
Halo semuanyaa!!
Kali ini kita akan membahas cara menentukan letak unsur dalam SPU
Sebelum mempelajari bab ini, kita perlu menguasai konfigurasi elektron terlebih dahulu, Continue reading Letak Unsur Dalam SPU
Halo semuanyaa!!
Kali ini kita akan membahas cara menentukan letak unsur dalam SPU
Sebelum mempelajari bab ini, kita perlu menguasai konfigurasi elektron terlebih dahulu, Continue reading Letak Unsur Dalam SPU
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Assalamualaikum w.r.b. teman-teman 😉
Slamat datang dibisakimia.com insyaallah pasti bisa 🙂
Pas banget buat kamu-kamu yang punya tugas merangkum materi ini (Rangkuman Materi BILANGAN KUANTUM) . semoga bisa jadi salah satu sumber rangkuman terbaikmu yah ^-^
Oke kalau gitu selamat belajar gengs 😄 Continue reading Rangkuman Materi BILANGAN KUANTUM
Bisakimia akan mencoba memberikanRangkuman Konfigurasi Elektron Paling lengkap yang disusun secara sitematis dan jelas. Walaupun sebelumnya telah banyak juga materi Kimia SMA di bisa kimia , yaitu pada artikel :
Konfigurasi Elektron adalah susunan elektron pada atom atau molekul di orbital atom atau molekulnya. Contohnya sebagai berikut : Continue reading Rangkuman Konfigurasi Elektron Paling lengkap
Tentu kalian telah mengetahui apa itu konfigurasi elektron. Konfigurasi elektron menggambarkan penataan elektron-elektron dalam suatu atom. Sebagai contoh, walaupun sama-sama subkulit 1s tetapi tingkat energi dari subkulit 1s untuk atom natrium tidak sama dengan tingkat energi 1s untuk atom magnesium. Meskipun demikian terdapat suatu aturan yang bersifat umum untuk memperkirakan penataan elektron dalam suatu atom. Pada penulisan konfigurasi elektron perlu dipertimbangkan tiga aturan (asas), yaitu prinsip Aufbau, asas Larangan Pauli, dan kaidah Hund.
Aturan yang akan dibahas saat ini adalah Aturan Aufbau
Aufbau berarti membangun. Menurut prinsip Aufbau ini elektron di dalam suatu atom akan berada dalam kondisi yang stabil bila mempunyai energi yang rendah, sedangkan elektron-elektron akan berada pada orbital-orbital yang bergabung membentuk subkulit. Jadi, elektron mempunyai kecenderungan akan menempati subkulit yang tingkat energinya rendah.
Secara kasar besarnya tingkat energi dari suatu subkulit dapat diketahui dari nilai bilangan kuantum utama (n) dan bilangan kuantum azimut (l) dari orbital tersebut.
Secara umum, orbital yang mempunyai harga n+l lebih besar akan mempunyai tingkat energi yang lebih tinggi, dan sebaliknya bila n+l kecil tingkat energinya juga kecil. Untuk harga n+l yang sama, maka orbital dengan harga n lebih besar akan mempunyai tingkat energi yang besar.
Langkah-langkah penulisan konfigurasi elektron:
Menentukan jumlah elektron dari atom tersebut. Jumlah elektron dari atom unsur sama dengan nomor atom unsur tersebut.Menuliskan jenis subkulit yang dibutuhkan secara urut berdasarkan diagram curah hujan pada gambar 2 yaitu : 1s- 2s- 2p- 3s- 3p- 4s- 3d- 4p- 5s- 4d- 5p- 6s- 4f- 5d- 6p- 7s- 5f- 6p- 7p- 8sMengisikan elektron pada masing-masing subkulit dengan memperhatikan jumlah elektron maksimumnya, maka sisa elektron dimasukan pada subkulit berikutnya.
Cara lain untuk mengetahui urutan tingkat energi adalah dengan menggunakan deret pancaran cahaya seperti pada gambar utama artikel ini dengan mengikuti arah panah.
Seperti yang telah dibahas pada artikel sebelumnya, unsur-unsur yang terdapat dalam satu periode dari kiri ke kanan, konfigurasi elektronnya berubah secara teratur. Hal ini berakibat pada perubahan sifat unsur secara teratur, sehingga unsur-unsur dalam suatu periode dari kiri ke kanan mempunyai sifat yang berubah secara teratur. Masih ingat kan?
Mari kita lanjutkan untuk sifat-sifat selanjutnya setelah logam non logam, titik leleh dan titik didih juga jari-jari atom yaitu :
1. Energi ionisasi
Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron yang yerikat paling lemah oleh suatu atom-atom atau ion dalam wujud gas. Elektron yang terikat paling lemah dari suatu atom adalah elektron yang terdapat pada kulit terluar.
Besarnya energi ionisasi merupakan ukuran mudah tidaknya elektron terlepas dari atom, atau kuat tidaknya elektron terikat oleh inti atom. Semakin besar energi ionisasinya, semakin sukar elektron terlepas dari atom. Sebaliknya, semakin kecilenergi ionisasinya semakin mudah elektron terlepas dari atom.
Contohnya:
Na(g) ———->Na+(g) + e Ei = 495,9 kJ/mol
Mg(g) ———> Mg(g) + e Ei = 737,7 kJ/mol
Hal ini menunjukkan bahwa logam natrium lebih mudah melepaakan elektron daripada logam magnesium.
Jari-jari atom Na adalah 186 Å dan Mg 160 Å. Dengan demikian, besarnya energi ionisasi suatu atom dipengaruhi oleh ukuran jari-jari atomnya atau jarak elektron pada kulit terluar dengan inti atom. Semakin besar panjang jari-jari atom, semakin jauh jarak elektron terhadap inti sehingga gaya tarik inti terhadap elektron lemah. Oleh karena itu dibutuhkan energi yang rendah untuk melepas elektronnya. Terlihat bahwa energi ionisasi unsur-unsur dalam satu periode dari kiri ke kanan cenderung semakin besar dan energi ionisasi unsur-unsur segolongan dari atas ke bawah semakin kecil.
2. Afinitas elektron
Tidak semua atom unsur mudah melepas elektron, tetapi ada sebagian atom-atom unsur yang justru cenderung lebih mudah menarik elektron. Bila energi ionisasi merupakan energi yang diperlukan untuk melepas elektron, maka afinitas elektron adalah besarnya energi yang dihasilkan atau dilepaskan apabila suatu atom menarik sebuah elektron. Afinitas elektron dapat digunakan sebagai ukuran mudah tidaknya suatu atom menangkap elektron. Semakin besar energi yang dilepas (afinitas elektron) menunjukkan bahwa atom tersebut cenderung menarik elektron dan menjadi ion negatif.
Harga afinitas elektron suatu unsur sukar ditentukan, apalagi bila unsur tersebut sukar menangkap elektron. Kecenderungan afinitas elektron menunjukkan pola yang sama dengan pola kecenderungan energi ionisasi.
3. Keelektronegatifan
Dengan adanya kesulitan dalam pengukuran afinitas elektron untuk semua unsur, maka para ahli menciptakan besaran baru yang dapat menggantikan harga afinitas elektron yaitu keelektronegatifan atau elektronegatifinitas. Keelektronegatifan atau elektronegatifinitas adalah kecenderungan suatu atom dalam menarik pasangan elektron yang digunakan bersama dalam membentuk ikatan.
Semakin besar harga keelektronegatifan suatu atom, semakin mudah bagi atom tersebut untuk menarik pasangan elektron ikatan, atau gaya tarik elektron dari atom tersebut semakin kuat. Dengan demikian, pola kecendrungan akan samadengan afinitas elektron.
Keelektronegatifan mempunyai makna yang berlawanan dengan energi ionisasi, sebab makin mudah suatu atom melepaskan elektron berarti semakin sukar dalam menarik elektron dan sebaliknya. Skala keelektronegatifan tidak mempunyai satuan sebab harga ini didasarkan kepada gaya tarik suatu atom pada elektron, relatif terhadap gaya tarik atom lainnya pada elektron.
Logam memiliki peranan penting dalam peradaban manusia dan telah dimanfaatkan oleh manusia sejak berabad lamanya. Bahkan kita mengenal istilah zaman perunggu, zaman besi. Sebagai contoh tanpa sumbangsih dari dunia metalurgi (pengolahan metal), kita tak akan pernah kenal dengan musik rock, musik metalik. Karena senar gitar yang dimainkan dalam gambar ini adalah produk dari teknologi yang sangat kompleks. Inti dari senar dibuat dari baja lunak, dengan memvariasikan kekerasan dan kelenturannya , bisa menghasilkan bunyi yang berbeda. Continue reading Materi Logam dan Pengolahannya
Sebelumnya akan diberikan rangkuman sedikit sebelum masuk kepada latihan soal mengenai Konfigurasi elektron, periode dan Golongan.
A. Konfigurasi Elektron
Jadi urutannya adalah 1s 2s 2p 3s 3p 4s dst. Biasa kita diajarkan langsung menghapalnya dengan ss ps ps dps dps fdps fdp lebih mudah untuk dihapal dimana s mulai dari koefisien 1, p mulai dari koefisien 2, d 3 dan f 4. Coba sekarang kalian hapalkan? Mudah kan.
Yang harus diingat juga bahwa :
Orbital s diisi 2 elektron
Orbital p diisi 6 elektron
Orbital d diisi 10 elektron
Orbital f diisi 14 elektron Continue reading Rangkuman dan Latihan Soal Konfigurasi Elektron, periode, dan Golongan
Melanjutkan dari Dasar dasar struktur atom I , untuk memahami lebih dalam mengenai sifat dan karakteristik atom. kita akan mengenal mengenai istilah isotop, isoton dan isobar.
dari ketiga sifat tersebut yang banyak dimanfaatkan dan digunakan adalah isotop. Karena isotop merupakan unsur yang sama namun memiliki sifat yang sedikit berbeda. Biasanya lebih radioaktif. beberapa kegunaan isotop banyak digunakan di dunia penelitian, analisis, kesehatan, arkeolog dan sebagainya. Continue reading Dasar Dasar Struktur Atom II