
Untuk membuat suatu zat dalam jumlah tertentu, ilmuan kimia selalu memperhitungkan dengan cermat berapa banyaknya pereaksi yang harus digunakan untuk mendapat hasil tersebut. Misalnya nih, untuk membuat satu molekul H2O diperlukan 2 atom H (hidrogen) dan 1 atom O (oksigen).
Kalau begitu, jika kalian ingin membuat selusin molekul H2O, kira-kira berapa ya atom Hidrogen dan Oksigen yang kalian butuhkan?
Tentunya 2 lusin atom hidrogen dan selusin atom oksigen kan? yang ada di dalam kimia salah satunya adalah mol.
Eh tapi, dalam kimia tidak digunakan istilah lusin-lusinan gitu loh ya! Mengapa? karena itu perlu menghitung konsep mol: menghitung Ar dan Mr
Yuk kita bahas!
Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa menggunakan istilah lusin, kodi, dan gros untuk menghitung jumlah benda. Namun, satuan-satuan benda tersebut tidak dapat digunakan untuk menghitung jumlah partikel-partikel kimia yang sangat kecil seperti atom. Untuk itu, digunakan satuan khusus dalam kimia, yaitu mol. (Baca Juga Rangkuman Materi Stoikiometri)
Kata mol berasal dari bahasa Latin, mole yang berarti tumpukan atau onggokan.
Mol merupakan satuan internasional (SI) yang menyatakan jumlah partikel, baik berupa atom, ion, maupun molekul dalam suatu zat.
Jadi, jika 1 lusin sama dengan 12 buah, maka 1 mol sama dengan 6,02×10²³ buah. Bilangan 6,02×10²³ disebut bilangan Avogadro yang diberi simbol L. Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut.
1 mol zat = 6,02×10²³ partikel = L partikel
Untuk mengetahui jumlah partikel yang terkandung dalam suatu zat, rumusannya sebagai berikut.
X = n × 6,02 × 10²³
dengan,
X : jumlah partikel (atom/ion/molekul)
n : jumlah mol
Misalnya kita punya 3 mol besi, berapa ya jumlah atomnya? Yuk kita cari tahu!
Jika n = 3, maka
X = 3 × 6,02 × 10²³ (pakai rumus di atas ya)
X = 18,02 × 10²³
Jadi, jumlah atom yang ada dalam 3 mol besi adalah 18,02 × 10²³.
Nggak cuma itu, mol juga dapat digunakan untuk mencari massa (gram) dari suatu partikel loh. Nih rumusnya!!
Btw, ada istilah massa molar tuh, artinya apa ya?
Massa Molar
Massa molar adalah massa satu mol zat yang nilainya sama dengan massa atom relatif (Ar) pada atom dan massa molekul relatif (Mr) pada senyawa.
Massa 1 mol zat = Ar atau Mr zat tersebut dalam satuan gram.
Massa atom relatif (Ar) merupakan perbandingan massa suatu atom dengan massa atom isotop C-12. Isotop C-12 digunakan sebagai standar karena mempunyai kestabilan inti yang inert dibandingkan dengan atom lainnya.
Massa atom dinyatakan dengan sma (satuan massa atom) atau amu (atomic massa unit) bukan gram karena dinilai terlalu kecil.
Satu sma = 1, 66057×10–²⁴ gram = massa C-12.
Ingat ya, Massa satu atom C-12 adalah 12,01115 ≈ 12 sma.
Secara matematis dirumuskan sebagai berikut.
Ar ini dapat kita lihat pada tabel periodik unsur dengan cara melihat nomor massa atom/unsur tersebut. Misalnya nomor massa dari unsur Mg adalah 24,312 ≈ 24.
Benar nggak ya Ar-nya 24? Coba kita buktikan pakai rumus di atas ya.
Jika massa rata-rata satu atom Mg adalah 4,037×10-²³ gram, sedangkan massa satu atom C-12 adalah 1,99268×10-²³ gram. Maka:
Nah, gimana? Sama kan? Jadi, nomor massa suatu atom pada tabel periodik dapat digunakan untuk menyatakan massa atom relatif (Ar) atom tersebut.
Massa molekul relatif (Mr) adalah jumlah total massa atom relatif (Ar) unsur-unsur penyusun dalam suatu senyawa atau molekul.
Misal nih, tentukan Mr senyawa AgNO3! (Ar. Ag=108; N=14; O=16)
Nah untuk mengetahui nilai Mr senyawa diatas, kita jumlah Ar yang telah diketahui.
Mr. AgNO3 = Ar. Ag + Ar. N + 3 (Ar. O)
= 108+14+3(16)
=170
Mudah kan? Jika nilai Ar. dari unsur penyusun belum diketahui, lihat nomor massanya pada tabel periodik ya!!
Jadi, jangan bingung terkait Ar dan Mr ya? Kalau Ar digunakan untuk unsur atau atom, sedangkan Mr digunakan untuk senyawa atau molekul.
Sekian ya pembahasan mengenai KONSEP MOL: MENGHITUNG Ar DAN Mr. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kalian, terimakasih.