
Dalam materi IPA SMP terdapat ‘Perubahan Benda’ yang dibagi secara fisika maupun kimia. Perubahan benda dikatakan fisika apabila hanya berubah bentuk secara kasat mata. Artinya, komposisi benda tidak berubah. Selain itu, perubahan secara fisika dapat kembali seperti bentuk semula. Misalnya es yang mencair, kertas yang dipotong dengan gunting, dan besi yang dipanaskan. Pada contoh es yang mencair, es akan berubah bentuk menjadi air. Namun, air tersebut dapat diubah lagi menjadi es dengan didinginkan dalam lemari pendingin. Jadi, dapat dikatakan bahwa es yang menjadi air termasuk perubahan secara fisika. (baca juga Perubahan Fisis dan Perubahan Kimia)
Nah, setelah paham dengan makna dari benda yang berubah secara fisika, kali ini kita akan mempajari bagaimana Ciri dan Contoh Perubahan Kimia pada Benda . Apakah perbedaan dari keduanya? Perhatikan fenomea yang terjadi di lingkunganmu! Misalnya, buah yang busuk, besi yang berkarat, serta kertas yang terbakar. Bagaimanakah sifat perubahan yang terjadi pada fenomena tersebut? Dapatkah perubahan benda tersebut kembali seperti semula? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari pelajari ciri-ciri dari benda yang berubah secara kimiawi berikut.
Ciri-ciri Perubahan Benda Secara Kimia
Berikut ini ciri-ciri benda yang berubah secara kimiawi.
- Benda tidak dapat kembali seperti semula
- Struktur benda yang terbentuk berbeda dari strukturnya semula secara kimiawi
- Terjadi perubahan warna
- Berinteraksi dengan mikroorganisme atau zat lain
Pada contoh fenomen yang pertama yaitu buah yang busuk, maka buah yang matang menjadi busuk ini dikatakan perubahan secara kimia karena tidak dapat kembali seperti semula. Selain itu, strukturnya juga telah berubah dibandingkan buah yang matang. Saat busuk, terjadi pula perubahan warna yang diakibatkan oleh adanya interaksi dengan mikroorganisme.
Contoh kedua yaitu besi yang berkarat. Perubahan ini terjadi secara kimia karena tidak dapat kembali lagi seperti semula, berinteraksi dengan zat oksigen sehingga menjadi berkarat, serta terjadi perubahan warna menjadi oren kecoklatan. Untuk mencegah terjadinya perkaratan pada logam atau besi, silakan lapisi besi atau logam dengan cat sehingga meminimalisir interaksi dengan oksigen.
Contoh ketiga yaitu kertas yang terbakar. Perubahan ini terjadi secara kimia karena abu tidak dapat diubah lagi menjadi kertas seperti semula. Seluruh struktur kertas telah berubah menjadi zat baru yaitu abu. Terjadi perubahan warna dan interaksi antara kertas, api, dan oksigen.
Nah, itulah pengertian dan contoh perubahan kimia. Sudahkah Anda memahaminya? Apabila ada yang ditanyakan, silakan tulis di kolom komentar.