Magma Bisa Bergerak Cepat ke Permukaan

Magma cair dapat bergerak dengan kecepatan tinggi dari dalam bumi

MAGMA_HIGHWAY Magma Bisa Bergerak Cepat ke Permukaan
Photo credit: www.Sciencenews.org

ke permukaan, memicu letusan gunung berapi. Penemuan ini menunjukkan bahwa diperlukan peringatan letusan yang mungkin berasal dari pemantauan seismik yang lebih dalam dari yang telah dilakukan seperti sebelumnya oleh para ilmuwan.

Variasi dalam jumlah nikel dalam kristal olivin menunjukkan

magma yang dapat melakukan perjalanan relatif cepat dari mantel bumi ke permukaan, memicu letusan gunung berapi.
Kim Martineau

_ Magma Bisa Bergerak Cepat ke Permukaan
photo credit: www.sciencenews.org

Analisis baru, memperlihatkan distribusi mineral dan elemen dalam abu dari letusan 1963-1965 Irazu berapi Kosta Rika. Ketika para ilmuwan Philipp Ruprecht dan Terry Plank dari Columbia University Lamont-Doherty Earth Observatory memeriksa kristal kecil dari mineral olivin, mereka melihat lebih banyak nikel daripada yang diharapkan oleh peneliti. Itu menunjukkan bahwa beberapa magma gunung berapi tidak bercampur dekat permukaan, melainkan datang segar dari mantel bumi.

Para peneliti menghitung bahwa magma dapat mengalir naik dari mantel dengan kecepatan 80 meter per hari, menciptakan apa yang mereka sebut “jalan raya dari neraka.” Kegiatan ini mungkin memicu letusan Irazu itu. Jika jenis lubang yang sama yang telah menghubungkan mantel dengan kerak di gunung berapi lainnya, maka denganmengawasi aktivitas dalam kerak bisa memberikan petunjuk letusan yang akan datang.

Sumber

P. Ruprecht and T. Plank. Feeding andesitic eruptions with a high-speed connection from the mantle. Nature. Vol. 500, August 1, 2013, p. 68. doi:10.1038/nature12342.

DIkutip dari

http://www.sciencenews.org/view/generic/id/352039/description/News_in_Brief_Magma_can_speed_to_the_surface_powering_volcanoes

Baca Juga  Dapatkah Tembaga Mencegah Penyebaran Virus Ebola?

Lahir di Padang pada tahun 1991, saya telah tinggal di berbagai wilayah di Indonesia sejak TK hingga kuliah, termasuk Aceh, Palembang, dan Bogor. Saya meraih gelar Sarjana Sains dari FMIPA Universitas Indonesia. Saat ini, saya bekerja sebagai guru di sebuah sekolah swasta di Bogor sambil tetap fokus mengembangkan Bisakimia.

Post Comment