Pasti kita sering mendengar istilah enzim, bukan? Contohnya adalah salah satu iklan pasta gigi di televisi yang menyatakan bahwa produknya mengandung enzim tertentu. Nah, apa itu enzim? Apa sih guna enzim dalam kehidupan sehari-hari? Mengapa kita perlu tahu tentang enzim?
Enzim adalah suatu molekul polimer protein yang berfungsi mengkatalisis suatu reaksi biokimia. Contoh enzim yang sering ditemui adalah amilase, lipase, dan protease. Enzim memiliki peran penting sebagai biokatalisator untuk reaksi pembentukan, pemutusan, dan penyusunan kembali suatu ikatan kimia, dimana katalisator sendiri artinya adalah senyawa yang dapat mempercepat jalannya reaksi. Enzim dapat mempercepat jalannya reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi yang dibutuhkan suatu reaksi agar bisa berjalan. Berikut adalah gambar mengenai cara kerja enzim:
Gambar enzim dan energi aktivasi
Sumber: wikipedia
Dari gambar di atas dapat dilihat perbedaan jalannya reaksi kimia yang menggunakan reaktan berupa karbon dioksida dan air (CO2 dan H2O) yang menggunakan dan tidak menggunakan enzim. Reaksi yang berjalan tanpa adanya enzim ditunjukkan dengan garis merah, dimana reaksi dengan enzim ditunjukkan dengan garis biru. Semakin tinggi energi aktivasi yang diperlukan dalam suatu reaksi, maka reaksi tersebut akan berjalan semakin lama, sedangkan keberadaan enzim dapat dilihat bahwa enzim tersebut memberi pengaruh terhadap jalannya reaksi, yaitu dengan berkurangnya energi yang dibutuhkan suatu reaksi agar dapat berjalan.
Asal mula nama enzim diciptakan oleh seorang fisiologis asal Jerman bernama Wilhelm Kühne pada tahun 1878, dimana kata enzim sendiri berasal dari bahasa Yunani ενζυμον yang jika diterjemahkan dalam bahasa Inggris menjadi “in leaven” yang berarti “di dalam bahan pengembang”. Bahan pengembang yang dimaksud adalah ragi, karena pertama kali ditemukan dalam percobaan yang menggunakan ragi. Namun pada tahun 1897, seorang ahli kimia yang juga berasal dari Jerman bernama Eduard Buchner melakukan suatu percobaan mengenai fermentasi dan beliau menemukan bahwa tidak perlu ada ragi hidup agar suatu reaksi yang melibatkan enzim untuk berjalan. Jadilah istilah enzim digunakan untuk merujuk pada senyawa yang dapat mendukung proses kimia agar berjalan. Penamaan enzim umumnya ditambahkan akhiran -ase dan terkait dengan reaksi atau substrat yang dikatalisisnya, contohnya lipase berarti enzim tersebut bekerja dengan substrat lipid/lemak, protease berarti enzim tersebut bekerja dengan substrat protein. Namun tidak semua enzim berakhiran -ase, contohnya pepsin.
Sebagai suatu senyawa, tentu enzim juga memiliki beberapa sifat penting, yaitu:
- Umumnya merupakan protein yang merupakan makromolekul polipeptida.
- Enzim bekerja secara spesifik, dalam arti 1 jenis enzim hanya dapat bekerja pada 1 jenis reaksi saja.
- Enzim berfungsi sebagai katalis yang dapat mempercepat laju reaksi kimia tanpa mengubah kesetimbangan reaksi dengan menurunkan energi aktivasi.
- Hanya diperlukan dalam jumlah relatif kecil.
- Dapat bekerja secara reversibel, artinya jika enzim sudah dipakai oleh 1 reaksi, maka dapat digunakan lagi untuk reaksi jenis yang sama pada reaksi berikutnya.
- Dapat mengandung kofaktor seperti ion logam dan senyawa organik.
- Dapat terdenaturasi, karena enzim merupakan protein.
Nah, bagaimana mengenai kegunaan enzim dalam kehidupan sehari-hari dan di mana saja enzim dapat kita temui? Simak di artikel “Kimia di Sekitar Kita: Enzim II – Kita dan Enzim.
Sumber: Anna Poedjiadi (“Dasar-Dasar Biokimia”), Srivastava dan Chosdol (“Clinical Biochemistry: Clinical Enzymology and Its Application”).
[…] adalah inhibitor cholinesterase – yang menempel pada enzim cholinesterase (apa itu enzim? lihat disini) , biasanya digunakan sel-sel saraf untuk membersihkan diri dari asetilkolin . Ketika sel saraf […]