Posted on 1 Comment

Fungsi larutan penyangga

Fungsi larutan penyangga

Hallo, apa kabar semuannya  😀 kembali lagi dengan saya lagi si (Penulis) hehe…  Kali ini saya akan menjelas kan mengenai fungsi larutan penyangga. Apa yang kalian tahu mengenai larutan penyangga ? bagi yang belum tahu kalian bisa baca di artikel : Larutan Penyangga (Part 1) ,

Fungsi larutan penyangga

FUNGSI LARUTAN PENYANGGA
Larutan penyangga digunakan dalam:
1) Analisis zat kimia dan biokimia
2) Laboratorium bakteriologi
3) Kultur jaringan
4) Obat tablet dan cair
5) Cocok tanam hidroponik

  • Larutan penyangga terdapat dalam tubuh
    manusia yang berfungsi menjadi keseimbangan
    pH tubuh, terdapat pada cairan intrasel dan
    cairan ekstrasel (misalnya darah dan air liur).
  • Macam-macam larutan penyangga dalam tubuh:

1) Penyangga fosfat tersusun atas H2PO4- dan HPO42- dan berada                    pada seluruh cairan tubuh.
                Pada penurunan pH tubuh
HPO4- (aq) + H+ (aq) d H2PO4 – (aq)
                Pada kenaikan pH tubuh
H2PO4- (aq) + OH- (aq) d HPO4 – (aq) + H2O(l)
2) Penyangga karbonat tersusun atas H2CO3
dan HCO3- dan berada pada darah. Pada penurunan pH tubuh                          HCO3 – (aq) + H+ (aq) d H2CO3(aq) Pada kenaikan pH tubuh                            H2CO3(aq) + OH-(aq) d HCO3 – (aq) + H2O(l)
3) Penyangga hemoglobin tersusun atas HHb dan HbO2 dan berada                    pada darah. Kesetimbangan hemoglobin HHb(aq) + O2(aq) dan                        HbO2(aq) + H+ (aq)

  • Tanpa larutan penyangga, tubuh manusia dapat mengalami asidosis dan alkalosis yang menyebabkan kerusakan jaringan dan organ.
  • Asidosis adalah penurunan pH darah yang disebabkan oleh metabolisme tubuh yang terlalu tinggi karena diabetes mellitus, penyakit ginjal, diare, dan konsumsi makanan berprotein
    berlebihan.
  • Alkalosis adalah peningkatan pH darah yang
    disebabkan hiperventilasi karena sedikitnya
    kadar oksigen di lingkungan, dan gas
    karbondioksida yang dilepas terlalu banyak.

Sifat Larutan Penyangga

Secara umum sifat Larutan Penyangga dapat dianggap menjadi tiga kelompok dilihat dari nilai pH yang dihasilkan

1. Larutan penyangga yang bersifat asam

Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7). Untuk mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya yang merupakan basa konjugasi dari asamnya. Adapun cara lainnya yaitu mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu basa kuat dimana asam lemahnya dicampurkan dalam jumlah berlebih. Campuran akan menghasilkan garam yang mengandung basa konjugasi dari asam lemah yang bersangkutan. Pada umumnya basa kuat yang digunakan seperti natrium (Na), kalium, barium, kalsium, dan lain-lain. Contoh yang biasa merupakan campuran asam etanoat dan natrium etanoat dalam larutan.

2. Larutan penyangga yang bersifat basa

Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7). Untuk mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari basa lemah dan garam, yang garamnya berasal dari asam kuat. Adapun cara lainnya yaitu dengan mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat dimana basa lemahnya dicampurkan berlebih. Seringkali yang digunakan sebagai contoh adalah campuran larutan amonia dan larutan amonium klorida.

3. Larutan penyangga yang bersifat netral atau lebih tepatnya pH 7

Larutan ini mempertahankan pH pada daerah pH 7, umumnya yang sering kita jumpai larutan buffer pH 7 adalah senyawa buffer fosfat. cara pembuatannya yaitu dengan menyiapkan senyawa mononatrium fosfat, dinatrium fosfat, air, lalu ada asam fosfor untuk menambah asam dan natrium hidroksida untuk menambah basa. Seringkali digunakan untuk standarisasi pH meter.

 

Demikianlah beberapa penjelasan mengenai Fungsi larutan penyangga , semoga bermanfaat

1 thought on “Fungsi larutan penyangga

  1. […] Baca juga artekel mengenai : Fungsi larutan penyangga […]

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.