Posted on Leave a comment

Contoh Laju Reaksi Kimia

​Tahukah kalian apa laju reaksi itu?

Laju menyatakan seberapa cepat atau seberapa lambat suatu proses berlangsung. Bagaimanakah cara menyatakan laju reaksi? Apakah suatu reaksi berlangsung cepat atau lambat dapat diketahui dengan mudah melalui pengamatan sepintas? Nah, untuk menyatakan kelajuan suatu reaksi (seberapa cepat), kita perlu melakukan pengukuran. Perubahan apa saja yang diukur? Kita ingat kembali bahwa reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat pereaksi akan semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Oleh karena itu, laju reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya produk.

Bagaimana kita mengenal perubahan yang dapat diukur? Umumnya reaksi kimia disertai suatu perubahan fisis yang dapat diamati, seperti pembentukan endapan, gas, dan perubahan warna. Kelajuan reaksi yang dapat dipelajari dengan mengukur salah satu dari perubahan tersebut. Untuk reaksi yang menghasilkan gas, seperti reaksi magnesium dengan asam klorida, kelajuannya dapat dipelajari dengan mengukur volume gas yang dihasilkan. Untuk reaksi yang disertai perubahan warna, kelajuan reaksinya dapat ditentukan dengan mengukur perubahan intensitas warnanya? Untuk reaksi yang menghasilkan endapan, kelajuan reaksinya dapat ditentukan dengan mengukur waktu yang diperlukan untuk membentuk sejumlah tertentu endapan.

Ada beberapa faktor yang memberikan pengaruh pada laju reaksi kimia. Faktor-faktor tersebut adalah konsentrasi, luas permukaan, suhu, dan katalis. Bagaimana masing-masing faktor mempengaruhi laju suatu reaksi, dan bagaimana cara kita menganalisis faktor tersebut akan kita pelajari pula dalam bab ini. Selain hal-hal di atas, kita juga akan mempelajari tentang persamaan laju reaksi, waktu reaksi, dan orde reaksinya.

Sekarang, mari kita membandingkan kelajuan reaksi. Bagaimana caranya? Pertama masukkan HCl 2 M ke dalam dua tabung reaksi, masing-masing kira-kira 4 mL. Kemudian, masukkan kira-kira 2 cm pita magnesium ke dalam tabung pertama dan logan seng(zink) dengan ukuran yang sama ke dalam tabung ke dua. Amati kelajuan reaksinya. Reaksi manakah yang berlangsung lebih cepat? Silahkan kalian coba sendiri ya!

Posted on 3 Comments

Kopresipitasi dalam Analisis Gravimetri

​Sebelum adanya instrument-instrument analisis seperti AAS, HPLC, GC, ICP dll, gravimetri merupakan metode yang banyak digunakan terutama untuk penentuan kadar dalam jumlah besar pada suatu sample.

Walaupun tingkat ketelitiannya jauh dari alat instrumen, dan juga waktu pengerjaan suatu sample relatif lama tetapi beberapa penentuan kualitas bahan masih menggunakan metode gravimetri.

Seperti apa analisis gravimetri itu?

Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan secara analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal kesenyawa murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Metode gravimetri memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor-faktor koreksi dapat digunakan.
Faktor utama dalan gravimetri adalah penimbangan dan pengendapan. Dalam reaksi pembentukan endapan, dimana endapan merupakan sampel yang akan kita analisis, maka dengan cermat kita dapat memisahkan endapan dari dari zat-zat lain yang juga turut mengendap. Proses ini cukup sulit dilakukan, namun cara yang paling umum adalah mengoksidasi beberapa zat yang mungkin mengganggu sebelum reaksi pengendapan dilakukan.
Pada proses pengendapan ini seringkali ditemui hal-hal yang mengganggu proses analisis. Salah satunya adalah kopresipitasi. Apa itu kopresipitasi?

Kopresipitasi (proses dimana biasanya komponen-komponen dari larutan terbawa oleh endapan atau ikut mengendap ) dari ion-ion pengotor.

Misalnya, penambahan larutan perak nitrat ke dalam larutan yang mengandung natrium klorida dan natrium bromida akan menghasilkan endapan AgCl dan AgBr.
Dalam kimia analisa, khususnya dalam menyatakan pengotoran suatu endapan, istilah kopresipitasi diartikan sebagai ikut mengendapnya satu atau lebih zat asing bersama endapan dari komponen zat uji, namun zat asing tersebut yang digunakan. Contoh lainnya adalah kalsium sebagian ikut mengendap pada pengendapan besi (III) sebagai hidroksida dengan menetralkan larutan asam hingga pH 4 sampai 5. Pada kondisi yang sama, tanpa besi, kalsium tidak akan mengendap.

Kopresipitasi dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:
1. SURFACE ADSORPTION

Terjadi apabila ion-ion yang teradsorpsi ditarik ke bawah bersama-sama endapan selama proses koagulasi sehingga permukaaan endapan mengandung ion-ion yang teradsorpsi. Keadaan ini sering terjadi pada koloid terkoagulasi (memiliki luas permuakaan yang luas yang terbuka kepada pelarut). Contohnya pada endapan AgCl, akan mengandung sedikit nirat. Pada penentuan Cl- terbentuk endapan AgCl (koloid terkoagulasi) terkontaminasi dengan ion Ag+ bersama dengan NO3- atau ion lain yang terdapat pada lapisan counter-ion sehingga AgNO3 ikut mengendap. Untuk menguranginya dengan :

  1. Digestion memperkecil luas permukaan.

  2. Pencucian dengan larutan yg mengandung elektrolit volatil, menggantikan elektrolit nonvolatil. Contoh pada penentuan Ag+ dengan menambah Cl- dimana spesi teradsorpsi yang utama adalah Cl-. Penambahan larutan asam akan menggantikan lapisan counter-ion dengan H+, shg kedua ion tersebut yang berada pada double layer membentuk HCl yang volatil.

  3. Represipitasi atau presipitasi ganda. Endapan yang sudah disaring dilarutkan kembali untuk kemudian diendapkan kembali. Cara ini efektif mengatasi kopresipitasi pada pengendapan oksida hidrous besi(III) dan alumunium yang terkontaminasi dengan kation logam berat spt Zn Cd dan Mn.

  4. MIXED-CRYSTAL FORMATION

Satu dari ion yg terdapat pada kisi kristal dari endapan digantikan dengan ion lain yang memiliki muatan dan ukuran yang hampir sama. Kehadiran ion-ion yang serupa dapat menggantikan analit yang dikehendaki di dalam kisi kristal selama proses pengendapan. Kedua garam memiliki golongan kristal yg sama.

Contoh dalam penentuan sulfat sebagai BaSO4 kehadiran ion Pb atau Sr menyebabkan suatu kristal campur yang mengandung PbSO4atau SrSO4.

Contoh lain: MgKPO4 pada endapan MgNH4PO4, SrSO4 pada BaSO4, MnS pada CdS. 
Mengatasinya dengan menghilangkan ion-ion yang kemungkinan menjadi kontaminan sebelum dilakukannya pengendapan atau mengganti agen pengendap yang tidak menghasilkan pembentukan mixed-crystal.

  1. OCCLUSION

Terjadi pada saat pertumbuhan kristal berlangsung cepat, ion-ion asing pada counter-ion kemungkinan terperangkap di dalam kristal yg tumbuh.

Jika pertumbuhan kristal terlalu cepat, beberapa counter ion tidak memiliki waktu untuk terlepas dari permukaan.
4. MECHANICAL ENTRAPMENT
Terjadi karena beberapa kristal yang tumbuh terletak berdekatan sehingga memerangkap molekul pelarut. Walaupun pelarut dapat dihilangkan dengan pengeringan namun ion yang terperangkap akan tetap dalam endapan.

Oklusi dan mechanical entrapment dapat diminimasi jika kecepatan pertumbuhan kristal diperlambat kondisi lewat jenuh yg rendah.

Juga dengan digestion, represipitasi yang terjadi pada suhu tinggi membuka kantong perangkap dan memberikan kesempatan larutan keluar.

Posted on 1 Comment

Titrasi Pengendapan

TITRASI PENGENDAPAN

 

  1. titrasi pengendapanPrinsip Dasar

Titrasi pengendapan didasarkan pada reaksi pengendapan, seperti:

Ag+ + Cl → AgCl (s)

Ag+ + I → AgI (s)

Zat yang biasa digunakan sebagai baku primer adalah NaCl, NaBr, KBr, atau KCl dengan kemurnian yang tinggi. Sebagai baku sekunder digunakan larutan AgNO3. Continue reading Titrasi Pengendapan

Posted on 3 Comments

Sebenarnya Mineral itu apa sih?

Kita pasti sudah sangat sering mendengar tentang mineral. Namun jika ditanya tentang definisi mineral

Mineral collection
Mineral collection (Photo credit: ☺ Lee J Haywood)

sesungguhnya belum tentu kita dapat menjawabnya secara benar. disini kita akan mengenal tentang mineral lebih dekat. tentang definisinya dan pembentukannya.

Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral.

Sedangkan beberapa pendapat mineral dari para ahli menyatakan

•        A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977

     Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi kimia tertentu atau dalam batas-batas dan mempunyai sifat-sifat tetap, dibentuk di alam dan bukan hasil suatu kehidupan. Continue reading Sebenarnya Mineral itu apa sih?