurunan pH. Komponen tersebut merupakan konjugat dari asam basa lemah penyusun larutan buffer itu sendiri. Dengan demikian, larutan penyangga merupakan larutan yang dibentuk oleh reaksi suatu asam lemah dengan basa konjugatnya ataupun basa lemah dengan asam konjugatnya. Reaksi ini disebut sebagai reaksi asam-basa konjugasi. (Keenan et al., 1980)

Secara umum,  larutan penyangga digambarkan sebagai campuran yang terdiri dari:

  • Asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (ion A), campuran ini menghasilkan larutan bersifat asam.
  • Basa lemah (B) dan basa konjugasinya (BH+), campuran ini menghasilkan larutan bersifat basa. (Purba, 1994)

Komponen larutan penyangga terbagi menjadi (Keenan et al., 1980):

  • Larutan penyangga yang bersifat asam

Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7). Larutan ini dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya (yang merupakan basa konjugasi dari asamnya). Adapun cara lainnya yaitu mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu basa kuat, asam lemahnya dicampurkan dalam jumlah berlebih. Campuran akan menghasilkan garam yang mengandung basa konjugasi dari asam lemah yang bersangkutan. Pada umumnya basa kuat yang digunakan seperti natrium hidroksida, kalium hidroksida, barium hidroksida, kalsium hidroksida, dan lain-lain. Continue reading Buffer: Larutan Penyangga

Posted on 10 Comments

Kimia di Sekitar Kita: Indikator Asam-Basa

Asam dan basa adalah sifat larutan yang ditentukan dari nilai pH atau tingkat keasaman. Menurut Svante Arrhenius, seorang ilmuwan Swedia, suatu larutan dapat digolongkan dalam larutan asam jika larutan tersebut dapat melepaskan ion H+ dalam air dalam proses yang disebut ionisasi. Reaksi yang ditimbulkan oleh larutan asam dalam air ini dapat ditulis sebagai HxZ –> xH+ + ZX- dengan x adalah jumlah ion H+ yang dilepaskan. Contoh larutan asam adalah asam klorida (HCl). Asam klorida ini dapat ditemukan salah satunya di lambung, sebagai asam lambung. Reaksi asam klorida dalam proses ionisasi dapat ditulis sebagai HCl –> H+ + Cl, dengan jumlah ion H+ yang dilepas 1.

Sedangkan larutan disebut basa jika larutan tersebut melepaskan ion OH dalam proses ionisasi. Secara umum reaksi ionisasi larutan basa dapat ditulis sebagai M(OH)x –> Mx+ + xOH dengan x adalah jumlah ion OH yang dilepaskan. Salah satu contoh larutan basa adalah natrium hidroksida atau soda kaustik. Natrium hidroksida banyak digunakan di bidang industri, contohnya industri sabun, deterjen, kertas, dan lain-lain. Reaksi ionisasi natrium hidroksida dapat ditulis sebagai NaOH –> Na+ + OH, dengan jumlah ion OH yang dilepas sejumlah 1. Continue reading Kimia di Sekitar Kita: Indikator Asam-Basa