Posted on 1 Comment

Memahami Ikatan Kovalen Lebih dalam

Sebelumnya telah dibahas di bisakimia.com tentang ikatan kimia yang temasuk di dalamnya membahas tentang ikatan kovalen, Lalu juga telah dibahas tersendiri tentang ikatan Kovalen yang menjelaskan beberapa jenis ikatan rangkapnya. Kali ini bisakimia.com akan membahas lebih jauh tentang ikatan kovalen mengenai sifat sifat yang berhubungan ikatan kovalen.

Telah dijelaskan bahwa Ikatan Kovalen terjadi berdasarkan postulat lewis, yang terbentuk akibat adanya penggunaaan bersama beberap pasang elektron oleh beberapa atom. Karena itu kita harus memahami tentang struktur lewis mulai dari penggambarannya juga. dalam penggambaran dikenal Lambang titik Lewis, Lambang titik lewis terdiri dari lambang unsur dan titik – titik yang setiap titiknya menggambarkan setiap elektron valensi dari atom unsur. Hal inilah yang mendasari uruan tabel periodik. Mari kita lihat contoh di bawah ini

lewis carbon
sumber : wikipedia.com

Gambar tersebut telihat bahwa C memiliki 4 titik yang mewakili jumlah elektron valensinya. Mari kita buktikan, C memiliki nomor atom 6. Maka C6 : 1s2 2s4 Continue reading Memahami Ikatan Kovalen Lebih dalam

Posted on 5 Comments

Mengenal Titrasi

English: Photograph by Will Woodgate (Cornwall...
English: Photograph by Will Woodgate (Cornwall College, UK) Subsample stood under the burette prior to titration. (Photo credit: Wikipedia)

Titrasi atau titrimetri mengacu pada analisa kimia kuantitatif yang dilakukan dengan menetapkan volume suatu larutan yang konsentrasinya diketahui dengan tepat, yang diperlukan untuk bereaksi secara kuantitatif dengan larutan dari zat yang akan dianalisis. Larutan dengan konsentrasi yang diketahui tersebut disebut larutan standar. Bobot zat yang hendak dianalisis dihitung dari volume larutan standar yang digunakan serta hukum stoikiometri yang diketahui.

Untuk memperoleh larutan standar, perlu dilakukan proses standarisasi sebelum melakukan analisa konsentrasi larutan yang ingin dianalisa. Secara umum, larutan standar ada dua jenis. Pertama, larutan standar primer yang menjadi acuan dalam proses standarisasi. Kedua, larutan standar sekunder, yaitu larutan standar yang akan distandarisasi dan lebih lanjutnya akan digunakan untuk proses analisis sampel. Standarisasi perlu dilakukan, karena larutan standar sekunder biasanya bersifat tidak stabil jika disimpan dalam waktu yang lama. Sedangkan larutan standar primer yang dipilih biasanya memiliki sifat stabil jika disimpan dalam waktu yang lama, misalnya saja tidak higroskopis sehingga konsentrasinya tidak mudah berubah.

Setelah proses standarisasi, dilanjutkan dengan proses analisa larutan sampel. Larutan standar tersebut akan dialirkan dari buret ke larutan sampel yang biasanya berada di labu erlenmeyer. Adapun syarat terjadinya reaksi titrasi dengan baik adalah: Continue reading Mengenal Titrasi