Posted on Leave a comment

Dapatkah Limbah Gliserol Disulap Menjadi Plastik Biodegradable?

biodegradable plastik gliserol

Sampah plastik merupakan salah satu perhatian utama lingkungan saat ini. Kebanyakan jenis plastik tidak terurai tapi hancur menjadi potongan-potongan yang lebih kecil namun tetap merupakan unit polimer. Selain itu juga, sebagian besar jenis plastik yang dibuat dari derivat minyak bumi menyebabkan sumber daya cepat berkurang. Tetapi ada alternatif yang menjanjikan, dan salah satunya adalah poliasamlaktat (PLA) yang bersifat biodegradable dan terbuat dari sumber daya terbarukan. Produsen menggunakan PLA untuk cangkir sekali pakai, tas dan jenis lain dari kemasan. Permintaan untuk PLA terus meningkat dan diperkirakan mencapai sekitar satu megaton per tahun pada tahun 2020.

Courtesy ETH Zurich
Courtesy ETH Zurich

Continue reading Dapatkah Limbah Gliserol Disulap Menjadi Plastik Biodegradable?

Posted on Leave a comment

Asam Laktat dan Uji Kadarnya

Asam laktat merupakan suatu senyawa organik dengan rumus senyawa CH3CHOHCOOH. Karakterisasi asam laktat dapat dilihat pada tabel ini:

Lactic-acid-skeletal
Lactic-acid-skeletal (Photo credit: Wikipedia)

Berat molekuler

90,08

Titik lebur

16,8oC

Titik didih

82oC pada 0,5 mmHg

122oC pada 14 mmHg

Konstanta disosiasi (Ka) pada 25oC

1,37 x 10-4

Entalpi pembakaran (ΔHc)

1361 kJ/mol

Kalor spesifik (Cp) pada 20oC

190 J/mol/oC

Rotasi spesifik

L: +3,82o

R: -8.25o

Sumber: Narayanan et al., 2004

Asam laktat dikategorikan sebagai GRAS (Generally Recognized As Safe), yaitu senyawa yang aman sebagai bahan tambahan pangan bagi manusia, tetapi asam D-(-)-laktat terkadang dapat mengganggu proses metabolisme manusia dan menyebabkan asidosis (kelebihan asam) dan dekalsifikasi (kekurangan kalsium).

Gambar  Asam L-(+)-laktat

Gambar Asam D-(-)-laktat

Asam laktat dapat diproduksi melalui sintesis kimia maupun proses fermentasi. Proses sintesis kimia asam laktat dilakukan dengan menggunakan sumber berupa senyawa petrokimia. Sementara itu, pembentukan asam laktat dengan proses fermentasi dapat dilakukan oleh mikroorganisme penghasil asam laktat, yaitu kapang dan bakteri. Bakteri memfermentasi asam laktat melalui jalur Embden-Meyerhof-Parnas (EMP) yang dilakukan oleh bakteri homofermentatif maupun jalur pentosa fosfat yang dilakukan oleh bakteri heterofermentatif (Wee et al, 2006). Continue reading Asam Laktat dan Uji Kadarnya