Posted on Leave a comment

Cara Menentukan Besar pH Larutan Asam-Basa

Hai semua. Artikel ini akan membahas mengenai cara menentukan besar pH larutan asam-basa.

Yuk simak!!

Secara sederhana, kita memahami asam sebagai suatu zat yang jika dicicipi berasa masam, misalnya lemon. Sedangkan basa adalah suatu zat yang bersifat pahit dan licin, contohnya sabun.

Nah, pengertian asam dan basa menurut beberapa ahli dijelaskan dalam teori asam-basa, salah satunya yaitu teori asam-basa Arrhenius.

Pada tahun 1887, Svante August Arrhenius, ilmuwan asal Swedia menyatakan bahwa asam adalah zat yang bila dilarutkan dalam air menghasilkan ion H+/H3O+. Sementara basa adalah zat yang bila dilarutkan dalam air menghasilkan ion OH-. Sebagaimana persamaan reaksi ionisasi berikut ini. Continue reading Cara Menentukan Besar pH Larutan Asam-Basa

Posted on Leave a comment

Kimia Kelas 11: Jangan Asal Minum! Inilah Alasan Minuman Bersoda Bisa Sebabkan Asidosis Metabolik

Hayo, siapa di sini penggemar minuman bersoda?

Rasa-rasanya tidak sedikit orang mengaku bahwa mereka menggandrungi minuman jenis ini. Apalagi setelah melakukan olahraga atau aktivitas yang melelahkan  seperti  jogging dan  bersepeda di pagi hari, minuman bersoda seringkali menjadi andalan untuk menyegarkan tubuh.

Bukannya menyehatkan karena iming-iming tubuh terasa bugar dengan cepat, lho, minum minuman bersoda dapat membahayakan kesehatan tubuh, terutama bagi kamu yang doyan banget hingga minum secara berlebihan.

Minuman bersoda sesungguhnya tergolong asam yang apabila masuk ke tubuh dalam batas yang tidak normal dapat mengakibatkan penurunan pH darah. Kondisi ini dinamakan asidosis metabolik. Simak penjelasan berikut!

  • Apa itu asidosis metabolik?

Dilansir dari alodokter.com, asidosis metabolik merupakan gangguan fisiologis yang dapat terjadi saat tubuh menghasilkan terlalu banyak asam, atau ketika ginjal hanya mampu membuang sedikit asam melalui urine. Sebaliknya, apabila terjadi akumulasi garam basa dalam darah, dapat muncul gejala alkalosis metabolik.

Asidosis metabolik dan alkalosis metabolik sesungguhnya merupakan beberapa contoh  gangguan keseimbangan asam basa, yaitu suatu kondisi dimana kadar asam dan basa dalam darah tidak seimbang.

  • Mengapa asidosis metabolik dapat terjadi?

Minuman bersoda mengandung gula dalam jumlah besar yang dapat menyebabkan obesitas, diabetes, hingga masalah pada ginjal. Perlu kamu ketahui juga bahwa minuman bersoda sendiri dibuat dengan memasukkan gas karbon dioksida (CO2) ke dalam minuman (H2O) melalui reaksi karbonisasi. Berikut merupakan persamaan reaksi karbonisasi

H2O(l) + CO2(g)    H2CO3(aq)

Nah, terbentuknya asam karbonat ini (H2CO3) menyebabkan minuman bersoda/minuman berkarbonasi memiliki sifat asam dengan pH berkisar antara 3,2-3,7. Apabila mengonsumsinya, tentu derajat keasaman darah akan meningkat.

Namun, apakah meminum minuman bersoda/ minuman berkarbonasi akan langsung menyebabkan asidosis metabolik? Belum tentu.

Di dalam darah, terdapat larutan penyangga karbonat, yang terdiri dari senyawa H2CO3 dan HCO3, yaitu larutan yang dapat mempertahankan keseimbangan asam-basa dalam cairan ekstraseluler atau dalam darah. Larutan penyangga ini berfungsi menstabilkan pH darah dalam kisaran 7,35-7,45.

Apabila darah menerima zat yang bersifat asam, ion H+ dari asam tersebut akan bereaksi dengan ion HCO3 menurut reaksi berikut.

H+(aq) + HCO3(aq)  H2CO3(aq)

Asam karbonat (H2CO3) akan segera terurai menjadi air dan karbon dioksida dan dikeluarkan melalui pernafasan sesuai reaksi,

H2CO3(aq)  H2O(l) + CO2(g)

Sebaliknya, apabila darah menerima zat yang bersifat basa, ion OH akan bereaksi dengan H2CO3.

OH(aq) + H2CO3 (aq)  HCO3(aq) + H2O(l)

Sehingga, larutan penyangga (buffer) karbonat (H2CO3/HCO3) dapat mempertahankan pH darah antara 7,35-7,45.

Lalu bagaimana asidosis metabolik dapat terjadi?

Seperti yang telah diketahui minuman bersoda dapat menyebabkan terbentuknya asam yang kemudian akan dinetralkan oleh larutan penyangga karbonat yang terdapat dalam darah. Namun, apa jadinya jika seseorang mengonsumsi minuman bersoda/ minuman berkarbonasi secara berlebihan?

Larutan penyangga akan bekerja semakin berat untuk menyeimbangkan pH dalam darah. Sehingga tubuh dapat mengalami asidosis dengan pH darah di bawah 7,35.

woman-in-gray-tank-top-showing-distress-3812745

Jangan anggap enteng, ya. Kondisi asidosis dapat menyebabkan rasa kelelahan yang luar biasa, rasa kantuk, sering mual, dan mengalami kebingungan.

Oleh karena itu, biasakan untuk mengonsumsi air putih dan beristirahat sejenak setelah melakukan aktivitas berat atau berolahraga. Apabila telah terbiasa mengonsumsi minuman bersoda/ minuman berkarbonasi segeralah kurangi secara perlahan demi kesehatan tubuh kamu.

Posted on 2 Comments

Contoh Soal dan Pembahasan Larutan Penyangga

Hai sahabat bisakimia. Semoga tetap semangat belajar kimianya. Topik kita kali ini adalah  contoh soal dan pembahasan Larutan Penyangga. Jika kalian sudah membaca materi tentang Larutan Penyangga, salah satu cara untuk lebih memahami materi pelajaran tersebut adalah dengan mengerjakan soal-soal latihan.  Kalian juga dapat menambah pengetahuan tentang materi larutan penyangga disini.  Silahkan disimak pembahasan soal berikut ini. Selamat belajar.

Contoh Soal Larutan Penyangga

A. Komponen Larutan Penyangga

1. Perhatikan campuran larutan berikut. Campuran di bawah ini yang merupakan larutan penyangga adalah….

A. HCl dan KCl

B. HCN dan NaCN

C. NH4OH dan NaOH

D. CH3COOH dan HCOONa

E. NaOH dan KCl

Kunci Jawaban: B

Pembahasan:

HCN dan NaCN adalah campuran asam lemah dan garamnya (basa konjugasi). Sehingga dapat digolongkan ke dalam campuran larutan penyangga.

2. Perhatikan campuran larutan berikut ini.

(1) NH3 dan NH4Cl

(2) CH3COONa + HCN

(3) HCl + NH4Cl

(4) CH3COOH + CH3COONa

Campuran yang dapat membentuk larutan penyangga adalah….

A. (1) dan (2)

B. (1) dan (3)

C. (1) dan (4)

D. (2) dan (3)

E. (2) dan (4)

Kunci Jawaban: C

Pembahasan:

Dari campuran tersebut,  yang dapat membentuk larutan penyangga adalah:

(1) NH3 dan NH4Cl (penyangga basa)

(2) CH3COONa + HCN (bukan penyangga)

(3) HCl + NH4Cl (bukan penyangga)

(4) CH3COOH + CH3COONa (penyangga asam)

3. Larutan yang pH-nya tetap atau tidak berubah apabila ditambah sedikit asam, sedikit basa atau pengenceran adalah campuran dari senyawa-senyawa dengan konsentrasi yang sama dari….

A. HNO3 dan KNO3

B. HCOOH + HCOONa

C. CH3COONa + NaOH

D. H2SO4 dan Na2SO4

E. H2SO4 dan NaCl

Kunci Jawaban: B

Pembahasan:

Larutan penyangga adalah larutan yang pH-nya tetap atau tidak berubah apabila ditambah sedikit asam, sedikit basa atau pengenceran. Yang termasuk larutan penyangga adalah campuran antara HCOOH + HCOONa.

B. Perhitungan pH Larutan Penyangga 

1. Campuran yang terdiri dari 100 mL HCN 0,1 M (Ka = 2 x 10-5) dan 100 mL KCN 0,2 M akan memiliki pH sebesar….

A. 9 + log 2

B. 9 – log 2

C. 5 + log 2

D. 5

E. 5 – log 2

Kunci Jawaban: D

Pembahasan:

 

 

2. Suatu larutan penyangga dibuat dengan mencampurkan 200 mL larutan NH4OH 0,1 M dengan 100 mL larutan NH4Cl 0,1 M. pH larutan yang terjadi adalah…. (Diketahui Kb NH4OH = 1 x 10-5)

A. 9 + log 2

B. 9  

C. 5 + log 2

D. 5

E. 5 – log 2

Kunci Jawaban: A

Pembahasan:

 

Semoga materi kimia ini bermanfaat

 

Sumber:

Anis Dyah Rufaida, dkk. 2017. Detik-Detik Ujian Nasional Kimia. Tahun Pelajaran 2016/2017. Klaten: PT. Intan Pariwara.

 

Posted on Leave a comment

Larutan Penyangga ( Buffer ) Beserta Contoh Soal

Larutan Penyangga ( Buffer ) Beserta Contoh Soal

Hai teman-teman! Disini kita akan belajar tentang salah satu bab kimia yaitu Larutan Penyangga ( Buffer ) Beserta Contoh Soal nya agar dapat memahami dengan lebih baik

Larutan penyangga sering digunakan dalam analisis kimia, biokimia dan mikrobiologi. Selain itu, larutan penyangga juga banyak digunakan dalam bidang industri seperti pada proses seperti fotografi, electroplating (penyepuhan), pembuatan bir, penyamakan kulit, sintesis zat warna, sintesis obat-obatan, maupun penanganan limbah. Continue reading Larutan Penyangga ( Buffer ) Beserta Contoh Soal

Posted on 1 Comment

Fungsi larutan penyangga

Fungsi larutan penyangga

Hallo, apa kabar semuannya  😀 kembali lagi dengan saya lagi si (Penulis) hehe…  Kali ini saya akan menjelas kan mengenai fungsi larutan penyangga. Apa yang kalian tahu mengenai larutan penyangga ? bagi yang belum tahu kalian bisa baca di artikel : Larutan Penyangga (Part 1) , Continue reading Fungsi larutan penyangga

Posted on 1 Comment

Rangkuman Materi Larutan

Peta Konsep

peta konsep Larutan

 

A. Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit

Larutan adalah campuran homogen antara dua zat atau lebih. Berdasarkan daya hantarnya larutan terbagi 2, yaitu larutan elektrolit dan nonelektrolit

Larutan Elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik. Ini terjadi karena dalam larutan mengalami ionisasi. Contohnya NaCl, HCl, NaOH dan lain lain

Tabel perbedaan elektrolit kuat dan elektrolit lemah Continue reading Rangkuman Materi Larutan

Posted on 8 Comments

Buffer: Larutan Penyangga

English: Buffer solution- Buffer capacity for ...
English: Buffer solution- Buffer capacity for pKa=7 as percentage of maximum (Photo credit: Wikipedia)

pH suatu larutan akan turun apabila ditambah asam, hal ini disebabkan meningkatnya konsentrasi H+. Sebaliknya, bila ditambah basa akan menaikkan pH karena penambahan basa meningkatkan konsentrasi OH. Penambahan air pada larutan asam dan basa akan mengubah pH larutan, karena konsentrasi asam atau basanya akan mengecil. Namun, ada larutan yang bila ditambah sedikit asam, basa, atau air tidak mengubah pH secara berarti. Larutan yang demikian disebut dengan larutan penyangga (disebut juga larutan buffer atau dapar). Larutan buffer memiliki komponen asam yang dapat menahan kenaikan pH dan komponen basa yang dapat menahan penurunan pH. Komponen tersebut merupakan konjugat dari asam basa lemah penyusun larutan buffer itu sendiri. Dengan demikian, larutan penyangga merupakan larutan yang dibentuk oleh reaksi suatu asam lemah dengan basa konjugatnya ataupun basa lemah dengan asam konjugatnya. Reaksi ini disebut sebagai reaksi asam-basa konjugasi. (Keenan et al., 1980)

Secara umum,  larutan penyangga digambarkan sebagai campuran yang terdiri dari:

  • Asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (ion A), campuran ini menghasilkan larutan bersifat asam.
  • Basa lemah (B) dan basa konjugasinya (BH+), campuran ini menghasilkan larutan bersifat basa. (Purba, 1994)

Komponen larutan penyangga terbagi menjadi (Keenan et al., 1980):

  • Larutan penyangga yang bersifat asam

Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7). Larutan ini dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya (yang merupakan basa konjugasi dari asamnya). Adapun cara lainnya yaitu mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu basa kuat, asam lemahnya dicampurkan dalam jumlah berlebih. Campuran akan menghasilkan garam yang mengandung basa konjugasi dari asam lemah yang bersangkutan. Pada umumnya basa kuat yang digunakan seperti natrium hidroksida, kalium hidroksida, barium hidroksida, kalsium hidroksida, dan lain-lain. Continue reading Buffer: Larutan Penyangga